Brighton and Hove Albion Paksa Arsenal Berbagi Angka

27 Desember 2018 2:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aubameyang berusaha menggapai bola tetapi ditahan oleh Shane Duffy. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Aubameyang berusaha menggapai bola tetapi ditahan oleh Shane Duffy. (Foto: Reuters/John Sibley)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Unggul lebih dulu, Arsenal akhirnya harus puas membawa pulang satu poin dari markas Brighton and Hove Albion. Bertanding di Amex Stadium dalam laga Premier League pekan ke-19, Kamis (27/12/2018) dini hari WIB, Arsenal dan Brighton bermain imbang 1-1.
ADVERTISEMENT
Keunggulan Arsenal hadir lewat sepakan Pierre-Emerick Aubameyang di menit ke-7. Namun, Juergen Locadia kemudian mampu mencetak gol balasan pada menit ke-35. Dengan hasil ini Arsenal untuk sementara naik ke peringkat empat dengan 38 angka. Sementara, Brighton di urutan 13 dengan koleksi 22 poin.
***
Tidak ada pemain sayap dalam susunan pemain Arsenall pada pertandingan ini. Unai Emery memainkan pola 4-3-1-2 di mana duet striker Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang disokong kuartet Mesut Oezil, Lucas Torreira, Matteo Guendouzi, dan Granit Xhaka. Di belakang, Stephan Lichtsteiner dan Sead Kolasinac mengapit Laurent Koscielny dan Sokratis.
Walau bermain tanpa formasi yang biasanya digunakan, Arsenal tetap mampu menunjukkan permainan menawan. Dari kaki ke kaki bola digulirkan oleh pemain-pemain yang aktif bergerak. Para striker mereka pun tidak cuma terpaku di area sentral. Acapkali mereka bermain melebar untuk memberi ruang bagi gelandang-gelandang yang merangsek ke depan.
ADVERTISEMENT
Pemain-pemain Arsenal merayakan gol Pierre-Emercik Aubameyang ke gawang Brighton. (Foto: Reuters/Peter Nicholls)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Arsenal merayakan gol Pierre-Emercik Aubameyang ke gawang Brighton. (Foto: Reuters/Peter Nicholls)
Di sisi lain, gelandang-gelandang Arsenal pun cukup kreatif dalam mengalirkan bola. Salah satu contohnya adalah ketika Guendouzi melepas umpan panjang yang disambut Aubameyang dengan tendangan chip. Sayangnya, kiper Brighton, Matt Ryan, masih bisa menghalau bola dengan sigap.
Tak cuma kreatif, para pemain tengah Arsenal juga agresif dalam melancarkan tekanan ketika sedang tak menguasai bola. Hal ini kemudian berbuah pada gol yang dicetak Aubameyang. Dari pressing ketat itu, Brighton kehilangan bola. Sampai akhirnya bola jatuh di kaki Lacazette yang dikelilingi bek-bek Brighton.
Dengan cerdik, Lacazette melihat Aubameyang berdiri bebas di sisi kiri kotak penalti Brighton. Dengan tendangan placing, Aubameyang memperdayai Ryan yang sudah melompat semaksimal mungkin. Arsenal unggul 1-0.
ADVERTISEMENT
Setelah gol tercipta, para pemain Arsenal semakin dominan dalam penguasaan bola. Mereka pun kian tenang dalam mengalirkan bola. Akan tetapi, ada suatu titik di mana Arsenal jadi terlalu santai dan ini dimanfaatkan Brighton dengan menciptakan ancaman. Salah satunya datang dari Glenn Murray yang bergelut memperebutkan bola dengan kiper Bernd Leno.
Striker Brighton, Juergen Locadia, merayakan gol ke gawang Arsenal. (Foto: Reuters/Peter Nicholls)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Brighton, Juergen Locadia, merayakan gol ke gawang Arsenal. (Foto: Reuters/Peter Nicholls)
Arsenal setelah itu mampu mengendalikan pertandingan kembali. Akan tetapi, di saat asyik menyerang mereka kecolongan. Ketika tengah menyerang lewat sepak pojok, Arsenal dihantam serangan balik lewat bola panjang. Juergen Locadia yang menerima bola berhasil melewati Leno sebelum menceploskan bola ke gawang kosong. Babak pertama pun berakhir dengan skor imbang.
Ketika babak kedua dimulai Emery membuat pergantian. Oezil ditarik keluar dan Alex Iwobi dimasukkan. Dengan demikian, Arsenal pun kembali bermain dengan pakem 4-3-3. Namun, masuknya Iwobi tak serta merta mengubah permainan Arsenal menjadi lebih baik. Justru, serangan Arsenal menjadi tergesa dan tidak matang.
ADVERTISEMENT
Emery kemudian memasukkan Aaron Ramsey menggantikan Lacazette untuk mengatasi masalah di lini tengah. Masuknya Ramsey memang membuat permainan Arsenal kembali terstruktur. Namun, kedisiplinan dan kegigihan para pemain Brighton membuat Arsenal kesulitan dalam menemukan celah yang bisa dieksploitasi secara maksimal.
Sampai laga berakhir, praktis tidak ada peluang berarti yang bisa dihasilkan kedua kesebelasan. Akhirnya, Brighton and Hove Albion dan Arsenal harus puas dengan tambahan masing-masing satu angka dari pertandingan ini.