Jangan Pernah Remehkan Madrid di Laga Final

2 Mei 2018 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Madrid merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Madrid merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Real Madrid memastikan diri berada di partai puncak Liga Champions musim 2017/2018. Hasil imbang 2-2 dengan Bayern Muenchen pada leg kedua babak semifinal, Rabu (2/5/2018) yang membuat agregat menjadi 4-3 adalah sebabnya.
ADVERTISEMENT
Bertanding di Santiago Bernabeu, Madrid tampil di bawah tekanan Bayern. Statistik Whoscored menyebutkan, Bayern amat mendominasi permainan dengan total attempts mencapai 22 kali (10 mengarah ke gawang) dan penguasaan bola sebesar 59,9%. Bandingkan dengan Madrid yang hanya menciptakan 9 upaya (3 mengarah ke gawang) dan menguasai bola sebanyak 40%.
Tapi, kejelian Madrid melakukan pressing yang memancing kesalahan lawan berbuah manis. Memanfaatkan kesalahan-kesalahan pemain Bayern, Madrid mampu mencetak gol dan membuat skor berakhir imbang. Atas hasil itu, Madrid berhak membawa pulang tiket final Liga Champions musim ini.
Madrid sepertinya memiliki DNA Liga Champions. Pasalnya, torehan ini menjadi ketiga kalinya secara berturut-turut, Madrid melangkah ke babak final. Yang mengesankan, Madrid bukan sekali ini saja melangkah ke pertandingan pamungkas secara berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Saat musim 1955/1956 hingga 1959/1960, Madrid sangat perkasa dan selalu masuk ke pertandingan final. Hebatnya lagi, pada musim itu, Madrid juga keluar sebagai juara empat kali berturut-turut.
Madrid saat merayakan gelar juara La Liga. (Foto: Paul Hanna/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Madrid saat merayakan gelar juara La Liga. (Foto: Paul Hanna/Reuters)
Jika ditotal, final musim ini adalah yang ke-16 untuk El Real di sepanjang sejarah klub. Dalam 15 pertandingan final sebelumnya, Madrid hanya kalah tiga kali. Sisanya, berujung kemenangan. Bahkan, Madrid selalu keluar sebagai pemenang di enam pertandingan final terakhir.
Kekalahan Madrid dalam pertandingan final diderita pada musim 1961/1962, 1963/1964, dan 1980/1981. Kala itu, Madrid kalah di final saat menghadapi Benfica, Inter Milan, dan Liverpool.
Setelah laga melawan Bayern, giliran Liverpool dan AS Roma yang berjuang untuk menjadi musuh Madrid di partai puncak Liga Champions. Lantas, mampu atau tidaknya Madrid membuktikan diri bahwa mereka memang perkasa di laga puncak, termasuk Liga Champions, menjadi pertanyaan yang menarik buat diterka.
ADVERTISEMENT