Karena Moise Kean, Leonardo Bonucci Diserang Ramai-ramai

4 April 2019 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moise Kean ditenangkan oleh Federico Bernardeschi. Foto: Marco Bertorello / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Moise Kean ditenangkan oleh Federico Bernardeschi. Foto: Marco Bertorello / AFP
ADVERTISEMENT
Leonardo Bonucci diserang oleh beberapa pemain, salah satunya adalah pemain Manchester City, Raheem Sterling. Ini dikarenakan ucapannya seusai laga Cagliari lawan Juventus.
ADVERTISEMENT
Pada laga yang digelar di Sardegna Arena, Rabu (3/4/2019) dini hari WIB tersebut, Juventus memang sukses memenangi laga dengan skor 2-0 via gol-gol dari Bonucci dan Moise Kean. Namun, bukan itu yang menjadi fokus dari laga tersebut.
Di pertengahan laga, tepatnya babak kedua, Kean melakukan sesuatu yang unik sekaligus bernada tantangan. Setelah mencetak gol, ia berlari ke arah tribune Sardegna Arena yang berisikan para ultras Cagliari. Ia lalu memandang mereka, merentangkan tangan ke samping, tanpa bicara sepatah kata pun.
Dari gesturnya, tampak ia seperti menantang para ultras Cagliari tersebut. Tantangan ini ia lancarkan bukan tanpa sebab. ia kesal karena menjadi obyek dari perilaku rasialis ultras Cagliari sepanjang laga. Maka, dengan keberanian yang membuncah, ia melakukan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Salah satu cara terbaik untuk merespons perilaku rasialis di stadion," cuit Kean dalam caption foto yang unggah di akun Instagram-nya.
Namun, Bonucci selaku rekan setim Kean malah mengkritik tindakan pemuda berusia 19 tahun tersebut. Selepas laga, Bonucci menyebut bahwa Kean semestinya merayakan gol bersama rekan setimnya, bukannya malah melakukan perayaan gol yang berbau provokasi semacam itu.
"Teriakan (rasialis) itu hadir setelah gol tercipta, Blaise (Matuidi) mendengarnya dan marah juga. Saya kira kesalahannya 50-50, karena Moise (Kean) tidak semestinya melakukan itu dan suporter lawan pun tak mesti bereaksi seperti itu. Kita adalah pemain profesional, kita tidak mesti memprovokasi siapapun," ujarnya.
Sontak, komentar dari Bonucci ini melahirkan kecaman dari beberapa pemain lain. Dilansir BBC, ada beberapa pemain yang balik mengkritik ucapan dari Bonucci tersebut. Raheem Sterling adalah salah satunya. Pemain Manchester City tersebut mengunggah sebuah "story" di Instagram, berisikan kata-kata sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang bisa kau lakukan adalah tertawa," ujar Sterling.
Komentar Sterling di IG soal Moise Kean. Foto: Dok. @sterling7
Tidak hanya Sterling, beberapa pemain lain juga menyuarakan kritiknya terhadap Bonucci, dibarengi oleh dukungan kepada Kean. Beberapa di antaranya adalah pemain keturunan Afrika, dan beberapa di antaranya adalah pemain yang juga pernah membela Juventus. Berikut adalah ucapan-ucapan dari mereka.
"Saya mendukung setiap langkah dalam melawan perilaku rasialis. Kita semua sama. Orang-orang Italia yang baik bangunlah, kalian tidak bisa membiarkan segelintir orang yang gemar melakukan perilaku rasialis berbicara untuk kalian," ujar Paul Pogba.
"Bagus Moise Kean, sudah berani berdiri menantang mereka dan menunjukkan kepada mereka siapa juaranya. Dunia akan jadi tempat yang lebih baik jika kita semua berbagi cinta," ujar Patrice Evra.
ADVERTISEMENT
"Saya mengutuk perilaku rasialis dalam bentuk apa pun dan di mana pun, selamanya," ujar Mario Balotelli.
"Memiliki rekan setim yang malah mengkritikmu dan mengatakan hal seperti itu adalah hal yang sulit dipercaya. Ketika situasi seperti ini terjadi, orang-orang akan selalu melihat kepada orang kulit hitam. Namun, saya rasa Bonucci harusnya lebih cerdas dalam bersikap (dalam situasi tersebut)," ujar Yaya Toure.
Menyadari bahwa ia banyak dikritik, Bonucci pun membalas semua kritikan tersebut dengan unggahan di Instagram story-nya. Unggahan ini seolah menjadi cara Bonucci menyelamatkan diri dari kritik yang mengalir deras untuk dirinya dari beberapa pemain lain.
"Terlepas dari apapun, intinya, katakan tidak pada perilaku rasialis," ungkap Bonucci.
Cuitan Bonucci di Instagram soal Moise Kean. Foto: Dok. @bonuccileo19
Memang, perilaku rasialis jadi pekerjaan rumah tersendiri bagi sepak bola Italia. Apalagi, kejadian ini terjadi tidak begitu lama usai kasus perilaku rasialis yang menimpa Kalidou Koulibaly dalam laga Inter Milan lawan Napoli. Dengan terjadinya kasus ini, hal itu mencerminkan ketidakseriusan FIGC (Asosiasi Sepak Bola Italia) dalam melawan aksi rasialis.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah tahun ketiga dan secara beruntun, pemain keturunan Afrika mengalami perilaku rasialis di Cagliari--Blaise Matuidi dan Sulley Muntari pernah mendapatkan perilaku yang sama, dan Asosiasi Sepak Bola Italia membiarkan hal tersebut," ujar pernyataan resmi Kick It Out, badan yang berfokus pada aksi rasialis di sepak bola.
"Pada akhirnya UEFA, asosiasi sepak bola setempat, dan wasit tidak bisa melindungi pemain dari praktik rasialis. Sebenarnya, kritik tak akan hadir jika mereka mampu menangani kejadian ini dengan baik," lanjut pernyataan resmi tersebut.