Dengan Membeli Gelandang Tengah, Niscaya Beres Sudah Masalah Moyes

20 Desember 2017 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moyes harus putar otak untuk West Ham. (Foto: Nicolas Tucat/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Moyes harus putar otak untuk West Ham. (Foto: Nicolas Tucat/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah melewati tiga laga Premier League tanpa kekalahan, David Moyes kini kembali tertunduk saat timnya keok 0-1 dari Arsenal di babak perempat final Piala Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
Walaupun begitu, Moyes sebenarnya tak benar-benar menundukkan kepalanya --karena sudah seharusnya begitu. Satu gol kemenangan yang dicetak Danny Welbeck "hanya" berasal dari kesalahan Winston Reid dalam mengantisipasi umpan silang Mathieu Debuchy.
Selain itu, Moyes juga tak menurunkan struktur pemain yang sama seperti di laga-laga sebelumnya. Adalah badai cedera yang jadi biang keladinya. Pablo Zabaleta mengalami cedera pangkal paha, menyusul Sam Byram yang lebih dulu ditepikan. Tapi, bukan itu yang jadi problem utama.
West Ham kehilangan gelandang seperti Cheikhou Kouyate, Mark Noble plus Edimilson Fernandes. Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya, rahasia kekuatan The Hammers saat ini ada pada gelandang mereka.
Dalam empat laga terakhir di Premier League, Moyes mengaplikasi skema tiga bek yang bertumpu pada kekuatan lini tengah yang padat. Hasilnya efektif, mereka hanya kalah sekali, itu pun kalah dengan skor tipis 1-2 dari Manchester City yang memang superior.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, dari rombongan gelandang pentingnya, hanya tersisa Pedro Obiang yang sehat walafiat. Itulah mengapa Moyes kemudian mengubah formasi dasarnya menjadi 5-3-2 pada laga melawan Arsenal dini hari tadi.
Aaron Creswell yang rutin dipasang sebagai bek sentral kini digeser ke pos full-back kanan. Pun demikian dengan Arthur Masuaku yang diutus untuk bermain lebih ke dalam di sisi sebaliknya.
Tapi, hasilnya mubadzir, sebab Moyes menunjuk Declan Rice dan Domingos Quina --yang keduanya masih berumur 18 tahun-- untuk menemani Obiang di lini tengah. Komposisi tersebut masih kalah pengalaman dengan Mohamed Elneny, Francis Coquelin, plus pemain muda Joe Willock.
Hal tersebut diakui sendiri oleh Moyes.
"Malam ini kami kekurangan pemain di lini tengah dan secara kesluruhan kami kekurangan gelandang. Dan kami mesti menambah sedikit kreativitas," ujar Moyes seusai pertandingan.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, kualitas Rice dan Quina tak sebaik Noble, Edimilson, dan Kouyate dalam menutup ruang gerak lawan. Nama yang disebut terakhir itu bahkan memegang peran amat penting untuk tak sekadar melindungi trio bek sentral.
Selain paling intens melepaskan tembakan dibanding gelandang tengah lainnya, pemain asal Senegal itu juga sudah berkontribusi lewat sepasang assist.
Berbicara mengenai aspek menyerang, Moyes juga kehilangan Manuel Lanzini yang bertugas sebagai kreator serangan akibat suspensi. Pemain yang digaet dari Al Jazira itu tampil moncer saat membuat sepasang assist kontra Stoke City pekan lalu.
Kondisi makin pelik karena Marko Arnautovic dan Andy Carroll yang belum 100% fit. Oke, lupakan sejenak tentang garda terdepan sebab Moyes masih memiliki stok pemain macam Chicharito, Andre Ayew, dan Diafra Sakho.
ADVERTISEMENT
Lagi pula, bukan sektor serangan yang jadi titik terkuat bagi arsitek berjuluk The Chosen One itu bersama West Ham melainkan lini tengah.
Maka tak ayal jika Moyes membutuhkan tambahan personel di bursa transfer tengah musim nanti.
"Ini (lini tengah) adalah lini yang mengalami kekurangan pemain saat ini, tapi bulan Januari tidak pernah jadi bulan yang paling mudah untuk diatasi," tambah Moyes.
West Ham saat kalahkan Chelsea. (Foto: Reuters/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
West Ham saat kalahkan Chelsea. (Foto: Reuters/David Klein)
Merekrut pemain di pertengahan musim memang lebih berisiko ketimbang di awal. Minimnya waktu adaptasi terkadang jadi bumerang bagi sang pemain dan juga klub itu sendiri.
Walau demikian, akan lebih baik jika Moyes mendapatkan gelandang anyar ketimbang menunggu Rice dan Quina bersinar.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, West Ham tak punya banyak waktu lagi. Saat ini posisi mereka jauh dari kata aman karena baru mengemas 17 angka, hanya terpaut satu angka dari Stoke yang menempati titik aman lolos dari degradasi.
Selain itu Moyes juga kudu mengawetkan momentum setelah berhasil memetik tujuh angka dari tiga laga teranyar di Premier League. Ya, The Hammers harus buru-buru membayar lunas hasil buruk yang mereka dapatkan di paruh pertama Premier League.
Di samping itu, jadwal tanding West Ham hingga Januari relatif mudah. So, ini bisa jadi momentum yang pas bagi mereka untuk mendulang poin.
Terhitung hanya Tottenham Hotspur yang jadi ancaman, sementara Newcastle United, Bournemouth, West Bromwich Albion, Huddersfield, dan Crystal Palace di atas kertas masih bisa mereka atasi. Syaratnya, para pemain pilar sudah siap untuk kembali tampil.
ADVERTISEMENT