Pratinjau West Ham vs Arsenal: Menanti Kejutan Skema Tiga Bek Moyes

13 Desember 2017 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David Moyes (Foto: David Ramos/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
David Moyes (Foto: David Ramos/Getty Images)
ADVERTISEMENT
West Ham United secara mengejutkan berhasil menjungkalkan Chelsea 1-0 pada ajang Premier League akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Dikatakan mengejutkan karena sebelum menjamu The Blues, mereka belum juga meraih kemenangan perdana sejak dipimpin David Moyes. Atau hanya satu kemenangan serta empat kekalahan yang mereka catatkan dalam lima laga teranyar di Premier League.
Setelah unggul lewat gol cepat Marko Arnautovic, The Hammers berhasil membendung serangan balasan Chelsea. Salah satu kuncinya adalah dengan memadatkan para pemainnya di lini tengah.
Dalam tiga pertandingan awal, Moyes masih meraba-raba pasukanya barunya dengan mengaplikasi skema empat bek. Hasil terbaiknya hanya satu angka yang didapat saat menjamu Leicester City, sementara dua laga lainnya kontra Watford dan Everton gagal total.
Enam kali bola mengoyak jala gawang mereka. Parahnya lagi, mereka tak mampu mencetak satu pun gol dalam dua pertandingan tersebut.Baru saat berhadapan dengan Manchester City di pekan 16 lalu, Manuel Lanzini dan kawan-kawan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
ADVERTISEMENT
Mereka berhasil unggul lebih dulu di babak pertama, sebelum akhirnya City membalikkan keadaan lewat gol Nicolas Otamendi dan David Silva di babak kedua.
Rahasia kesukesan Moyes adalah skema tiga bek yang mulai diterapkannya. Dengan formasi dasar 3-5-1-1 saat berhadapan dengan City dan 3-4-2-1 lawan Chelsea, lini tengah mereka menjadi lebih padat. Kebetulan, West Ham memiliki stok gelandang box-to-box yang melimpah, mulai dari Pedro Obiang, Mark Noble, Edimilson Fernandes, dan Cheikhou Kouyate.
Di antara keempat pemain tersebut hanya Kouyaté yang cenderung aktif dalam menyerang, sementara sisanya lebih condong dalam atribut bertahan.
Belum lagi dengan bantuan Pablo Zabaleta diplot untuk bermain lebih ke dalam. Sedangkan di pos wing-back kiri yang diisi Arthur Masuaku diberi kebebasan untuk aktif dalam membantu serangan.
ADVERTISEMENT
West Ham kalahkan Chelsea. (Foto: Reuters/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
West Ham kalahkan Chelsea. (Foto: Reuters/David Klein)
Itulah yang membuat tim seagresif City cuma mampu menyarangkan sepasang gol ke gawang mereka. Itu pun harus mereka lakukan dengan susah payah.
Padahal sebelummya, rata-rata The Citizens mencatatkan tiga gol di tiap pertandingannya. Pun demikian dengan Chelsea yang justru tak mampu mengubah papan skor Olimpic Stadium hingga laga usai.
Dengan konstelasi semacam itu, lini serang menjadi tumbalnya. Pasalnya, hanya tersisa dua-tiga pemain saja yang tak rutin turun dalam membantu pertahan.
Praktis mereka hanya bertumpu kepada Lanzini sebagai pemrakarsa peluang. Dalam hal ini, kehadiran amat membantu untuk mendongkrak daya gedor West Ham melalui aksi manuvernya.
Pemain asal Prancis itu rata-rata membukukan sembilan dribble sukses dalam dua laga terakhir. Bahkan, Masuaku berhasil mencatatkan 11 dribble sukses saat berhadapan dengan Chelsea-- jumlah tertinggi di Premier League musim ini.
ADVERTISEMENT
Oke, satu tim London sudah berhasil West Ham taklukkan. Kini giliran Arsenal yang akan menjajal skema anyar Moyes pada Kamis (14/12/2017) pukul 03.00.
Arsenal yang Tengah Terjangkit Cedera
Sementara itu kubu Arsenal justru sedang dalam kondisi baik-baik saja. Mereka baru saja ditahan imbang Southampton 1-1 pekan lalu. Tak lain dan tak bukan adalah faktor cedera yang jadi alasannya. Arsene Wenger telah kehilangan Shkodran Mustafi.
Per Mertesacker yang diplot jadi penggantinya justru membuat kesalahan yang kemudian membuat Charlie Austin mencetak gol cepat di menit ketiga.
Nah, di laga dini hari nanti, Arsenal juga tak akan diperkuat Aaron Ramsey yang kerap muncul sebagai pembeda dari lini kedua. Kelemahan ini yang harus dimanfaakan oleh West Ham. Tanpa Ramsey, The Gunners akan kesulitan dalam menembus padatnya sepertiga pertahanan West Ham.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, gelandang yang dibeli dari Cardiff City itu merupakan penyumbang assist terbanyak bagi Arsenal dengan torehan enam. Untuk rata-rata umpan kunci, Ramsey kalah telak dibanding Mesut Oezil.
Tapi, untuk menjaga keseimbangan lini tengah Ramsey lebih unggul. Sementara itu, Jack Wilshere bisa dibilang menjadi kandidat terkuat untuk mengisi pos yang ditinggalkan Ramsey.
Mantan wonderkid itu perlahan mendapatkan kepercayaan dan tampil meyakinkan saat mengukir masing-masing satu gol dan assist ke gawang BATE Borisov di ajang Liga Europa pekan lalu.
Nama lain yang jadi alternatif adalah Mohamed Elneny. Namun, pemain asal Mesir itu lebih ideal dalam permainan defensif. So, bukan pilihan yang cocok untuk tampil melawan West Ham yang kini terampil dalam bertahan.
ADVERTISEMENT
Atau, bukan tak mungkin The Professor akan kembali ke pakem empat bek. Karena dengan menggunakan formasi dasar 4-2-3-1, Wenger bisa menurunkan Granit Xhaka dan Elneny secara bersamaan. Selain itu mereka juga tak akan kehilangan kreativitas karena bisa menurunkan Alexis Sanchez, Alexandre Lacazette, dan Oezil untuk menyokong Olivier Giroud sebagai ujung tombak.