Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Keberhasilan Adaptasi Jadi Kunci Moncernya Cenk Tosun
18 Maret 2018 5:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Cenk Tosun jadi pahlawan Everton saat menaklukkan Stoke City, Sabtu (17/3/2018) pada lanjutan ajang Premier League. Pemain berpaspor Turki itu sukses memborong dua gol pada kemenangan The Toffees pada laga yang dihelat di Bet365 Stadium itu. Kemenangan kali ini sekaligus menjadi kemenangan beruntun pasukan Sam Alardyce di 2018.
ADVERTISEMENT
Tosun sendiri tak bisa menyembunyikan kegembirannya. Pemain berusia 26 tahun itu mengklaim bahwa ia telah berhasil melakukan adaptasi dengan sepak bola Inggris.
"Saya pikir saya sudah beradaptasi, saya merasa lebih baik," kata Tosun setelah pertandingan seperti dilansir BBC.
Tak cuma membantu Everton meraup poin penuh, dwigol yang dicetaknya juga membuatnya menyamai catatan Tuncay Sanli sebagai pemain Turki yang sukses mengukir brace 10 tahun silam.
Everton yang telah membelanjakan lebih dari 100 juta poundsterling di awal musim, nyatanya tak mampu berbuat banyak. Alih-alih jadi penantang dominasi Big Six, mereka justru berkutat di papan tengah. Dengan kontribusi Tosun, perlahan performa mereka mulai terangkat.
Lini depan jadi salah satu pangkal masalah Everton. Mereka belum mampu mengisi kekosongan Romelu Lukaku yang hengkang ke Manchester United. Rasio gol per laga Everton juga terbilang minim karena cuma menyentuh angka 1,19. Bandingkan dengan musim lalu yang sukses mencetak 1,6 gol per laga jika dirata-rata.
ADVERTISEMENT
Dominic Calvert-Lewin, Oumar Niasse, dan Sandro Ramirez yang tampil angin-anginan gagal menjadi algojo untuk kreator macam Gylfi Sigurdsson dan Wayne Rooney. Ramirez bahkan kemudian dipinjamkan ke Sevilla karena tak kunjung mencetak gol bagi Everton.
Nah, Tosun yang digaet dengan mahar 27 juta poundsterling dari Besiktas pada Januari lalu sukses mendongkrak performa Everton. Memang empat laga yang perdananya tak berjalan mulus karena gagal mendulang gol. Namun, sekarang beda cerita. Terhitung sejak laga kontra Burnley, total empat gol sudah dibuatnya dalam tiga laga Premier League terakhir.
"Kami ingin meraih kemenangan sebanyak mungkin dan kami juga masih memiliki kesempatan untuk bermain di Eropa musim depan," imbuh Tosun.
Meski demikian, misi Tosun untuk membawa Everton tampil di kompetisi Eropa musim depan tak akan berjalan mudah. Leighton Baines dan kawan-kawan yang baru mengumpulkan 40 angka, kini masih bertengger di urutan sembilan --dua strip di bawah batas terakhir tampil di Liga Europa. Terlebih dalam dua pekan ke depan, Everton akan manjalani laga berat karena bersua Manchester City dan melakoni Derby Merseyside.
ADVERTISEMENT