Kisah Sedih Keylor Navas di Real Madrid

1 Desember 2018 6:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keylor Navas yang mulai terlupakan di Real Madrid (Foto: OSCAR DEL POZO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Keylor Navas yang mulai terlupakan di Real Madrid (Foto: OSCAR DEL POZO / AFP)
ADVERTISEMENT
Keputusan Real Madrid untuk memboyong Thibaut Courtois dari Chelsea pada bursa transfer musim panas silam menimbulkan teka-teki perihal masa depan Keylor Navas. Apalagi, Courtois berhasil meraih Sarung Tangan Emas di Piala Dunia 2018 berkat penampilan apik bersama Timnas Belgia.
ADVERTISEMENT
Namun, kedatangan Courtois ini direspons Navas dengan pernyataan nan dahsyat. “Saya katakan ini dengan keyakinan penuh, saya merasa hasrat saya untuk tinggalkan klub ini sama dengan hasrat saya untuk mati,” kata kiper berkebangsaan Kosta Rika itu kepada Onda Cero.
Maklum saja, jalan Navas untuk menjadi kiper nomor satu di Madrid memang tak mudah. Musim panas 2014/15, mantan kiper Levante itu menjadi deputi Iker Casillas. Semusim kemudian, Casillas meninggalkan Madrid dan saat itulah Navas baru mendapatkan kepercayaan untuk menjadi kiper inti.
Dalam tiga musim sebagai kiper inti Madrid, dia telah merasakan 10 gelar bersama klub dengan 3 di antaranya merupakan trofi Liga Champions. Dalam konteks penghargaan individual, dia sukses meraih penghargaan Kiper Terbaik Liga Champions musim 2017/18.
ADVERTISEMENT
Pelatih Madrid di awal musim ini, Julen Lopetegui, menghargai tekad keras Navas. Di sisi lain, mantan pelatih Timnas Spanyol ini ingin memberikan menit bermain untuk Courtois demi mempermulus fase adaptasi. Maka, memainkan Courtois di La Liga dan Navas di Liga Champions dan Copa del Rey dipandang sebagai solusi.
Keylor Navas (kiri) dan Thibaut Courtois (kanan) dalam sesi latihan Real Madrid (Foto: GABRIEL BOUYS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Keylor Navas (kiri) dan Thibaut Courtois (kanan) dalam sesi latihan Real Madrid (Foto: GABRIEL BOUYS / AFP)
Nahas, karier Lopetegui sebagai pelatih Madrid berlangsung singkat. Akibat rentetan hasil negatif, pelatih berusia 52 tahun itu dipecat manajemen Los Blancos pada Oktober silam. Kemudian Santiago Solari dari Real Madrid Castilla dipromosikan sebagai pengganti Lopetegui.
Hadirnya Solari ini berdampak besar pada menit bermain Navas di Madrid musim ini. Sementara Courtois terus mendapatkan kepercayaan meski sering melakukan kesalahan, Navas justru hanya tampil sekali di Madrid era Solari. Itu pun terjadi ketika timnya menang 4-0 atas tim divisi keempat Liga Spanyol bernama UD Melilla di Copa del Rey, akhir Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Kini, Navas hanya bisa meratapi nasib buruknya saja. “Dahulu, saya memenangi tiga gelar Liga Champions sebagai kiper nomor satu di Real Madrid. Sekarang, saya hanya menjadi penghangat bangku cadangan,” ucap kiper berusia 31 tahun itu kepada El Chiringuito TV.
Masalah menit bermain kurang di Madrid tak hanya dialami Navas. Isco Alarcon, yang menjadi andalan di lini tengah Madrid era Lopegetui, juga merasakan hal yang serupa. Dari situ, muncullah spekulasi kepindahan mantan gelandang Malaga itu dari Madrid.