Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Wajah Wisma Atlet Kemayoran yang Tak Terurus Usai Asian Games
23 November 2018 17:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Suasana sepi dan senyap dirasakan di Wisma Atlet Kemayoran , Jakarta Pusat. Wisma Atlet Kemayoran dulunya merupakan tempat singgah sekaligus hunian sementara bagi para atlet dan official event olahraga internasional Asian Games dan Asian Para Games.
ADVERTISEMENT
Saat dipakai di Asian Games dan Asian Para Games, Wisma Atlet Kemayoran sangat ramai, serta bersih dan terawat. Tapi setelah kedua event internasional tersebut selesai, Wisma Atlet ditinggal begitu saja, suasana pun berubah 180 derajat.
Kini yang terlihat hanya segelintir aktivitas yang dilakukan oleh seorang petugas keamanan dan dua orang petugas kebersihan yang disewa dari perusahaan swasta.
Bisa ditebak bagaimana kondisi Wisma Atlet Kemayoran sekarang? Ya, cukup berantakan. Ada beberapa spot yang terkesan tidak terawat. Ranting-ranting pohon tercecer di jalan utama, sebagian lampu kamar masih nyala, hingga penampakan kecoa di wastafel.
“Ya setelah Asian Para Games selesai belum ada lagi yang nempatin, katanya sih mau dibikin seperti apartemen, tapi enggak tahu lagi ya,” ucap salah seorang petugas kebersihan yang tidak mau disebutkan namanya kepada kumparan, Jumat (23/11)
ADVERTISEMENT
Dia bilang, setiap harinya hanya dua orang petugas kebersihan yang ditugasi untuk merawat taman di Wisma Atlet. Mereka bekerja sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Jumlah pekerja kebersihan saat ini memang dianggap jomplang dibandingkan saat gelaran Asian Games berlangsung. Menurut dia saat itu ada puluhan orang yang dipekerjakan untuk membersihkan Wisma Atlet.
“Dulu ada orang pakai baju biru ya anak-anak muda pakai baju Asian Games jadi cleaning service di sini,” imbuhnya.
Tidak hanya kondisi luar Wisma Atlet yang kotor, kumparan mencoba menaiki lift dari lantai 3 ke lantai 32. Terdengar seperti ada sedikit suara gesekan kecil di lift. Di lantai paling atas juga mulai menebar bau-bau tak sedap seperti bangkai hewan. Belum lagi debu-debu tebal yang menempel di lantai, serta bungkus plastik makanan cepat saji yang berceceran tak terurus.
ADVERTISEMENT
Wisma Atlet yang dibangun sejak tahun 2016 itu terdiri dari 10 tower yang berisikan 7.426 unit hunian dengan kapasitas 22.278 orang. Adapun Wisma Atlet Kemayoran itu berdiri di atas lahan seluas 10,6 hektare.
Pembangunan dimulai sejak pertengahan Maret 2016 silam, dengan menggelontorkan dana yang tidak sedikit yaitu lebih dari Rp 3 triliun. Adapun beberapa aset di dalam setiap kamar atlet seperti dapur, kamar mandi, dua tempat tidur, meja, kursi dan AC yang hingga saat ini masih berfungsi normal.
“Iya memang belum diambil kan ini memang punya pemerintah,” kata petugas keamanan.