Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gol di Revierderby sebagai Tanda Cinta Sancho kepada Mendiang Neneknya
9 Desember 2018 7:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Memang takdir tidak dapat dikontrol, tapi reaksi manusia terhadap takdir bisa. Itulah yang disadari Jadon Sancho atas apa yang menimpanya beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
Sancho terpaksa absen dalam sesi latihan Borussia Dortmund pada Kamis (6/12/2018) karena mendapatkan kabar bahwa neneknya telah meninggal. Karena ikatan kuatnya dengan almarhum dan faktor usia yang baru 18 tahun, maka Sancho syok.
Sancho kemudian lekas pergi ke London satu hari kemudian. Sebelum pulang, Sancho berbicara dengan Michael Zorc. Direktur Teknik Dortmund itu bertanya perihal kondisi winger didikan akademi Manchester City itu secara emosional.
Namun, secara mengejutkan Sancho menegaskan bahwa ia baik-baik saja. Bahkan, Sancho juga berkata bahwa ia siap tampil di laga melawan Schalke 04 di Veltins Arena (8/12). Keputusan ini pada akhirnya berbuah manis bagi Sancho dan Dortmund. Ketika laga bertajuk Revierderby ini berjalan 77 menit, Sancho menciptakan gol dalam skema begitu apik.
ADVERTISEMENT
Sancho melakukan operan satu-dua dengan Raphel Guerrero dalam upaya bergerak dari tengah lapangan menuju kotak penalti lawan. Setibanya di kotak penalti, winger berusia 18 tahun itu mencetak gol dengan kondisi lepas dari kawalan bek-bek Schalke.
Setelah gol tersebut tercipta, Sancho mengangkat kedua tangannya dengan wajah menengadah ke langit. Setelah itu, dia mencium jari-jarinya sendiri. Sebelum tangis membuatnya tersujud tak jauh dari gawang yang telah dia bobol. Setelah itu, rekan-rekannya mendekatinya untuk memberikan dukungan moral.
Gol tersebut pada akhirnya membuat Dortmund menang 2-1 atas Schalke. Gol dan selebrasinya itu diakui Sancho sebagai wujud penghormatan terhadap mendiang neneknya.
“Gol ini bermakna penting untuk keluarga saya. Saya masih sedih karena nenek saya telah meninggal, maka gol ini saya tujukan untuknya. Saya senang bisa membantu tim meraih kemenangan melalui gol yang saya ciptakan,” kata Sancho selepas laga kepada media resmi Bundesliga .
ADVERTISEMENT
Ketabahan Sancho ini membuat Lucien Favre kagum. Selepas laga, pelatih yang menjabat di Dortmund sejak musim panas 2018 itu melontarkan kalimat-kalimat penguat yang didedikasikan untuk Sancho.
“Pekan ini merupakan pekan yang sulit untuknya. Dia baru 18 tahun ketika kehilangan neneknya. Dia kembali ke London pada Jumat kemarin. Tapi, dia menunjukkan bahwa dia sangat ingin terlibat dalam tim--mulai dari melakoni latihan hingga bermain di pertandingan,” kata Favre.