Baru Enam Klub Liga 1 yang Lolos Club Licensing AFC 2019

14 Oktober 2019 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfederasi Sepak Bola Bola Asia. Foto: LILLIAN SUWANRUMPHA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Konfederasi Sepak Bola Bola Asia. Foto: LILLIAN SUWANRUMPHA / AFP
ADVERTISEMENT
Club Licensing Committee menggelar rapat pleno untuk pengambilan keputusan terhadap pengajuan lisensi AFC 2019 pada 8 Oktober 2019. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian proses verifikasi meraih lisensi AFC buat klub yang terdaftar di Liga 1.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, ada 16 klub Liga 1 yang berpartisipasi di kegiatan club licensing. Nantinya, lisensi AFC ini menjadi sertifikat agar klub Liga 1 bisa berpartisipasi di kompetisi internasional yang digelar AFC.
Hasil verifikasi sendiri dibagi menjadi tiga kategori, yaitu granted (diterima), granted with sanction (diterima dengan catatan), dan rejected (ditolak). Kriteria verifikasi ada lima poin: Aspek olahraga, infrastruktur, personalia & administrasi, aspek legal, dan keuangan.
Baru enam klub yang mendapat predikat granted. Dua klub meraih status granted with sanction. Sementara, delapan klub sisanya masih ditolak mendapat lisensi AFC.
Klub yang mendapatkan lisensi AFC ialah Arema FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan PSM Makassar. Lalu, Bali United dan Bhayangkara FC masih berstatus granted with sanction.
ADVERTISEMENT
Pencapaian tahun ini sebetulnya lebih baik dari tahun sebelumnya. Pada 2018, cuma tiga klub yang diterima berlisensi AFC.
“Harapannya dengan adanya standar ini, klub sepak bola profesional di Indonesia memiliki referensi mengenai standar kualitas manajemen klub. Tentunya, standar kualitas manajemen klub itu selalu menjadi prioritas dalam pengembangan sepak bola modern baik dari AFC maupun PSSI," ujar Timmy Setiawan, Ketua Club Licensing Committee.
Sementara itu, klub yang mendapat status lolos dengan catatan masih memiliki waktu untuk memperbaiki data hingga sebelum bergulirnya musim kompetisi AFC 2020.
Pada club licensing tahun ini, Club Licensing Departement (CLD) PSSI hadir dalam rangka asistensi bagi klub-klub yang membutuhkan.
CLD juga punya pekerjaan rumah untuk segera menyelesaikan sosialisasi lisensi nasional Liga 1 dan persiapan regulasi lisensi nasional Liga 2 serta merumuskan aspek bisnis dalam kriteria verifikasi yang sudah mulai diterapkan di beberapa federasi negara Asia.
ADVERTISEMENT
“Mewakili teman-teman CLD, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan Club Licensing Officer (CLO) Liga 1 yang telah bekerja keras untuk menjadi bagian pertumbuhan sepak bola nasional,” ujar Yulius Amos selaku Manajer CLD PSSI.
Para pemain Persebaya menjalani latihan. Foto: Dok. Media Persebaya
Terlepas dari itu, Persebaya mendapat sorotan. Bajul Ijo—julukan Persebaya—merupakan salah satu klub yang meningkat secara signifikan dalam club licensing tahun ini. Pasalnya, pada tahun lalu Persebaya gagal mengantongi lisensi AFC.
“Ini memang menjadi pencapaian yang luar biasa. Terima kasih kepada teman-teman (CLO Persebaya) yang bekerja keras sehingga Persebaya akhirnya bisa meraih lisensi ini,” ujar Candra Wahyudi—Direktur PT Persebaya Indonesia.
Ram Surahman yang ditunjuk sebagai Manajer CLO Persebaya mengaku terbantu dengan pendampingan yang dilakukan CLD PSSI.
ADVERTISEMENT
“Kami belajar dari kegagalan tahun lalu. Kami juga berterima kasih pada teman-teman CLD PSSI, yaitu Mas Yulius Amos dan kawan-kawan. Mereka sudi dan rela meluangkan waktu datang dan memberi pendampingan ke klub-klub. Kami sangat terbantu sekali,” tutur Ram.
Club licensing dilakukan setiap tahun. Pada tahun depan, selain klub Liga 1, PSSI juga menyasar klub-klub Liga 2 untuk bisa mendapatkan lisensi nasional.