Alexis Sanchez Memulihkan Reputasi via Copa America

25 Juni 2019 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alexis Sanchez merayakan gol Timnas Cile ke gawang Jepang. Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Alexis Sanchez merayakan gol Timnas Cile ke gawang Jepang. Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di panggung Copa America 2019, Alexis Sanchez mengembalikan pamornya sebagai penyerang menakutkan. Bahkan, gol-golnya berperan penting dalam mengantarkan Timnas Cile ke babak perempat final.
ADVERTISEMENT
Kiprah apik Alexis Sanchez sudah dimulai sejak laga perdana Grup C menghadapi Jepang. Tak cuma mencetak gol tandukan pada menit ke-82, sosok 30 tahun ini menambah rapor apiknya via assist ke Eduardo Vargas semenit berselang. Berkat Sanchez, Cile menutup laga dengan skor 4-0.
Begitu penting makna lesakan ke jala Ekuador bagi Sanchez. Dengan itu, dialah pemain pertama di Timnas Cile yang mencetak gol dalam empat edisi Copa America.
Rantai gol Sanchez berlanjut ketika Cile menekuk Ekuador dengan kedudukan 2-1. Cukup apik eksekusinya. Dia menyambut umpan silang dari sisi kanan dengan tembakan lob ke gawang Alexander Dominguez.
Sementara untuk laga pemungkas grup menghadapi Uruguay, Selasa (25/6/2019) pagi WIB, Sanchez memang tak mencetak gol dan Cile menelan kekalahan. Namun, dia menahbiskan diri sebagai pemain paling berbahaya di kubu La Roja.
ADVERTISEMENT
Alexis Sanchez merayakan gol Timnas Cile ke gawang Jepang. Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
Dalam hal ancaman, Sanchez melepaskan 1 tembakan tepat sasaran dari 3 percobaan. Dia turut menebar teror di sekitar kotak dengan 5 dribel sukses dan 4 umpan kunci. Tak heran melihat situs statistik WhoScored mengganjarnya dengan rapor 7,5 atau tertinggi di antara para pemain Cile.
Lewat penampilan impresifnya di Copa America, Sanchez sekaligus membuktikan bahwa dirinya masih bertaji. Ya, performanya memang jauh berbeda dibandingkan kiprah di Manchester United.
Sebelum mencetak gol ke gawang Jepang, Sanchez sempat mengalami puasa panjang bersama United. Sudah sekitar lima bulan berlalu sejak Sanchez mencetak gol terakhirnya. Dia menuliskan namanya di papan skor saat Manchester United mengalahkan Arsenal di babak keempat Piala FA, 25 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Paceklik panjang tersebut berbanding dengan potret Sanchez secara keseluruhan. Karena sepanjang musim 2018/19, dia juga tampil tumpul dengan torehan hanya 2 gol plus 4 assist dalam 27 laga di lintas ajang.
Lantas, muncul sebuah pertanyaan: Apakah Sanchez berada di klub yang salah sehingga harus segera pindah di bursa transfer musim panas 2019?
Pertanyaan itu turut menggugah legenda Timnas Cile, Ivan Zamorano, untuk memberikan pandangannya. Seperti Sanchez, Zamorano juga pernah mengalami masa paceklik ketika membela Inter Milan.
Alexis Sanchez terbaring di lapangan saat Manchester United melawan Reading. Foto: Phil Noble/Reuters
Tepatnya pada musim 1997/98, sosok yang kini berumur 42 tahun itu tergusur akibat kedatangan Ronaldo. Dia cuma mendapatkan jatah tampil 20 kali di berbagai pentas dan mencetak 4 gol.
Dari pengalaman itulah, Zamorano mendorong Sanchez untuk mencari klub yang bisa memberikannya kesempatan bermain lebih banyak. Kalau mengacu perjalanan musim lalu, tempat itu tentu bukan United karena pelatih Ole Gunnar Solskjaer kerap menjadikannya ban serep di lini depan.
ADVERTISEMENT
"Yang terbaik buat Sanchez adalah bermain secara reguler, di mana pun itu, entah di United atau tim lain," tutur Zamorano kepada Omnisport.
"Saya berbicara berdasarkan pengalaman. Karena saat bermain di luar negeri dan tidak mendapatkan jatah tampil, Anda akan kesulitan kembali ke level permainan sesungguhnya," ujarnya.
Nah, demi menarik klub peminat, Sanchez bisa menjadikan Copa America sebagai etalase. Tentu tak cukup sekadar bersinar di fase grup. Akan lebih terdongkrak daya pikat Sanchez jika kembali mengantarkan Cile ke podium juara untuk kali ketiga secara beruntun.
Zamorano pun berharap demikian. Menurut dia, kiprah impresif sampai membawa Cile juara akan membuat performa buruk Sanchez di United terlupakan.
"Kalau untuk Sanchez, tak peduli bagaimana penampilan di klubnya. Kami hanya mengharapkan agar Sanchez memberikan kemampuan terbaik saat mengenakan seragam Cile. Itulah yang dia tunjukkan," kata Zamorano.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa bahagia karena Alexis Sanchez telah memulihkan level permainannya dan melihat bagaimana dirinya menjadi protagonis di Copa America lagi," ujarnya.