Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gol Indah Sturridge dan Risalah dari Stamford Bridge
30 September 2018 9:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Adalah kesalahan besar ketika Chelsea melego Daniel Sturridge ke Liverpool pada Januari 2013. Sejak itulah, Sturridge kerap hadir sebagai mimpi buruk The Blues dengan catatan 3 gol dari 5 duel melawan mantan klubnya.
ADVERTISEMENT
Bukti terakhir adalah pertemuan kedua klub pada laga Premier League di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (29/9/2018) malam WIB. Tripoin yang sudah di depan mata Chelsea buyar gara-gara gol Sturridge yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Sturridge memang pantas menjadi sorotan setelah laga. Karena dia memang membuktikan masih memiliki peran penting di Liverpool setelah kariernya mandek karena serangkaian cedera parah.
Termasuk kiprah Sturridge, kumparanBOLA coba merangkum sejumlah poin penting dari duel dua tim papan atas tersebut. Silakan.
Kegagalan Menyamai Rantai Kemenangan Mourinho
ADVERTISEMENT
Sebuah catatan langka mengingat pada era Premier League, satu-satunya tim yang pernah menyapu bersih kemenangan dalam tujuh laga pertama hanyalah Chelsea. Itu terjadi pada musim 2005/06, ketika kursi pelatih masih diduduki Jose Mourinho.
Asa tersebut tak terpenuhi. Namun, hasil imbang setidaknya menjaga Liverpool tetap tak terkalahkan, seperti Manchester City dan Chelsea sebagai rival mereka di posisi tiga teratas.
Kejituan Hazard
Sosok antagonis di balik kegagalan Liverpool membukukan tujuh kemenangan beruntun tentu saja Eden Hazard. Ya, seperti laga tengah pekan di Piala Liga, pemain Belgia ini kembali menggetarkan jala pasukan Juergen Klopp.
Bagi Hazard, gol teraktualnya sekaligus mengonfirmasi betapa efektif penampilannya pada musim ini. Hanya dari 8 tembakan tepat sasaran, dia mampu mencetak 6 gol dalam 7 pertandingan liga.
ADVERTISEMENT
Tembok Kokoh Berkat Ruediger-Luiz
Selain Hazard, faktor kegagalan Liverpool lainnya adalah duet bek tengah Chelsea, Antonio Ruediger dan David Luiz. Dua pemain ini tampil begitu solid dalam mematahkan serangan-serangan lawan.
Terlihat dari statistik defensif keduanya. Secara akumulatif, Ruediger-Luiz memenangi 2 duel, 2 tekel, 10 sapuan, dan 6 intersep.
Salah satu kontribusi signifikan yakni aksi heroik Luiz pada menit ke-72. Bola tandukan Roberto Firmino sebetulnya sudah membuat Kepa Arrizabalaga salah langkah, tetapi Luiz mampu mengadang laju bola sehingga gol penyama kedudukan Liverpool tertunda.
Tentang Gol Super dari sang Super-sub
Untungnya Liverpool memiliki Daniel Sturridge. Dia menjadi solusi atas penghamburan peluang trio Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah yang melepaskan 6 tembakan tanpa hasil di laga ini. Masuk sebagai pengganti, Sturridge langsung mencetak gol dalam sentuhan pertamanya.
ADVERTISEMENT
Prosesnya pun cantik. Dari luar kotak, dia melepaskan tembakan luar kotak ke pojok atas gawang Chelsea. Kepa tak berdaya menjangkau bola sehingga kedudukan kembali imbang.
Gol indah tersebut menegaskan predikat Sturridge sebagai super-sub. Inilah gol ke-17 yang dicetaknya ketika masuk sebagai pemain pengganti di Premier League sejak Februari 2007. Hanya Olivier Giroud yang membukukan catatan lebih banyak dengan 19 gol.
Lebih dari itu, Sturridge masuk buku sejarah klub karena sudah mengoleksi 50 gol di Premier League. Cuma ada enam pemain lain yang mampu melakukannya bersama Liverpool , di antaranya Robbie Fowler, Steven Gerrard, Michael Owen, Luis Suarez, Fernando Torres, serta Dirk Kuyt.