Transportasi Massal di Ibu Kota Baru: MRT hingga Angkutan Kapal

10 Oktober 2019 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain ibu kota baru Indonesia. Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Desain ibu kota baru Indonesia. Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah terus menyiapkan berbagai langkah yang diambil termasuk dari segi transportasi massal di ibu kota baru. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku sudah mengunjungi lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, transportasi di ibu kota baru tidak hanya terpaku di darat saja. Sebab, kata Budi Karya, tranportasi laut juga bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat.
“Dari kunjungan kita di lokasi akan ada inovasi-inovasi baru, katakan selain harus kereta api yang listrik, angkutan kapal juga menarik karena ada satu teluk sepanjang 80 km dengan lebar 5 km tidak terbayangkan bisa menjadi suatu daya tarik luar biasa untuk ibu kota baru,” kata Budi Karya di Hotel Redtop Jakarta, Kamis (10/10).
Selain itu, Budi Karya memastikan berbagai kendaraan berbasis listrik akan dihadirkan di Kalimantan Timur. Ia mengakui tidak mudah mewujudkannya. Namun, Budi Karya menegaskan rencana tersebut akan terlaksana dengan keterlibatan dari semua pihak.
ADVERTISEMENT
“Teknologi seperti MRT, ART (Autonomous Rapid Transit) akan kita hadirkan di sana. Teknologi itu sendiri masih belum terlalu banyak dilakukan tetapi dengan suatu semangat yang baik,” ujar Budi Karya.
“Dengan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh teman-teman kita di INKA, di kereta api, kita yakin dapat melakukan itu semua,” tambahnya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memberikan sambutan pada acara Market Sounding Proyek KPBU Pembangunan Bandar Udara Singkawang, Kalimantan Barat, di BKPM, Jakarta selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Budi Karya mengungkapkan pihaknya menyiapkan transportasi di ibu kota baru agar terintegrasi. Sehingga masyarakat termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut pindah di ibu kota baru bisa memulai gaya hidup baru dari segi transportasi.
“Bagaimana mencapai tempat kerja tidak lebih dari 30 Menit. Berpindah ke angkutan massal, memulai pola hidup baru jalan 5 km tanpa harus kepanasan, oleh karenanya kita harus ada pohon dan sebagainya, ini jadi konsep baru. Saya yakin itu merupakan culture baru,” tutur Budi Karya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Kalimantan Timur Isran Noor mengaku mendukung berbagai konsep transportasi yang disiapkan pemerintah pusat di ibu kota baru. Namun, ia meminta pembangunannya harus memperhatikan berbagai hal termasuk alam.
“Gubernur dan masyarakat tak ada masalah mau dijadikan apa sistem transportasi di ibu kota baru. Modelnya mungkin futuristik,” ungkap Isran.