Tudingan Said Didu: HUT BUMN Jadi Ajang Kampanye Jokowi

11 April 2019 7:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Kementerian BUMN Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kementerian BUMN Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Ulang Tahun (HUT) Kementerian BUMN yang semula akan digelar di Monas atau Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada tanggal 13 April 2019 dinilai berbau politis. Hal itu diungkapkan oleh eks Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.
ADVERTISEMENT
Said Didu menuding, perayaan HUT itu merupakan kampanye terselubung yang dilakukan oleh tim kubu pasangan calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Menurutnya, peserta ulang tahun diminta menggunakan atribut kampanye petahana.
Dia membeberkan, kaus yang dikenakan oleh peserta HUT Kementerian BUMN harus terdapat foto pasangan capres nomor urut 01, dan tertulis kata “Indonesia Maju”. Adapun kata Indonesia Maju, menurutnya merupakan tagline capres nomor urut 01.
"Ini saya katakan kampanye terselubung yang dibungkus dengan ulang tahun. Kenapa? Ini baru pertama kalinya ulang tahun diperingati secara besar-besaran dan pertama kalinya mobilisasi massa dan karyawan yang banyak sekali," kata Said Didu di Restoran Batik Kuring, Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (10/4).
Pria yang pernah menjabat Komisaris BUMN PT Bukit Asam itu menyebut apabila orang yang memiliki akal sehat akan melihat perayaan HUT Kementerian BUMN tersebut sebagai ajang mobilisasi massa. Sepengetahuan dia, sebelumnya tak pernah HUT Kementerian BUMN melibatkan seratusan ribu orang.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau Kementerian BUMN menyatakan ini ultah, maka orang yang berakal sehat pasti mengatakan ini bukan ultah. Ini pasti adalah mobilisasi. Itu saya pikir," imbuh Said Didu yang kerap bersama kubu 02 Prabowo-Sandi.
Praktisi Kebijakan Publik, Said Didu. Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sementara itu, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, meminta jajaran direksi, komisaris, dan karyawan BUMN harus netral, tak boleh melakukan mobilisasi massa untuk kepentingan elektoral salah satu capres.
"Para komisaris, direksi, para pimpinan BUMN, tolong menggunakan hati nurani dan akal sehat. Karena masyarakat sudah tahu apa yang terjadi jadi jangan terus bohongi masyarakat, nanti kalian menyesal," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Forum Humas BUMN, Rohan Hafas, menegaskan tudingan yang dilontarkan itu tak benar. Bahkan dia menduga, isu tersebut mencuat karena diduga ada bekas petinggi BUMN yang tak senang dengan HUT BUMN, sebab baru dicopot dari jabatannya.
ADVERTISEMENT
“Jadi intinya kami itu cuma ingin berulang tahun, tapi kayaknya ada orang bekas petinggi BUMN yang sakit hati karena baru dicopot dari jabatannya secara mendadak," ujar Rohan dalam keterangan resmi Kementerian BUMN yang diterima kumparan, Selasa (9/4).
Isu HUT BUMN yang sekaligus dijadikan ajang kampanye tersebut berseliweran di media sosial, usai eks Komisaris PT Bukit Asam itu mengunggah postingannya terkait hal tersebut. Said Didu sendiri diberhentikan secara mendadak dari posisi Komisaris PTBA oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada akhir 2018 karena dinilai berseberangan dengan pemegang saham.
Rangkaian HUT BUMN sudah dimulai sejak Februari 2019 dengan promosi aktivasi aplikasi LinkAja. Selain itu ada juga kegiatan kerja bakti antara BUMN dan masyarakat untuk melakukan bersih lingkungan dan mengadakan kelas kreatif, maupun 11 ribu kesempatan magang kepada universitas-universitas di berbagai daerah seluruh Indonesia, khususnya daerah kecil seperti Ciamis, Tasikmalaya, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Puncak HUT rencananya digelar pada Sabtu (13/4) di Monas atau Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun karena bertepatan dengan kegiatan kampanye Jokowi-Ma'ruf di GBK, maka digeser ke Semarang pada Minggu (14/4).