Angkat Tanganmu Tinggi-tinggi untuk Iker Casillas

7 Maret 2018 8:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiper legendaris Spanyol, Iker Casillas. (Foto: Reuters/Andrew Yates)
zoom-in-whitePerbesar
Kiper legendaris Spanyol, Iker Casillas. (Foto: Reuters/Andrew Yates)
ADVERTISEMENT
Langkah Porto di Liga Champions musim ini sudah terhenti. Setelah melalui laga dua leg menghadapi Liverpool, jagoan Portugal itu harus tersingkir dengan agregat 0-5. Bagi kiper Porto, Iker Casillas, laga ini juga kemungkinan besar bakal menjadi laga terakhirnya di kompetisi antarklub Eropa.
ADVERTISEMENT
Casillas adalah salah satu nama terbesar di Liga Champions. Lewat turnamen inilah dirinya pertama kali memperkenalkan diri kepada khalayak. Pada partai final Liga Champions 2002, Casillas menjadi pahlawan Real Madrid dengan berbagai penyelamatan krusialnya. Real pun memenangi laga melawan Bayer Leverkusen itu dengan skor 2-1.
Apa yang dilakukannya di final tersebut sebenarnya mengejutkan. Pasalnya, sepanjang musim 2001/02, Casillas tampil buruk dan tergusur oleh Cesar Sanchez. Namun, cedera yang dialami Cesar jelang partai final memaksa entrenador Real kala itu, Vicente del Bosque, untuk memainkan Casillas di bawah mistar.
Sejak itu, Casillas praktis benar-benar tak tergantikan. Setelah pada 2000 dan 2002, satu gelar Liga Champions lagi berhasil dipersembahkannya pada musim 2013/14. Gelar juara pada 2014 itu juga sekaligus merupakan La Decima, atau gelar kesepuluh, bagi Real Madrid di kompetisi paling elite se-Benua Biru tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada 2015, Casillas akhirnya terbuang dari Real Madrid. Porto pun menjadi pelabuhan berikut bagi karier San Iker. Selama di Porto, Casillas masih mendapat cukup banyak kesempatan untuk berlaga di Liga Champions, sampai akhirnya laga menghadapi Liverpool ini tiba.
Casillas sendiri tidak bermain pada laga leg pertama yang dimenangi Liverpool dengan skor 5-0. Kala itu yang menjaga gawang Porto adalah Jose Sa. Di leg kedua, pelatih Sergio Conceicao membuat delapan perubahan sekaligus dan dari situ, kesempatan untuk Casillas datang.
Porto memang akhirnya gagal lolos, tetapi setidaknya mereka tak lagi dipermalukan oleh Liverpool dan Casillas punya peran cukup besar untuk itu. Kiper berusia 36 tahun ini sempat melakukan penyelamatan gemilang atas sundulan Danny Ings di menit-menit akhir babak kedua. Porto pun tidak kebobolan dan ini merupakan nirbobol Casillas yang ke-58 selama berlaga di Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Jumlah nirbobol itu adalah yang terbanyak dibandingkan dengan kiper-kiper lain yang pernah berlaga di Liga Champions. Tak mengherankan, memang, karena Casillas pun punya rekor sebagai pemain dengan penampilan terbanyak di turnamen ini. Total, selama 18 tahun dia sudah bermain di 167 pertandingan Liga Champions.
Dengan catatan itu, Casillas unggul 16 laga atas Xavi Hernandez. Selain itu, jumlah penampilannya di kompetisi antarklub Eropa kini juga telah mencapai angka 178. Terbanyak di antara para pemain lainnya sepanjang sejarah.
Di pertandingan melawan Liverpool, Casillas mendapat hadiah hiburan dari para suporter The Reds yang memadati Anfield. Ketika laga berakhir, sebuah standing ovation diberikan untuknya. Casillas pun membalas perlakuan para Kopites itu dengan memberi tepukan dan acungan dua jempol.
ADVERTISEMENT
Adapun, yang membuat laga ini berpotensi jadi laga pemungkas Casillas di Liga Champions adalah fakta bahwa kontraknya dengan Porto bakal berakhir musim panas 2018 nanti. Sampai sekarang, Casillas belum memberi pernyataan apa-apa perihal masa depannya. Namun, kalaupun ini memang penampilan terakhir Casillas, setidaknya sang kiper legendaris bisa berpamitan tanpa harus menundukkan kepala.