Dari Riccardo Saponara untuk Davide Astori: Sebuah Puisi

6 Maret 2018 7:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saponara, gelandang Fiorentina. (Foto: CARLO HERMANN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Saponara, gelandang Fiorentina. (Foto: CARLO HERMANN / AFP)
ADVERTISEMENT
Kehilangan memang hal yang sangat menyakitkan. Ini yang dirasakan oleh para penggawa Fiorentina karena mereka telah kehilangan sosok kapten untuk selama-lamanya.
ADVERTISEMENT
Davide Astori, kapten Fiorentina berusia 31 tahun, telah tutup usia Minggu (4/3/2018) waktu setempat. Jelang pertandingan menghadapi Udinese, Astori ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kamar hotelnya.
Hal ini tentu mengejutkan seluruh pemain maupun staf klub iorentina. Apalagi, Astori kedapatan bermain PlayStation dengan penjaga gawang Marco Sportiello semalam sebelum kejadian. Pagi harinya, Astori tidak muncul dalam sesi sarapan tim. Padahal, Astori adalah pemain yang paling rajin. Dirinya selalu hadir lebih awal dibanding pemain-pemain lainnya.
Namun, pagi itu Astori tidak menunjukkan batang hidungnya, hingga menimbulkan kecurigaa kepada seluruh staff serta pemain Fiorentina. Dan benar saja, mereka menemukan Astori sudah tidak bernyawa.
Sepak bola Italia pun berduka. Pertandingan Serie A giornata ke-27 mengalami penundaan untuk menghormati Astori. Duka mendalam juga dirasakan oleh pemain Fiorentina, Riccardo Saponara.
ADVERTISEMENT
Meski belum genap setahun bermain bersama Astori, Saponara mempunyai kenangan yang mendalam. Sebuah puisi pun dibuatkan eks gelandang Milan dan Empoli ini untuk melepas kepergian Astori. Saponara mengunggah puisinya dalam akun Instagram pribadinya.
Oh Kapten, kaptenku.
Mengapa kau tidak turun ke bawah dan sarapan bersama kami? Mengapa kau tak lepas sepatumu dari tempat tidur Marco Sportiello dan minum es jeruk seperti biasanya?
Sekarang, mereka bilang bahwa hidup harus terus berjalan, bahwa kami harus melihat ke depan dan bangun kembali, tetapi tanpamu bagaimana rasanya hidup ini?
Siapa yang akan tiba setiap pagi di kantin untuk menghangatkan kami dengan senyuman? Siapa yang akan menanyai dan menertawakan kelakuan kami?
Siapa yang akan memarahi para pemain muda dan siapa yang bertanggung jawab untuk para pemain berpengalaman?
ADVERTISEMENT
Ban kapten Fiorentina untuk Astori. (Foto: Claudio GIOVANNINI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ban kapten Fiorentina untuk Astori. (Foto: Claudio GIOVANNINI / AFP)
Siapa yang akan membentuk lingkaran untuk bermain 'dua sentuhan' atau siapa yang akan menghajar Sportiello di PlayStation? Dengan siapa kami akan berdebat soal episode Master Chef, restoran di Florence, serial TV, atau pertandingan yang kami mainkan?
Bahu siapa yang akan jadi sandaranku saat makan siang jika lelah setelah latihan? Kembalilah, kamu masih harus menyelesaikan La La Land sehingga kamu bisa menganalisanya seperti film yang baru saja keluar.
Kembalilah ke Florence, mereka menunggumu untuk kontrak baru. Mereka tahu apa saja kebaikan dan hal positif yang kamu berikan setiap hari untuk kami.
Keluarlah dari ruang terkutuk itu. Kami menunggumu besok, ketika latihan.
Dalam hidup ada orang yang kita kenal, tetapi tak pernah terikat dengannya. Kemudian ada yang seperti Davide, yang segera menyambutmu dengan sederhana, 'Selamat datang di Florence, Ricky'.
ADVERTISEMENT
Di mana pun kau berada sekarang, tetaplah jaga gawang kami dan terangi kami dalam jalan yang benar. Oh Kapten, Kaptenku. Selamanya Kaptenku!