Kandaskan Chievo, Milan Sukses Awetkan Tren Kemenangan

10 Maret 2019 4:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Milan merayakan gol. Foto: Marco BERTORELLO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Milan merayakan gol. Foto: Marco BERTORELLO / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
AC Milan berhasil pulang dengan poin penuh usai mempermalukan ChievoVerona 2-1 pada laga Serie A pekan 27, Minggu (10/3/2019) dini hari WIB. Gol-gol kemenangan Rossoneri lahir dari Lucas Biglia dan Krzysztof Piatek. Sementara gol semata wayang Chievo dicetak Perparim Hetemaj.
ADVERTISEMENT
Selain mengukuhkan diri di posisi ketiga lewat torehan 51 angka, kemenangan ini juga menggenapkan catatan 100% dalam lima laga beruntun di Serie A. Untuk Chievo, mereka lagi-lagi harus bersahabat dengan kekalahan. Gialloblu masih tenggelam di dasar klasemen karena baru mengemas 10 poin.
Milan datang dengan kepercayaan diri tinggi saat menyambangi markas Chievo. Well, mereka masih belum terkalahkan dalam sembilan pertandingan beruntun. Berbanding terbalik dengan Chievo yang baru mengukir sebiji kemenangan dalam 26 laga Serie A sejauh ini.
Gennaro Gattuso masih mengandalkan Piatek di pos penyerang. Pemain yang digaet dari Genoa itu ditandemkan dengan Suso dan Samu Castillejo dalam kesempatan ini. Disusul Lucas Paqueta, Franck Kessie, dan Biglia pada sektor gelandang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kubu Chievo mengalami sedikit ganjalan. Gelandang bertahan mereka, Nicola Rigoni, harus menepi lantaran akumulasi kartu.
Terlepas dari potensi celah di pertahanan itu, Domenico Di Carlo masih punya harapan lain, yakni Emanuele Giaccherini dan Mariusz Stepinski, dua penyumbang gol terbanyak Chievo sejauh ini. Bila ditotal, keduanya sudah mengemas 9 gol di ajang Serie A.
Meski mendominasi penguasaan bola dengan persentase 59%, Milan minim mendulang peluang. Hal itu tak terlepas dari seretnya kreativitas kedua winger mereka, Suso dan Castillejo.
Selain itu Paqueta juga kesulitan untuk mengalirkan bola ke lini depan. Itulah yang membuat catatan tembakan Piatek nihil di babak kedua.
ADVERTISEMENT
Tak ada rotan, akar pun jadi. Kesulitan menembus pertahanan Chievo lewat situasi open-play, Milan berhasil memanfaatkan skema bola mati sebagai solusinya. Adalah Biglia yang jadi algojonya lewat ekseskusi tendangan bebasnya di menit 31.
Namun, tak lama kemudian wasit Luca Pairetto mengusir Gattuso dari lapangan. Ia merasa arsitek berusia 41 tahun itu melakukan protes berlebihan pasca-pelanggaran terhadap Paqueta di menit 35.
Insiden tersebut nyatanya berpengaruh kepada permainan Milan. Enam menit setelahnya, Gianluigi Donnarumma berhasil dibobol oleh Hetemaj. Dengan bebas, pemain berpaspor Finlandia itu menyambut umpan silang Mehdi Leris di sisi kiri pertahanan Milan. Gol tersebut sekaligus membungkus babak pertama dengan skor 1-1.
ADVERTISEMENT
Gattuso melakukan subtitusi pemain di awal babak kedua. Paqueta yang minim kontribusi menyerang ditarik keluar dan digantikan Hakan Calhanoglu. Lini serang Milan meningkat karenanya. Puncaknya terjadi di menit 57, saat Piatek sukses membawa Milan kembali unggul. Ia berhasil melumpuhkan Stefano Sorrentino usai mengonversi umpan Castillejo.
Situasi Milan berbanding terbalik dengan Chievo. Mereka masih tertekan dan kesulitan untuk melepaskan tembakan. Minimnya asupan ke lini depan berdampak pada minimnya upaya Stepinski sebagai peyerang utama. Cuma sebiji tembakan yang berhasil ia lepaskan. Giaccherini lebih parah lagi, karena urung melontarkan tembakan.
Untuk mengakalinya, Di Carlo kemudian memasukkan Filip Djordjevic sebagai tandem Stepinski di garda terdepan. Namun, hasilnya alpa. Barisan pertahanan Milan masih terlalu kokoh untuk Chievo. Skor 2-1 untuk Milan bertahan hingga laga usai.
ADVERTISEMENT