Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Pilar Persib yang Wajib Dipertahankan
14 Desember 2018 19:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Persib Bandung baru saja kehilangan Mario Gomez, sosok pelatih berkualitas tetapi kerap membuat kuping manajemen 'Maung Bandung' panas dengan sederet pernyataan kontroversialnya.
ADVERTISEMENT
Karena alasan itu pula manajemen Persib memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Gomez. Juru latih asal Argentina itu terhitung sudah tak membesut Persib pada 12 Desember lalu.
Meski demikian, Gomez telah membangun pondasi Persib yang cukup kuat. Buktinya, Persib sempat bertengger di puncak klasemen selama sembilan pekan sebelum akhirnya merosot menyusul badai sanksi dari PSSI.
Kini, manajemen Persib menyatakan bakal mendatangkan pengganti Gomez paling lambat pada akhir bulan ini. Seiring dengan berakhirnya Liga 1, sejumlah pemain pun juga diisukan bakal segera meninggalkan Kota Kembang.
Seperti kebanyakan klub-klub di Indonesia, mayoritas pemain Persib mengikat kontrak hanya selama semusim. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan bahwa kontrak tersebut akan diperpanjang.
ADVERTISEMENT
kumparanBOLA menilai setidaknya terdapat lima nama yang pantas dipertahankan manajemen Persib untuk menatap Liga 1 2019. Siapa saja mereka? Simak ulasan singkatnya berikut ini.
M. Natshir
Penampilan M. Natshir di bawah mistar gawang Persib semakin matang dari hari ke hari. Karena kualitasnya itu pula, Mario Gomez berani menaruh keparcayaan kepadanya untuk menjadi kiper utama timnya. Deden--sapaan akrabnya--bahkan mampu menyingkirkan penjaga gawang senior sekelas I Made Wirawan.
Musim lalu, Deden tercatat tampil sebanyak 26 kali. Dari situ, kiper 25 tahun ini mencatatkan 10 kali clean sheet dan kemasukan 27 gol. Jika mampu tampil konsisten, bukan tak mungkin Deden akan benar-benar menjadi pilihan utama musim depan.
Deden sejatinya masih memiliki satu tahun kontrak dengan Persib. Pasalnya, sejak didatangkan pertama kali pada 2017 lalu, ia meneken kontrak selama dua musim.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, mantan penjaga gawang Timnas Indonesia U-23 ini mengaku belum sepenuhnya tenang. Pasalnya, belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait dengan posisinya bersama Persib.
Bojan Malisic
Tak ada yang berani menyangsikan kualitas dari Bojan Malisic. Meski baru pertama kali meginjakan kaki di sepak bola Tanah Air, pemain 33 tahun ini sudah langsung mampu menunjukkan kontribusi maksimal bersama Persib.
Duetnya bersama Victor Igbonefo kerap menjadi momok bagi striker-striker lawan. Dengan postur tubuhnya yang kokoh (188 cm dan 77 kg), Malisic terkenal cukup kuat dalam duel satu lawan satu serta duel bola-bola udara.
Tak hanya itu, Malisic juga punya jiwa kepemimpinan cukup kuat. Terbukti, sudah lima kali Mario Gomez mempercayakan sang pemain bertahan memegang ban kapten.
ADVERTISEMENT
Musim lalu, pemain asal Serbia ini mencatatkan 26 penampilan bersama Persib. Ia bahu-membahu membuat lini belakang Persib sebagai pemilik pertahanan terbaik ketiga di Liga 1 dengan kebobolan 41 gol.
Meski demikian, kabar hengkangnya Malisic sudah kadung kencang beredar. Hal itu tak lepas dari unggahan Malisic melalui akun Instagram pribadinya. Ia menyatakan pertandingan melawan Barito Putera merupakan laga pamungkas dirinya bersama Persib.
Namun, masih ada secercah harapan untuk melihat Malisic bertahan musim lalu. Itu menyusul pernyataan dari Direktur Keuangan PT Persib Bandung Bermartabar, Teddy Tjahjono, yang mengatakan pihaknya masih akan mempertimbangkan untuk pertahankan mantan penggawa South China ini.
"Bojan kontraknya memang habis Desember ini, tapi dia masih akan dipertimbangkan untuk dipertahankan pada musim depan," jelas Teddy.
ADVERTISEMENT
Ardi Idrus
Tak ada yang mengenal namanya ketika pertama kali datang ke Bandung. Mario Gomez bahkan dianggap terlalu berani mengontrak Ardi Idrus, seorang pemain yang lebih banyak berkutat di kompetisi level kedua Tanah Air.
Ardi datang dari PSS Sleman pada awal musim lalu. Pandangan remeh orang-orang terhadap dirinya ternyata dijadikan Ardi sebagai pemompa semangat. Pemain 25 tahun ini ingin membuktikan bahwa dirinya memiliki kapasitas untuk berada di dalam skuat utama 'Pangeran Biru'.
Dan, benar saja, kerja kerasnya dalam latihan membuat Gomez menaruh kepercayaan kepadanya untuk masuk ke dalam starting XI pada laga ketiga Persib melawan Mitra Kukar di Liga 1 2018 pada 8 April silam.
Semenjak saat itu, Ardi seakan tak tergantikan. Performa ciamik pemain asal Ternate ini bahkan mampu mendepak nama sekaliber Tony Sucipto dari pos bek kiri. Ardi tercatat bermain sebanyak 29 kali dengan menit bermain mencapai 2.593 menit.
ADVERTISEMENT
Puncaknya, Ardi digadang-gadang pantas mendapat panggilan dari Timnas Indonesia. Sayang, panggilan itu tak kunjung datang hingga turnamen terakhir tahun ini yaitu Piala AFF 2018.
Di atas lapangan, Ardi dikenal karena kecakapannya dalam menjaga wilayahnya. Ia selalu tampil disiplin dengan tak ceroboh meninggalkan posnya. Selain sprint pendeknya yang apik, pemain yang tercatat pernah memperkuat Kalteng Putra ini juga punya intersep yang yahud.
Ghozali Siregar
Setali tiga uang dengan Ardi Idrus, nama Ghozali Siregar juga terdengar asing bagi Bobotoh. Pemuda 26 tahun asal Dolok Sanggul, Medan ini sempat dipandang sebelah mata ketika datang ke Kota Kembang.
Maklum, Ghozali tak memiliki rekam jejak fantasitis dalam karier sepak bolanya. Ia kerap terlempar dari satu tim ke tim lainnya, mulai dari Pro Duta FC, Madura United, Persiba Balikpapan, Gresik United, dan terakhir PSM Makassar.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, sekali lagi, Mario Gomez begitu jeli melihat potensinya. Ghozali langsung diberikan amanat untuk tampil penuh pada laga ketiga Persib melawan Mitra Kukar.
Semenjak itu, namanya tak tergantikan di posisi winger kiri. Ghozali mencatatkan 33 penampilan dengan 29 di antaranya tampil sebagai starter. Ia mencatatkan lima gol dan delapan assist.
Satu golnya ke gawang Persebaya Surabaya pada 20 September lalu bahkan terasa sangat spesial. Karena, ketika itu, pemain yang memiliki kecepatan serta kelincahan ciamik ini dipasang sebagai penyerang tengah. Ghozali juga tercatat enam kali bermain sebagai gelandang.
Ya, seorang pemain serba bisa tentu akan sangat berguna bagi tim, bukan?
Ezechiel N'douassel
Tak perlu membahas terlalu jauh rasanya soal kualitas dari Ezechiel N'douassel. Memasuki musim kedua bersama Persib, Eze--sapaan akrabnya--semakin menunjukkan pendarnya.
ADVERTISEMENT
Musim lalu, pemain asal Chad ini bahkan berpeluang besar untuk menjadi topskorer dengan sempat memuncaki daftar selama beberapa pekan. Sayang, sikap emosionalnya membuyarkan impian itu. Eze disanksi Komisi Disiplin PSSI dengan larangan berlaga selama lima pertandingan.
Pada akhir musim, penyerang dengan atribut komplet ini mencatatkan 17 gol dan 5 assist dari 22 laga. Duetnya bersama Jonathan Bauman sempat sangat disegani sehingga mampu membawa Persib merajai puncak klasemen selama sembilan pekan.
Perkembangan terbaru mengabarkan bahwa Eze dipastikan bertahan pada musim depan setelah ia memperpanjang kontraknya bersama Persib hingga 2020.
Ya, jika mampu mengendalikan emosinya, bukan tak mungkin Eze akan tampil sebagai penyerang tersubur musim depan. Dampaknya, Persib pun dibawa kembali berjaya.
ADVERTISEMENT