Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bursa transfer telah membuyarkan batas-batas kesetiaan. Tak cuma pemain, begitu juga para pelatih yang kerap menyeberang ke klub rival.
ADVERTISEMENT
Musim panas 2019, fenomena tersebut terjadi di Serie A . Kepindahan tidak secara langsung, memang. Karena Maurizio Sarri yang merupakan protagonis di Napoli, sempat membesut Chelsea sebelum akhirnya berlabuh di Juventus.
Pun demikian Antonio Conte. Sosok yang sempat menjadi kapten dan pelatih Juventus itu, memilih Inter Milan sebagai destinasinya setelah menangani Chelsea.
Tak heran jika Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, melihat transfer pelatih di Italia musim ini sebagai kejanggalan. Apalagi, sang patron turut merasa tersakiti dengan kepindahan Sarri ke Juventus.
Kendati demikian, De Laurentiis menangkap sisi positif dari skenario yang tak diinginkan tersebut. Menurut dia, semua itu dilakukan tim-tim rival macam Juventus dan Inter Milan demi menciptakan persaingan ketat pada musim 2019/20.
ADVERTISEMENT
"Telah tersaji komedi putar di antara para pelatih untuk merevitalisasi Serie A . Ini akan menjadi kompetisi menarik dengan enam atau tujuh tim yang saling mendekat," ujar De Laurentiis seperti dilansir dari Corrriere dello Sport.
Benar kata De Laurentiis. Inter Milan, misalnya, seolah tak puas hanya meramaikan persaingan empat besar dalam beberapa musim terakhir. Oleh karenanya, I Nerazzurri mendaulat Conte yang bermodalkan tiga gelar juara Serie A di curriculum vitae-nya.
Sementara, Juventus bercerai dengan Massimiliano Allegri yang telah menyumbangkan kesuksesan di liga lima musim berturut-turut. Karena masih puasa panjang di Eropa, sang juara bertahan lantas memilih Sarri yang baru menjuarai Liga Europa bersama Chelsea.
Khusus Inter, Conte sendiri sempat menyatakan bahwa timnya masih sulit untuk masuk bursa gelar juara. Gap dengan dua tim teratas dalam beberapa musim terakhir, Juventus dan Napoli, dianggap terlalu besar.
ADVERTISEMENT
Merespons pernyataan tersebut, De Laurentiis pun tak memungkirinya. Dia mendeklarasikan bahwa Napoli berupaya menjaga gap tersebut dengan serangkaian reparasi via pasar transfer.
Napoli memang cukup serius dalam aktivitas transfernya. Terbukti dengan perekrutan Kostas Manolas senilai 36 juta euro yang diharapkan mampu mendongkrak performa pertahanan I Partenopei.
"Saya menyambut kepulangan Conte ke Serie A . Dia begitu memahami sepak bola Italia dan bahkan terus mengikuti perkembangannya selama bekerja di Inggris," kata De Laurentiis.
"Conte juga melihat progres Napoli yang mempertahankan eksistensi di Eropa dalam 10 tahun terakhir. Ada pengakuan Conte terhadap kualitas kami.
"Yang ingin saya tegaskan, kami berupaya mempertahankannya pada masa mendatang. Kami terus meningkatkan kualitas demi memicu perubahan sistem sepak bola Italia," ujarnya.
ADVERTISEMENT