Dani Ceballos: Solusi Murah untuk Lini Tengah Arsenal

Dani Ceballos, belum dimaksimalkan Zidane. Foto: Reuters/Vincent West

David Ornstein dan Fabrizio Romano, dua jurnalis sepak bola yang terpercaya untuk urusan transfer, menyatakan bahwa Arsenal akan segera mendapatkan gelandang asal Spanyol, Dani Ceballos.

Menurut Ornstein dan Romano, Arsenal akan merekrut Ceballos dengan status pinjaman selama satu musim. Menariknya, pemilik Ceballos, Real Madrid, tak mengizinkan Arsenal untuk menyisipkan opsi permanen dalam kesepakatan tersebut.

Keputusan Madrid untuk memblokir opsi permanen Ceballos itu kabarnya dijatuhkan langsung oleh sang presiden, Florentino Perez. Presiden berusia 72 tahun itu memang tampaknya masih ingin memberikan kepercayaan kepada Ceballos. Namun, Perez memberikan jaminan kepada Arsenal bahwa ‘Meriam London’ boleh memberikan tawaran permanen untuk Ceballos di akhir 2019/2020.

Arsenal pada dasarnya bukanlah klub pertama yang meminati Ceballos di bursa transfer musim panas 2019/2020. Sebelumnya, ada rival mereka di Premier League, Tottenham Hotspur, dan klub asal Italia, AC Milan. Spurs bahkan sudah dikabarkan tinggal selangkah lagi mendapatkan gelandang berusia 22 tahun itu.

Namun, pada akhirnya, Ceballos memilih Arsenal. Menurut Romano, Ceballos merasa teryakinkan setelah berbicara dengan pelatih Arsenal, Unai Emery. Arsenal juga dikabarkan siap memberikan menit bermain yang lebih banyak ketimbang Spurs.

Wajar jika suporter Arsenal gembira atas kedatangan Ceballos. Selain karena klub kesayangan mereka berhasil mengalahkan Spurs, reputasi Ceballos sendiri juga mentereng. Eks penggawa Real Betis ini menjadi bagian penting dari Timnas U-21 Spanyol yang menjuarai Piala Eropa U-21 2019.

Meskipun begitu, segala reputasi dan urusan di luar lapangan itu tak akan berarti jika Arsenal gagal memaksimalkan kemampuan Ceballos, dan sang pemain tak mampu unjuk gigi di lapangan. Nah, kumparanBOLA mencoba untuk membedah permasalahan tersebut.

***

Sebelum berbicara mengenai penggunaan Ceballos, kita perlu memahami bagaimana Emery mengatur Arsenal. Per catatan WhoScored, di Premier League 2018/2019, formasi yang paling sering diterapkan Emery adalah 4-2-3-1 (17 kali), disusul oleh 3-4-2-1 (7 kali).

Dua skema itu juga digunakan pada dua pertandingan pramusim terakhir Arsenal. 4-2-3-1 digunakan pada laga melawan Bayern Muenchen (18/7), sedangkan 3-4-2-1 dipakai pada pertandingan versus Fiorentina (21/7).

Dalam dua skema tersebut, Arsenal setidaknya harus menggunakan dua gelandang tengah. Musim lalu, dua pemain yang menjadi pilihan utama Emery di posisi itu adalah Granit Xhaka dan Lucas Torreira.

Sayangnya, Xhaka dan Torreira bukanlah pemain yang bisa memberikan banyak opsi saat Arsenal menyerang, mengingat mereka berdua lebih bertipe defensif. Xhaka mungkin memiliki modal lebih lewat kemampuan operan dan tendangan jarak jauhnya yang lumayan, tetapi hanya itu yang ia miliki.

Dari situ, permainan Arsenal jadi minim variasi. Pada Premier League 2018/2019, The Gunners benar-benar menguras sayapnya habis-habisan untuk melakukan final pass.

Dua bek sayap Arsenal, Hector Bellerin dan Sead Kolasinac, mampu mengemas lima assist di Premier League 2018/2019. Sementara, pemain tengah Arsenal yang mampu mencatatkan lebih dari lima assist hanyalah Aaron Ramsey --dan ia sudah pindah ke Juventus. Lebih dari itu, per catatan WhoScored, persentase serangan Arsenal dari kedua sisi sayap mencapai 76%.

Nah, Ceballos memiliki potensi untuk mengubah ketergantungan Arsenal terhadap sayapnya itu. Gelandang berusia 22 tahun ini memiliki kemampuan untuk melakukan progresi serangan dengan baik. Tak hanya via operan, Ceballos juga mampu melewati pemain lawan dengan dribelnya demi menciptakan peluang untuk timnya.

Ceballos pada laga melawan Jerman. Foto: Reuters

Kemampuan ini ia tunjukkan dengan baik di Piala Eropa U-21 2019. Ceballos mampu mencatatkan rata-rata 3,8 dribel dan 2,8 operan kunci per pertandingan. Lewat kebolehannya ini, Ceballos bisa memberikan opsi bagi Emery untuk membangun serangan via lini tengah. Dengan kata lain, ketergantungan Arsenal terhadap sayapnya bisa diminimalisir dengan keberadaan Ceballos.

Kalaupun Emery kekeh dengan sistemnya yang menitik beratkan pemain sayap, Ceballos tetap akan menjadi pemain yang berguna. Ia memiliki kemampuan untuk menangani tekanan (press-resistant) yang jauh lebih baik ketimbang semua gelandang Arsenal saat ini.

Dari situ, ia bisa menjadi jembatan yang baik dari lini belakang ke depan. Kebetulan, Emery menyukai serangannya untuk dibangun dari belakang.

Lantas, siapa yang harus dikorbankan Emery untuk memainkan Ceballos? Mengasumsikan Emery akan kembali menggunakan skema 4-2-3-1, ada baiknya Ceballos dipasangkan dengan Torreira di dua gelandang tengah.

Menaruh Ceballos di posisi itu jelas akan memaksimalkan kemampuannya untuk melakukan progresi dan menangani tekanan. Selain itu, keberadaan Torreira—yang memiliki kemampuan defensif di atas rata-rata—di sampingnya akan mengurangi bebannya untuk bertahan.

Kendati begitu, jika masih ada keraguan mengenai pemosisian Ceballos, pemuda yang lahir di Utrera, Spanyol ini memiliki kemampuan defensif yang cukup baik untuk bermain sebagai gelandang tengah, kok. Di Piala Eropa U-21 2019, ia berhasil mencatatkan rata-rata 2 tekel dan 1 intersep.

Lebih dari itu, menaruh Ceballos sedikit di belakang juga akan mengompensasi kelemahannya. Bagaimanapun, ia bukanlah gelandang yang benar-benar komplet. Ceballos tak memiliki insting yang oke untuk melakukan running from behind (masuk dari lini kedua, red) dan mencetak gol, seperti Ramsey.

Kesimpulannya, Ceballos bisa menutup salah satu dari sekian banyak kelemahan Arsenal yang terlihat di musim lalu, yaitu minimnya variasi serangan. Dengan biaya yang kecil, kami meyakini bahwa Ceballos bisa menjadi rekrutan yang sangat bagus bagi Arsenal.