Bobotoh Percaya Pemain Persib Punya Integritas

21 November 2018 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Persib Bandung merayakan gol. (Foto: Dok. Media Persib)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Persib Bandung merayakan gol. (Foto: Dok. Media Persib)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Internal Persib Bandung terguncang dengan dugaan pengaturan skor yang melibatkan sejumlah pemain plus asisten pelatih, Fernando Soler.
ADVERTISEMENT
Menurut kabar yang menyeruak, pelatih Roberto Carlos Mario Gomez menuduh empat pemainnya, yakni Ardi Idrus, Ghozali Siregar, Eka Ramdani, dan sang kapten, Supardi Nasir Bujang, sengaja menyerah manakala 'Maung Bandung' keok 0-1 dari PSMS Medan pada 9 November lalu. Begitu pula dengan Soler yang disebut sebagai aktor di balik dugaan pengaturan skor tersebut.
Pihak klub merespons isu tersebut dengan mengambil sikap tegas. Melalui pernyataan resmi, mereka membantah adanya pengaturan skor. Sikap tegas klub nyatanya mampu melunturkan kecurigaan Bobotoh. Itu terlihat dari pernyataan ketua Viking Frontline, Tobias Ginanjar.
Menurut Tobi --demikian Tobias disapa, sulit bagi Bobotoh untuk memercayai dugaan tersebut. Deretan pemain yang terseret dalam kasus itu, lanjut Tobi, mempunyai integritas, terutama Supardi yang berkontribusi besar mengantarkan Persib menjadi kampiun musim 2014.
ADVERTISEMENT
"Kami tak terlalu percaya bahwa kasus itu benar-benar terjadi di Persib, apalagi pemain-pemain yang disebut adalah pemain, yang menurut kami, memiliki integritas dan rekam jejak yang cukup baik. Siapa yang tak tahu sepak terjang Supardi," ucap Tobi kepada kumparaBOLA, Rabu (21/11/2018).
Suporter Persib Bandung. (Foto: Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Persib Bandung. (Foto: Antara)
Dari kacamata Tobi, isu pengaturan skor yang berkembang menunjukkan adanya permasalahan di internal Persib. Tobi berharap isu tersebut tak merusak persiapan tim, mengingat masih ada tiga laga sisa musim ini. Terlebih Persib masih mempunyai kans juara, meskipun kecil. Maka itu, sebuah saran logis apabila tim menaruh fokus untuk menyapu bersih tiga partai pamungkas dengan kemenangan.
"Itu menunjukkan ada ketidakharmonisan dalam tim. Seharusnya, pemain, manajemen, dan pelatih, menjadi satu kesatuan. Kalau ada kasus seperti itu, ada yang tak beres di internal tim. Ini sepertinya ada permasalahan yang melibatkan beberapa elemen Persib," katanya.
ADVERTISEMENT
"Jika kasus itu diusut tuntas saat ini, situasi itu tak ideal untuk tim. Tim harus fokus pada tiga laga sisa. Setelah itu, baru lakukan evaluasi besar-besaran. Kalau kompetisi belum rampung, tetapi dilakukan evaluasi, fokus tim akan terganggu. Terlebih tim harus mengamankan posisi tiga teratas," lanjutnya.
Sebelum memainkan laga pekan ke-32 lawan Perseru Serui di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (23/11), pihak klub menempuh langkah konkret. Dilansir laman resmi klub, manajer tim, pelatih, sampai Supardi, mengelar jumpa pers pada Rabu (21/11) dan menyatakan bahwa pemain, pelatih, dan manajemen Persib telah menyatukan visi dan misi, yakni meraup poin penuh dalam tiga laga terakhir musim ini.
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
"Saya percaya seribu persen bahwa mereka tidak ada yang pernah main-main seperti itu. Mungkin ada salah komunikasi atau salah penyampaian sehingga berkembang seperti itu," ucap manajer Persib, Umuh Muchtar.
ADVERTISEMENT
"Saya mau bilang kepada Supardi dan juga yang lain, jika saya sangat percaya kepada mereka, bahkan sampai 200 persen. Kami masih punya sembilan poin dan terus mencari cara untuk menyalip PSM (Makassar) dan juga Persija (Jakarta)," kata Gomez.
"Terus terang, dengan selesainya masalah ini mulai tumbuh lagi semangat bawa tim untuk naik di tangga klasemen," tutur Supardi.
Pernyataan ketiga pihak tersebut diharapkan bakal menjadi garis finish dari isu pengaturan skor yang sekaligus mengonfirmasi problem di internal Persib