Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gianluigi Donnarumma: Begitu Muda, Begitu Perkasa
26 Februari 2019 8:34 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Semuanya terjadi begitu saja bagi Gianluigi Donnarumma , meski bukan tanpa pertanda sama sekali. Filippo Inzaghi menjadi sosok yang pertama kali melihat dengan jelas betapa besar potensinya. Tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-16, pada Februari 2015, Donnarumma dipanggil Inzaghi untuk bergabung dengan skuat Milan untuk menghadapi Cesena.
ADVERTISEMENT
Donnarumma memang akhirnya tidak dimainkan sama sekali oleh Inzaghi. Akan tetapi, keberadaan seorang remaja tanggung berusia 15 tahun di bangku cadangan sebuah tim Serie A adalah pemandangan ganjil. Ganjil, tetapi di saat yang bersamaan juga memantik rasa penasaran. Sehebat apakah bocah itu sebenarnya?
Khalayak tak butuh waktu terlalu lama untuk mendapat jawaban dari pertanyaan tersebut. Pada musim berikutnya, Sinisa Mihajlovic yang ditunjuk menggantikan Inzaghi menyediakan jawabannya. Di awal musim 2015/16 Mihajlovic mempromosikan Donnarumma ke tim utama Milan untuk menjadi kiper ketiga setelah Diego Lopez dan Christian Abbiati. Di sinilah segalanya dimulai.
Donarumma sudah dipercaya mengawal gawang Milan pada sejumlah laga pramusim kala itu dan pada 25 Oktober 2015, dalam pertandingan menghadapi Sassuolo, dia dipercaya untuk melakoni debut di Serie A. Di usianya yang baru 16 tahun dan 242 hari, Donnarumma resmi menjadi pemain termuda kedua —setelah Giuseppe Sacchi— yang menjadi stater di sebuah pertandingan Serie A. Pada pertandingan itu Donnarumma membawa Milan menang 2-1.
ADVERTISEMENT
Melaju ke 2019, Donnarumma sudah benar-benar tak tergantikan di bawah mistar gawang Milan. Sejak melakoni debut tersebut dia sudah bermain di lebih dari 150 pertandingan untuk Milan. Tak cuma itu, seiring dengan pensiunnya Gianluigi Buffon, Donnarumma pun kini menjadi penjaga gawang utama Timnas Italia. Sebelas penampilan telah dicatatkannya untuk Gli Azzurri. Dari sana, total 52 clean sheet sudah berhasil dia bukukan.
Donnarumma sejauh ini memang baru bisa mempersembahkan satu gelar untuk Milan, yaitu trofi Supercoppa Italiana edisi 2016. Akan tetapi, dengan semua yang sudah diraihnya tersebut, tetap sulit untuk percaya bahwa pada Senin, 25 Februari 2019, dia baru berulang tahun yang ke-20. Butuh talenta spesial untuk bisa meraih apa yang diraih Donnarumma .
ADVERTISEMENT
Musim ini, talenta tersebut diwujudkan Donnarumma dalam penampilan impresif yang membawa Milan berada di papan atas Serie A. Saat ini Milan ada di urutan empat klasemen dan bisa dengan mudah menggeser Internazionale yang cuma unggul dua angka di urutan ketiga. Keberhasilan ini tak bisa dipisahkan dari rentetan 8 laga tanpa terkalahkan yang telah berlangsung sejak akhir Desember silam.
Donnarumma sendiri, dalam 8 pertandingan tersebut, cuma kebobolan tiga kali, yaitu saat Milan menang 2-1 atas SPAL, bermain imbang 1-1 dengan Roma, dan menang 3-1 atas Atalanta. Jika ditarik mundur lagi, tepatnya sampai November 2018, Donnarumma bahkan sudah menunjukkan performa gemilang di saat penampilan Milan secara keseluruhan masih labil. Sejak itu, pemuda kelahiran Naples itu sudah mampu mencatatkan rasio penyelamatan 87,3%. Ini merupakan persentase tertinggi di antara semua kiper lima liga top Eropa.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, tak semuanya selalu berjalan mudah bagi Donnarumma. Pada 2017 lalu, saat dirinya terlibat tarik-ulur perpanjangan kontrak, Donnarumma sempat menjadi musuh bersama suporter Milan.
Selain itu, penampilannya di lapangan juga masih belum sempurna. Pada Derby della Madonnina musim ini, misalnya, Donnarumma salah mengantisipasi umpan silang sehingga Mauro Icardi bisa mencetak gol kemenangan Inter di menit-menit akhir pertandingan.
Akan tetapi, terlepas dari kekurangannya tadi, Donnarumma yang pertama kali bergabung ke Milan pada usia 14 tahun itu tetap saja pemain fenomenal. Adriano Galliani, eks Wakil Presiden Milan yang menjabat saat Donnarumma pertama kali datang, pun berharap agar adik Antonio Donnarumma itu bisa selamanya berkostum 'Iblis Merah'.
"Aku ingat ketika kami mengalahkan Inter berkat masukan dari [eks kepala akademi U-14] Mauro Bianchessi yang bersikeras bahwa dia adalah kiper masa depan. Aku memberi lampu hijau dan kami membawanya pulang. Aku sangat bahagia jadi orang yang membawanya ke Milan dan aku berharap dia menjadi Rossonero selamanya," kata Galliani kepada Milan News.
ADVERTISEMENT
"[Fabio] Cudicini, Giovanni Galli, [Christian] Abbiati... kami punya sejarah hebat dengan kiper-kiper didikan sendiri. Ini merupakan ciri khas yang kami miliki sampai sekarang, sampai ke Gigio —sapaan akrab Donnarumma ," tambah pria yang sekarang berkecimpung di SS Monza 1912 tersebut.