Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Edin Dzeko: Sang Serigala yang Kembali Buas
24 Februari 2019 8:10 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Bukan 90 menit, melainkan 95 menit. Itulah waktu yang dibutuhkan Roma untuk mengalahkan Frosinone dalam pertandingan Serie A pekan ke-25 di Stadio Benito Stirpe, Minggu (24/2/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Roma tertinggal lebih dulu pada menit kelima tetapi bisa membalas dan berbalik unggul pada menit ke-30 dan 31. Pada menit ke-80 Frosinone sukses menyamakan kedudukan dan 15 menit kemudian barulah Roma mampu menyegel kemenangan.
Ya, sesulit itulah perjuangan Roma merengkuh tiga angka di markas Frosinone dan hal ini sebenarnya bukan hal mengejutkan. Sebelum pertandingan berlangsung, Direktur Olahraga Roma, Monchi, sudah mewanti-wanti bahwa Frosinone bukanlah tim yang gampang dikalahkan.
"Kami memainkan pertandingan Serie A dan kamu tidak pernah boleh meremehkan level kesulitan di laga seperti ini. Frosinone sedang berada dalam tren bagus dan kami harus sadar bahwa mereka adalah lawan yang sulit," ujar Monchi kepada DAZN.
Ucapan Monchi terbukti, tetapi Roma beruntung karena mereka memiliki striker sekaliber Edin Dzeko. Penyerang asal Bosnia-Herzegovina itu terlibat dalam tiga gol yang dilesakkan Roma ke gawang Marco Sportiello. Dua di antaranya diceploskan sendiri oleh Dzeko. Sedangkan, satu gol lain lahir berkat umpan kuncinya.
ADVERTISEMENT
Gol-gol yang dicetak Dzeko adalah gol penyama kedudukan serta gol kemenangan. Sementara, gol yang dia kreasikan adalah gol yang membawa I Lupi unggul 2-1 pada babak pertama. Ketika itu, umpan terobosan Dzeko berhasil sampai ke kaki Stephan El Shaarawy. Oleh El Shaarawy bola ditembak tetapi bisa ditepis Sportiello. Bola hasil tepisan yang bergulir liar kemudian disambut Lorenzo Pellegrini dengan sentuhan yang membuatnya masuk ke gawang.
Kontribusi Dzeko pada pertandingan ini jelas pantas membuatnya dinobatkan sebagai Man of the Match. Apalagi, sumbangsih pria 32 tahun itu tak cuma berwujud gol dan umpan kunci. Dari data WhoScored bisa dilihat betapa aktifnya Dzeko dalam menghidupkan serangan Roma.
Selain tembakan dan umpan, dua aspek lain yang menonjol dari Dzeko adalah kemampuan dribel serta ketangguhannya dalam melakukan duel udara. Tercatat, ada 5 dribel berhasil yang ditorehkan eks penyerang Manchester City tersebut. Kemudian, 2 keberhasilan duel udara plus 1 sapuan membuat catatan penampilan Dzeko semakin komplet saja.
ADVERTISEMENT
Bagi Dzeko sendiri, dua gol ke gawang Frosinone ini menjadi penanda lain bahwa dia sudah kembali tajam. Setelah sempat absen mencetak gol dalam 9 laga, Dzeko mulai membobol gawang lawan lagi pada laga kontra Atalanta. Setelah itu, dalam 6 laga terakhir di Serie A dan Liga Champions, pemain yang melejit bersama Wolfsburg itu berkontribusi langsung dalam terciptanya 7 gol Roma.
Kembali tajamnya Dzeko ini jelas sangat penting bagi Roma . Sebab, saat ini Giallorossi masih berupaya memburu satu tempat di zona Liga Champions musim depan. Lalu, di Liga Champions musim ini mereka pun masih bermain di fase gugur. Pada pertandingan leg I babak 16 besar melawan Porto, Roma menang 2-1 dan Dzeko terlibat langsung lewat 1 assist-nya.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, semuanya kini ada di tangan Dzeko. Dia punya momentum bagus dan selain dirinya sendiri, tak ada lagi orang yang bisa membuat momentum itu jadi sesuatu yang konkret.