Firmino: Penyerang Sempurna untuk Juergen Klopp

10 April 2018 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firmino sedang merayakan gol untuk Liverpool. (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Firmino sedang merayakan gol untuk Liverpool. (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalau ada satu momen yang mengubah karier sepak bola Roberto Firmino, tentu itu ada kaitannya dengan apa yang terjadi pada 21 November 2015.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Liverpool menghadapi Manchester City di Stadion Etihad. Di laga yang berakhir dengan kemenangan 4-1 bagi Liverpool itu, Juergen Klopp tak memasang Christian Benteke atau Daniel Sturridge sebagai penyerangnya. Benteke adalah seorang target-man, sementara Sturridge punya mobilitas, tapi tak suka turut bertahan ketika Liverpool diserang.
Firmino kemudian ditunjuk sebagai striker Liverpool. Secara mengejutkan, Firmino berhasil melakukan apa yang diminta Klopp dengan sangat baik.
Saat diminta untuk aktif terlibat dalam penciptaan gol, ia bisa. Tiga dari 4 gol yang berhasil diciptakan Liverpool pada laga itu ada sangkut pautnya dengan aksi Firmino.
Ketika ia dibebani tugas untuk merebut bola secara cepat, harus melakukan cover hingga area pertahanan, dan intens melakukan pressing terhadap pemain belakang lawan, ia juga tak bermasalah.
ADVERTISEMENT
Dan yang terpenting: Diberi tugas seberat itu, Firmino sama sekali tak kehabisan stamina. Ya, di laga itulah, Klopp yakin bahwa Firmino adalah striker sempurna untuk timnya.
***
“Apa? Mereka bilang ia (Firmino) tak mencetak cukup banyak gol? Sekalipun ia tak mencetak banyak gol, ia tetap pemain yang luar biasa."
"Karena dia tahu caranya membaca alur pertandingan. Paham?" seperti itu jawaban Klopp ketika ditanya mengapa Firmino tidak mencetak gol sebanyak Mohamed Salah, dilansir Telegraph, pada Desember 2017.
Di mata Klopp, Firmino bukan sekadar pencetak gol. Firmino adalah pemain yang bisa melakukan apa yang diminta Klopp dengan sangat baik. Itulah sebabnya Liverpool tak membeli striker lagi sejak musim perdana Klopp.
Trennya pun tak jauh beda di musim 2017/2018 ini. Dalam urusan aksi bertahan, yang meliputi tekel, intersep dan sapuan, Firmino kian jago. Berdasarkan catatan WhoScored, Firmino melakukan 1,8 tekel, 0,5 intersep, dan 0,2 sapuan per laga pada musim ini. Catatan ini tentu menjadi modal besar bagi Firmino untuk menekan pertahanan lawan saat Liverpool kehilangan bola.
ADVERTISEMENT
Untuk urusan menyerang pun, Firmino hebat. Ini tak hanya soal kontribusi langsungnya dalam mencetak gol (musim ini, Firmino berkontribusi dalam 36 gol yang diciptakan Liverpool lintas kompetisi), tapi juga tentang melakukan pergerakan tanpa bola yang bagus. Pergerakan ini bisa disebut ‘berlari dengan cerdas’.
Maksud ‘berlari dengan cerdas’ di sini bukan hanya bermakna bahwa Firmino bisa melakukan pergerakan tanpa bola demi menerima umpan dengan baik.
'Berlari dengan cerdas’ juga bermakna bahwa Firmino bisa menciptakan ruang agar rekan-rekannya punya kesempatan mencipta gol berkat satu-dua operan darinya. Atau, ruang tadi muncul berkat lini pertahanan tim lawan yang terlampau fokus untuk menjaganya.
Kalau Anda hendak melihat contoh konkret 'berlari dengan cerdas', maka kami sarankan untuk menyaksikan laga leg I babak perempat final Liga Champions yang mempertemukan Liverpool dengan Manchester City di Anfield, Kamis (5/4/2018) dini hari WIB. Firmino berhasil berkontribusi dalam 3 gol yang diciptakan Liverpool dalam laga tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada menit ke-11, Mohamed Salah melakukan solo-run di sisi kanan lapangan yang membuat lini belakang City keteteran. Mengetahui itu, Firmino pun berlari dengan harapan Salah bisa mengoper padanya. Ujung-ujungnya, Salah memang mengoper pada Firmino yang sudah berada di kotak penalti.
Firmino dan Henderson merayakan gol. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Firmino dan Henderson merayakan gol. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Di kotak penalti, Firmino melesakkan tembakan. Namun, bola kemudian berhasil kembali ke kakinya. Rupanya, aksi itu membuat Salah lepas dari kawalan Nicolas Otamendi dan kawan-kawan. Lantas, Firmino memberikan umpan kepada Salah yang berhasil dikonversikan menjadi gol.
Pada menit ke-19, Firmino berhasil memancing Vincent Kompany dan Fernandinho sekaligus untuk lepas dari posisinya. Setelah itu, Firmino memberikan umpan kepada Sadio Mane yang diteruskan kepada James Milner sebelum sampai kepada Alex Oxlade-Chamberlain.
Nah, ketika bola di kaki Oxlade-Chamberlain, ada ruang tembak yang teramat besar yang bisa ia manfaatkan. Oxlade-Chamberlain pun melesakkan tembakan jarak jauh dan dari sanalah datangnya gol kedua Liverpool.
ADVERTISEMENT
Ketika Salah melesakkan umpan lambung ke kotak penalti pada menit ke-31, Firmino juga punya peranan. Firmino sengaja berjalan pelan di antara Fernandinho dan Kompany dengan tujuan agar Mane bisa lepas dari kawalan lini belakang City. Taktik ini pun berhasil. Dengan kepalanya, Mane mencetak gol ketiga untuk Liverpool.
Firmino juga berhasil melakukan tugas bertahannya dengan begitu baik. Berdasarkan statistik WhoScored, penyerang berkebangsaan Brasil itu berhasil melakukan 2 tekel dan 1 intersep. Aksi bertahan itu menghambat build-up serangan City dan membantu transisi Liverpool ke mode bertahan.
Ya, berkaca dari catatan-catatan tadi, tentu kita boleh berharap Firmino akan bermain brilian lagi ketika Liverpool menghadapi Manchester City di leg II babak perempat final Liga Champions, Rabu (11/4/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Mungkin, ia bisa berkontribusi dengan gol atau melalui assist, bisa pula dengan aksi bertahan, dan sangat mungkin dengan 'berlari dengan cerdas'-nya itu. Apa pun itu, satu hal yang pasti, Firmino akan berkontribusi.