AFC: Proses Verifikasi Klub Sepenuhnya di Tangan PSSI

1 November 2017 13:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib pada duel versus Madura United. (Foto: Saiful Bahri/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Persib pada duel versus Madura United. (Foto: Saiful Bahri/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Polemik terkait verifikasi terhadap klub-klub Liga 1 untuk mendapatkan lisensi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) masih terus bergulir. Meski belum dirilis secara resmi, nama-nama klub yang lolos verifikasi sudah tersebar luas. Begitu juga dengan sejumlah tim yang divonis tak bisa memenuhi persyaratan sehingga tak mendapatkan lisensi.
ADVERTISEMENT
Persib Bandung dan Arema FC disebut-sebut sebagai dua tim yang telah mendapatkan lisensi penuh. Sementara, Madura United, Persija Jakarta, dan Bali United masih memiliki beberapa catatan untuk bisa mendapatkan lisensi penuh.
Terbaru, ada tiga klub, yakni PSM Makassar, Bhayangkara FC dan Persipura Jayapura, dinyatakan tak lolos verifikasi. Ketiga tim tersebut telah mengajukan banding, tetapi ditolak oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Namun, di balik proses verifikasi itu, sejumlah klaim bermunculan dari klub-klub yang menyatakan dirinya telah lolos verifikasi sehingga berhak mendapatkan lisensi AFC. Madura United misalnya, menyatakan telah mendapat persetujuan dan memiliki lisensi klub AFC.
Klaim serupa diungkapkan Bali United. Melalui situs resminya, “Serdadu Tridatu” menyatakan pihaknya telah mengantongi lisensi klub profesional dengan standar AFC. Hal tersebut dipastikan setelah surat yang diterima manajemen Bali United dari PSSI. 
ADVERTISEMENT
Untuk memperjelas terkait proses verifikasi tersebut, kumparan (kumparan.com) mencoba berkomunikasi langsung dengan AFC melalui surat elektronik (surel) yang dikirimkan pada 26 Oktober lalu. Dalam surel itu, kami menanyakan tiga hal.
Pertama, apakah AFC benar-benar telah melakukan verifikasi terhadap klub-klub Liga 1? Kedua, apakah AFC mengirimkan delegasinya ke Indonesia? Terakhir, apakah sudah ada kepastian mengenai klub dari Indonesia yang akan berlaga di kompetisi Asia musim depan?
Terkait pertanyaan tersebut, AFC mengirimkan jawaban melalui surel tertanggal 31 Oktober 2017. Melalui Kepala Bagian Media, Emilia Hinkkanen, AFC mengonfirmasi bahwa pihaknya menyerahkan proses verifikasi terkait lisensi klub kepada federasi masing-masing negara, dalam hal ini PSSI.
“Ini (verifikasi) menjadi tanggung jawab dari anggota AFC, dalam hal ini PSSI, untuk memberikan lisensi kepada klub, berdasarkan persyaratan lisensi klub AFC. Jadi, silakan hubungi PSSI terkait hal ini,” tulis surel tersebut.
ADVERTISEMENT
Jawaban surel AFC kepada kumparan (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jawaban surel AFC kepada kumparan (Foto: Istimewa)
Berdasarkan jawaban itu, bisa dipertegas bahwa seluruh proses verifikasi kepada klub-klub Liga 1 dilakukan sepenuhnya oleh PSSI, dalam hal ini Departemen Lisensi Klub, bukan AFC.
Dari surel itu pula sekaligus mematahkan sejumlah klaim yang dilontarkan oleh klub bahwa mereka telah memenuhi segala persyaratan terkait verifikasi sehingga otomatis mendapatkan lisensi penuh dari AFC.
Hal itu sejalan dengan pernyataan Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Terkait proses verifikasi, Joko menyatakan pihaknya tak berdiri sendiri dalam melakukan proses tersebut. Keputusan terakhir pun --terkait ada atau tidaknya klub Liga 1 yang berkompetisi di Asia -- akan sepenuhnya berada di tangan AFC.
"Ini adalah mekanisme licensing. PSSI tidak sendirian karena menggunakan sistem yang ada di AFC dan oleh karenanya, kami akan sampaikan dari semua proses sampai posisi terakhir di AFC. Untuk sementara, itu dulu yang bisa sampaikan," kata Joko pada Selasa (31/10).
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono. (Foto: kumparan/Alan Kusuma)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono. (Foto: kumparan/Alan Kusuma)
Dalam perjalanannya, proses verifikasi yang dilakukan oleh PSSI sejatinya tak luput dari sorotan. Salah satunya adalah mengenai klub-klub yang baru saja berganti logo dan nama tetapi dinyatakan memenuhi persyaratan verifikasi seperti Madura United, Bali United, dan Arema FC.
Hal itu bertentangan dengan salah satu persyaratan AFC yang menyatakan bahwa klub tak boleh berganti pengelolaan, nama, logo, hingga kantor dalam waktu dua tahun terakhir.
Terkait hal itu, PSSI memiliki jawabannya sendiri. Mereka berpendapat bahwa pergantian nama, kepemilikan, dan semua yang mengatur aspek legal klub tak akan menjadi masalah jika seluruh proses administrasi dan legalnya telah terpenuhi.