Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dalam dua musim terakhir, Everton berkutat dengan masalah yang sama. Di awal musim, mereka telah menunjuk manajer anyar dengan reputasi cukup bagus. Untuk mendukung visi sang manajer, manajemen menggelontorkan tak sedikit uang untuk membeli pemain berkualitas.
ADVERTISEMENT
Namun, optimisme yang muncul di awal musim tak berlanjut hingga paruh musim. Situasi seperti ini pernah menimpa Ronald Koeman di Everton pada musim lalu dan bisa saja dialami oleh Marco Silva pada musim ini.
Sebelum dikontrak Everton, Silva memiliki reputasi bagus sebagai manajer Watford. Di tangan manajer berkebangsaan Portugal itu, Watford menjadi tim papan tengah Premier League yang tak bisa dipandang sepele. Reputasi sebagai tim giant killer juga melekat di tim berjuluk The Hornets itu.
Hal tersebut membuat Everton menunjuk Silva sebagai manajer mereka pada musim panas 2018 silam. Harapannya, datangnya Silva dapat membuat impian The Toffees finis tak jauh dari posisi enam besar bisa terwujud. Namun, apa lacur, mereka kini hanya menang 3 laga dari 12 laga liga terakhirnya.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil ini, mereka kini berada di posisi kesembilan klasemen sementara Premier League dengan torehan 33 poin. Alias, Everton tertinggal 5 poin dari Wolverhampton Wanderers – yang berada di posisi ketujuh – dan 1 poin dari Watford. Kondisi ini diyakini membuat posisi Silva di Everton terancam.
Silva menyadari itu, tetapi dia enggan panik. Satu hal yang dia yakini kini, timnya harus tampil utuh sebagai satu tim jika ingin keluar dari tren negatif ini.
“Saya paham apa yang tengah menimpa saya. Saya tak ingin mengeluh atau mencari alasan perihal keraguan yang tengah menimpa saya. Ketika segalanya berjalan lancar, semua orang bicara bagus tentang si manajer. Ketika tengah tersendat, ya, manajer mendapatkan tekanan,” kata Silva, sebagaimana dilansir Goal International.
ADVERTISEMENT
“Tapi, bagi saya yang terpenting saat ini adalah memberikan solusi kepada pemain untuk membantu tim. Bukannya menunjuk jari perihal siapa yang salah. Cara seperti itu takkan pernah mengubah keadaan,” lanjutnya.
Kemalangan Everton ini boleh jadi merupakan keuntungan bagi Manchester City. Kedua tim akan bertemu di Goodison Park dalam pertandingan pekan ke-26 Premier League, Kamis (7/2/2019) dini hari WIB.
City tengah berada dalam momentum bagus setelah berhasil menaklukkan Arsenal 3-1 pada Minggu (3/2) silam. Demi mengejar ketertinggalan 3 poin dari Liverpool di puncak klasemen, jelas The Citizens akan tampil serius pada laga nanti.