Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Klopp soal Siapa yang Salah: Saya Hanya Punya Sepuluh Jari
7 November 2018 13:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
“Saya hanya punya sepuluh jari," ucap Juergen Klopp ketika ditanya siapa yang salah. Ucapannya menyiratkan bahwa ada lebih dari 10 orang (atau mungkin, tepatnya, 11 --sesuai dengan jumlah pemain) yang ingin dia amuk.
ADVERTISEMENT
Klopp memang punya segala alasan untuk marah pada Rabu (7/11/2018) dini hari WIB. Karena tim yang diasuhnya, Liverpool , bermain dengan begitu buruk saat takluk 0-2 dari FK Crvena Zvezda di Stadion Rajko Mitic.
Sebenarnya, Liverpool punya beberapa kans untuk menepikan kemalangan. Pada menit ke-11, Mohamed Salah, yang saat itu berada di pinggir kiri lapangan, melancarkan umpan lambung ke kotak penalti. Meski tak terkawal, sundulan Daniel Sturridge malah membuat bola jauh dari gawang lawan.
Pada menit ke-17, Sturridge kembali meraih kans emas. Prosesnya bermula dari aksi dribel berujung umpan Sadio Mane ke Andrew Robertson. Full-back kiri asal Skotlandia itu melanjutkan umpan itu kepada Sturridge yang berada di posisi sangat pas untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Namun, di depan kiper yang telah salah langkah dan sama sekali tak terkawal oleh para pemain Crvena yang berada di kotak penalti, Sturridge justru melancarkan tembakan yang berujung gol. Setelah dua kans itu disia-siakan, pertujukan horor untuk Liverpool bermula.
Milan Pavkov mencetak gol sundulan lima menit kemudian. Lalu, Pavkov mencetak gol lainnya melalui sepakan jarak jauh dalam skema open-play pada menit ke-29. Setelah kebobolan dua gol itu, The Reds merasakan tekanan suporter Crvena yang memang berisik sepanjang laga. Akhirnya, Liverpool kalah.
“Setiap gol di laga ini akan benar-benar mempengaruhi jalannya pertandingan. Mulanya, atmosfer tak menjadi masalah bagi kami. Tapi, setelah kami kebobolan dua gol, tim lawan mulai mencium rasa takut kami,” ucap manajer kelahiran Stuttgart, Jerman, itu.
ADVERTISEMENT
“Kami membuat laga ini begitu mudah bagi tim lawan. Kredit perlu diberikan kepada tim lawan, karena mereka bermain dengan hasrat yang luar biasa pada laga ini,” lanjut Klopp.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk laga tandang Liverpool di Liga Champions. Sebelum kalah dari Crvena, Liverpool takluk 0-1 dari Napoli dalam matchday kedua Liga Champions musim ini. Seperti di laga Crvena, Liverpool kesulitan dalam membikin upaya berujung gol pada laga ini.
Sebelumnya lagi, terjadi di Stadio Olimpico ketika Liverpool harus menghadapi AS Roma dalam laga leg II babak semifinal Liga Champions musim lalu. Untungnya, kekalahan 2-4 dari I Lupi membuat Mohamed Salah dan kolega mentas di final Liga Champions musim itu karena menang 7-6 secara agregat.
ADVERTISEMENT
Liverpool akan menghadapi laga tandang melawan Paris Saint-Germain di matchday kelima Liga Champions musim ini. Di laga itu, tentulah Klopp tak ingin kemalangan serupa kembali terulang.
“Kami kehilangan daya magis kami, tapi itu tak hilang sepenuhnya. Kami harus memastikan ini menjadi yang terakhir,” kata Klopp.
“Kami punya kans untuk menangi laga ini dan kami tak mengambilnya. Oper-oper saa tak cukup. Kami perlu menangi laga karena nasib ada di bahu kami sendiri. Kami memiliki tim yang bagus, tapi kami harus bermain lebih baik dari malam ini,” pungkas Klopp.