Guardiola Tolak Klaim Solskjaer bahwa City Akan Rajin Buat Pelanggaran

24 April 2019 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Manchester City Pep Guardiola (kanan) dalam leg pertama perempat final Liga Champions di Tottenham Hotspur Stadium, Rabu (10/4). Foto: Reuters / Paul Childs
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester City Pep Guardiola (kanan) dalam leg pertama perempat final Liga Champions di Tottenham Hotspur Stadium, Rabu (10/4). Foto: Reuters / Paul Childs
ADVERTISEMENT
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, menyatakan bahwa Manchester City akan melakukan banyak pelanggaran di Derbi Manchester yang akan berlangsung Kamis (25/4/2019) dini hari WIB. Klaim Solskjaer ini ditolak mentah-mentah oleh pelatih City, Pep Guardiola.
ADVERTISEMENT
Komentar Solskjaer ini memang menarik. Pasalnya, City, per catatan WhoScored, adalah tim dengan rata-rata pelanggaran per laga paling sedikit di Premier League.
Kendati begitu, pendapat Solskjaer didasari pada gaya permainan yang akan diterapkan oleh timnya. Menurut pria asal Norwegia ini, City akan melakukan banyak pelanggaran taktikal demi mencegah United melancarkan serangan balik yang berbahaya.
Pendapat Solskjaer ini langsung dibantah Guardiola. Pria kelahiran Santpedor, Catalunya tersebut menyatakan bahwa timnya tak mungkin melakukan banyak pelanggaran karena mereka lebih banyak menguasai bola.
“Apa benar ia (Solskjaer) bilang seperti itu? Dengan rata-rata penguasaan bola mencapai 65-70%, bagaimana kami melakukan itu?” ujar Guardiola dikutip dari Sky Sports.
Guardiola tak hanya membantah klaim Solskjaer. Mantan pelatih Bayern Muenchen tersebut juga tampaknya tersinggung bahwa ia disebut akan menyiapkan timnya untuk ‘menendang’ lawannya.
ADVERTISEMENT
“10 musim saya melatih, tak sekalipun saya menyiapkan tim saya untuk melakukan hal seperti itu. Pemain saya yang akan mengonfirmasi itu, bukan saya. Pemain-pemain yang saya miliki di Barcelona, Muenchen, dan City.”
“Saya memikirkan banyak hal. Sangat banyak. Namun, bukan tentang bagaimana caranya menjegal lawan. Di konferensi pers seusai laga melawan mereka, Anda mesti bertanya lagi kepada Solskjaer tentang klaimnya itu,” tambah Guardiola.
Selebrasi Phil Foden seusai mencetak gol bagi Manchester City di laga melawan Tottenham Hotspur Foto: REUTERS/Phil Noble
Bantahan Guardiola ini, menariknya, terlihat kontradiktif dengan taktik yang ia terapkan.
Berdasarkan tulisan Duncan Castles di Daily Record bulan Desember 2017 lalu, Guardiola menerapkan taktik ‘four-second pressing’ ketika bertahan. Yang dimaksud ‘four-second pressing’ adalah menekan pemain lawan yang berhasil merebut bola dari pemain City dan menguasainya demi menghentikan serangan balik.
ADVERTISEMENT
Four-second pressing’ ini, menariknya, adalah taktik yang agresif. Seperti yang bisa ditebak, dalam pengaplikasian ‘four-second pressing’, pelanggaran dihalalkan asalkan lawan dapat dihentikan dan serangan balik tak terjadi.
“Untuk sebuah tim yang ingin menguasai bola, menangani pemain lawan yang terbuka adalah bentuk pertahanan paling dasar. Saya butuh pemain saya untuk segera menekan lawan. Dengan begitu, mereka dapat kembali membawa bola ke depan gawang lawan,” ucap Guardiola dalam tulisan Castles tersebut.
Yang lebih menarik lagi, artikel tersebut juga mengungkapkan bahwa, saat itu, City tercatat sebagai tim dengan rata-rata pelanggaran per menit setelah kehilangan bola paling banyak. Dengan kata lain, City merupakan tim yang paling rajin untuk langsung menciptakan pelanggaran setelah kehilangan bola ketimbang tim Premier League lainnya saat itu.
ADVERTISEMENT
Pep Guardiola mendekap Sergio Aguero dan Gabriel Jesus usai lolos ke semifinal Piala FA. Foto: REUTERS/Toby Melville
Kendati begitu, Guardiola tetap pada pendiriannya. Bahkan, ia berbalik menyerang Solskjaer. Menurut Guardiola, Solskjaer menciptakan pernyataan seperti itu untuk memengaruhi Andre Marriner, wasit yang akan bertugas di Derbi Manchester.
“Ya, saya pikir motivasinya adalah itu (memengaruhi wasit). Saya tidak suka dengan ucapannya. Tim kami tidak dibentuk untuk melakukan hal itu, tidak sama sekali. Tentu saja, akan ada pelanggaran ketika bertanding. Maka ada wasit yang memimpin. Namun, tidak pernah, sama sekali tidak pernah saya menyiapkan tim saya untuk melakukan ini,” kata Guardiola.