Imbang dengan Chievo, Spalletti Soroti Mental Inter

23 Desember 2018 7:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spalletti pusing. (Foto: Reuters / Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Spalletti pusing. (Foto: Reuters / Stefano Rellandini)
ADVERTISEMENT
Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti, merasa timnya seperti keledai. Mereka kembali jatuh di lubang yang sama ketika menghadapi Chievo Verona di Stadion Marc’Antonio Bentegodi, Minggu (23/12/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Inter memiliki masalah dalam urusan mencetak gol. Lima laga sebelum menghadapi Chievo, La Beneamata hanya mampu mencetak di tiga laga. Bututnya produktivitas gol Inter dalam kurun waktu tersebut harus dibayar mahal. Mereka terpaksa dideportasi dari Liga Champions 2018/19 ke Liga Europa karena finis di peringkat ketiga Grup B. Inter juga tertinggal sembilan poin dari Napoli yang berada di posisi kedua klasemen sementara Serie A.
Di laga melawan Chievo, Inter mulanya tampak meyakinkan. Tak mengherankan karena Chievo merupakan tim paling suram di kompetisi teratas Liga Italia musim ini. Tim berjuluk I Gialloblu itu sama sekali tak menang dan memiliki catatan mencetak 12 gol dan telah kebobolan 32 gol dari 17 laga liga yang telah dijalani.
ADVERTISEMENT
Namun, lama-kelamaan kelihatanlah masalah Inter. Seringkali ketika ada dalam situasi satu lawan satu dengan kiper Stefano Sorrentino, Mauro Icardi cs. malah gagal menceploskan gol. Alhasil, hanya satu gol tercipta dari total 12 tembakan yang telah mereka lancarkan.
Ivan Perisic (kiri) merayakan golnya ke gawang Chievo Verona. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Ivan Perisic (kiri) merayakan golnya ke gawang Chievo Verona. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
Penyelesaian akhir buruk ini pada akhirya menjadi penyesalan Inter. Pada menit akhir, Chievo melancarkan serangan balik cepat yang berujung dengan tendangan lengkung Sergio Pellissier yang gagal diantisipasi kiper Samir Handanovic. Laga ini berakhir dengan skor 1-1.
“Mereka tahu caranya menggunakan serangan direct yang mengandalkan umpan lambung dan kami membiarkan diri kami untuk terkejut. Tepat pada menit akhir, lubang mengaga terlihat di lini belakang kami dan Pellissier tak canggung untuk memanfaatkannya,” kata Spalletti kepada Sky Sports Italia selepas laga.
ADVERTISEMENT
“Jelas kami harus lebih baik lagi dalam situasi seperti ini. Apalagi, kami tak mengambil kesempatan mematikan lawan walau kesempatannya ada banyak sekali. Situasi ini tak jauh berbeda dari laga-laga sebelumnya,” lanjut eks pelatih AS Roma itu.
Spalletti tidak melihat buruknya permainan Inter pada laga itu menyangkut stamina, melainkan mentalitas. Kata pelatih berkebangsaan Italia itu, para pemain Inter suka meremehkan lawan.
“Kami belum mampu menunjukkan determinasi penuh meski memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Ketika kami punya keuntungan, harusnya kami bisa membawa hasil manis ke kandang kami,” ucap pelatih berusia 59 tahun itu.
“Mereka melambat pada menit-menit akhir bukan karena perkara fisik, tapi perkara psikologis. Kami perlu mengevaluasi masalah ini segera. Mulai dari sekarang, kami perlu mencetak gol setiap kali kami memiliki peluang,” imbuh Spalletti.
ADVERTISEMENT