Guardiola Sindir Chelsea yang Terlalu Gampang Memecat Pelatih

23 Februari 2019 7:38 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
ADVERTISEMENT
Final Piala Liga, Minggu (24/2/2019) malam WIB, akan menjadi ajang Manchester City dan Chelsea beradu untuk kali keempat musim ini. Jelang laga itu pelatih City Pep Guardiola menyindir Chelsea yang menurutnya terlalu mudah memecat pelatih.
ADVERTISEMENT
Dari tiga pertemuan sebelumnya Manchester City berhasil menang dua kali atas Chelsea -- dan kalah sekali. Kemenangan termutakhir tercipta pada laga Premier League di mana City menghajar Chelsea enam gol tanpa balas. Itu merupakan kekalahan terburuk The Blues dalam sejarah keikutsertaannya di Premier League.
Kekalahan tersebut membuat pelatih Chelsea Maurizio Sarri ditekan habis-habisan. Guardiola pun melihat apa yang terjadi pada sosok asal Italia itu sebagai sesuatu yang mengejutkan. Apalagi, Chelsea sebelumnya juga sudah memperlakukan Antonio Conte, yang sudah mempersembahkan satu gelar Premier League, dengan tidak adil.
Sarri terduduk lesu di laga vs Man City. Foto: Reuters/Carl Recine
"Situasi Sarri sedikit berbeda dengan apa yang kualami. Di tahun pertamaku, tak pernah sekali pun klub meragukanku. Di media tidak pernah ada kabar aku akan dipecat kalah kalah. Sama sekali tidak pernah," ujar Guardiola.
ADVERTISEMENT
"Aku terkejut ketika Conte memenangi titel dan mereka kalah dalam satu dua pertandingan di awal musim orang-orang sudah bicara bahwa dia akan dipecat. Aku bilang, 'Wow, dua atau tiga bulan lalu mereka baru saja juara'. Situasinya benar-benar lain," tambahnya.
Guardiola sendiri menatap pertandingan final Piala Liga nanti dengan kewaspadaan penuh. Menurut mantan pemain Brescia ini, situasi yang dihadapi timnya justru tidak ideal. Sebab, para pemain Chelsea sudah pasti akan berusaha membalas dendam.
"Waktu itu, sih, aku senang bisa mengalahkan mereka tetapi sekarang aku lebih memilih kalau kami tidak menang 6-0. Aku tidak suka bermain melawan tim yang sama dalam jangka waktu singkat, apalagi ketika sebelumnya kamu mengalahkan mereka setelak itu. Mereka adalah pemain-pemain profesional yang punya harga diri tinggi. Mereka pasti akan berusaha ekstra keras," tutur Guardiola.
ADVERTISEMENT
City hantam Chelsea di Etihad Stadium. Foto: REUTERS/Phil Noble
"Ketika kami kalah 0-2 di Stamford Bridge, kami tidak mau kalah lagi di kandang. Namun, ya, beginilah situasinya. Kami akan berusaha tampil lebih baik di final. Kami akan menampilkan permainan yang sudah selayaknya ditampilkan di final dan mencoba untuk menang," lanjut pria 47 tahun tersebut.
Kewaspadaan Guardiola kian menjadi karena menurutnya, saat kalah 0-6 di Etihad Stadium, Chelsea sebenarnya menunjukkan permainan bagus. Eden Hazard dkk. hanya kalah karena faktor-faktor yang tidak bisa diduga.
"Mungkin orang-orang tidak akan percaya tetapi, setelah kami mereviu pertandingan itu, aku bisa bilang mereka bermain bagus. Gol pertama adalah buah kesalahan, mereka tidak memperhatikan situasi dengan baik. Di gol ketiga Ross Barkley membuat kesalahan. Gol kedua, Sergio Aguero mencetak gol indah," jelas Guardiola.
ADVERTISEMENT
"Ketika itu terjadi, segalanya jadi sulit bagi tim dan pelatih. Namun, mereka sebenarnya bermain sangat bagus. Perasaanku begitu. Aku juga sudah bicara dengan stafku dan mereka punya pendapat sama," pungkasnya.