Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Yang menjadi kawan kepergian Daniele De Rossi dari AS Roma adalah kontroversi. Dalam konferensi persnya, De Rossi mengaku kabar bahwa kontraknya tak diperpanjang baru didengar sehari sebelum pengumuman resmi klub. De Rossi pantas kecewa, sudah 18 tahun ia mengabdi untuk 'Serigala Ibu Kota'.
ADVERTISEMENT
Masa bakti Claudio Ranieri sebagai pelatih Roma memang tinggal dua laga lagi. Namun, bukan berarti ia menutup mata atas apa yang terjadi. Klub ini bukannya hilang harapan sama sekali. Toh, tujuh laga tanpa kekalahan memungkinkan mereka untuk menutup musim di zona Liga Champions.
Tapi, sejumlah masalah memang datang menderu. Tak cuma kepergian De Rossi yang notabene merupakan pemain yang begitu berpengaruh di tim dan kalangan suporter, Roma juga kehilangan Monchi yang begitu piawai dalam urusan transfer pemain per Maret 2019.
Jika ada satu pelajaran paling menohok yang bisa diambil oleh Roma, menurut Ranieri itu adalah bagaimana memperlakukan pemain seperti De Rossi, termasuk ketika kontraknya memang sudah tidak memungkinkan untuk diperpanjang.
ADVERTISEMENT
“Karena De Rossi adalah kapten kami, ia bahkan orang yang terlibat banyak dalam sejarah klub, mungkin kepergiannya layak buat ditangani dengan cara yang berbeda. Dengan begitu, ia dapat memikirkannya dengan lebih baik," jelas Ranieri, dilansir Football Italia.
“Tawaran itu tidak diberikan kepadanya, tapi seperti itulah sepak bola. Klub ingin berubah dan menginginkan pemain lain untuk itu. Sama saja dengan pemain. Mereka bisa memilih untuk meninggalkan klub, klub pun bisa mengubah keputusannya soal pemain. Hanya, mengingat seperti apa suporter mendukung tim ini, rasanya pertimbangan lain juga diperlukan," lanjut Ranieri.
Kepergian De Rossi untuk meninggalkan Roma memang membuat suporter berang. Mengutip laporan Football Italia, suporter sampai melakukan aksi protes saat konferensi pers pengumuman berakhirnya masa kontrak De Rossi, Rabu (15/5/2019). Kala itu, De Rossi, Ranieri, dan Ricky Massara yang menjabat sebagai Direktur Roma menemui para fans dan menenangkan mereka.
ADVERTISEMENT
Isu yang berkembang, keputusan klub untuk tak memperpanjang masa bakti De Rossi berasal dari Boston Jim Pallotta alias Presiden Roma. Secara tersirat, Ranieri pun membenarkan argumen ini.
“Kepada para suporter yang bertanya kepada saya siapa yang membuat keputusan tentang De Rossi, saya katakan: Mereka yang ada di London dan Amerika," kata Ranieri.
“Di situlah Presiden (Pallotta di Boston) dan orang terdekatnya (Franco Baldini di London) tinggal. Saya tidak tahu apa yang direncanakan Pallotta ke depannya karena sampai sekarang kami juga belum bicara,” jelas mantan pelatih Leicester City ini.
Baldini sendiri sebenarnya sudah lengser dari jabatannya sebagai Direktur Roma pada 2018 setelah kembali menjabat pada 2016. Sebelum kembali ke Roma, ia berperan sebagai Direktur Teknik Tottenham Hotspur pada 2013 hingga 2015. Yang menjadi pertanyaan, tentu hubungan Baldini dan hengkangnya De Rossi .
ADVERTISEMENT
Toh, secara administratif Baldini bukan lagi bagian dari Roma. Menurut laporan Football Italia, meski Baldini tak lagi ada di jajaran direktur, kini ia berstatus sebagai konsultan Pallotta.
Sialnya, hubungan Baldini dan suporter tidak baik. Suporter menganggap Baldini-lah yang ‘mengusir’ Totti dari skuat Roma. Tak heran, jika di aksi protes menentang kepergian De Rossi, para suporter mengungkit hal ini lagi.
Salah satu spanduk dibentangkan para suporter--tak cuma di Roma, tapi juga di London--jika diterjemahkan secara plastis akan menjadi: “Pertama Totti, sekarang DDR (Daniele De Rossi -red). Baldini adalah parasit!”
Masih menurut laporan Football Italia, aksi protes ini masih akan berlanjut. Ultras Roma berencana untuk berunjuk rasa dengan beramai-ramai duduk di depan kantor administratif Roma pada Jumat (17/5/2019) pukul 15:00 waktu Italia.
ADVERTISEMENT
Ranieri sadar betul dengan kemarahan para suporter. Tapi sekali lagi, ia menegaskan bahwa hengkang atau tinggalnya De Rossi sudah ada di luar wewenangnya. Apalagi bila menyadari bahwa ia tak akan lagi bersama Roma musim depan.
Hanya, ia mengenal betul seperti apa De Rossi . Ini bukan kali pertama ia mendidik De Rossi. Melihat rekam jejak De Rossi dan Ranieri, keduanya sudah pernah bekerja sama pada kurun 2009 hingga 2011.
“Saya adalah seorang pelatih. Jika saya ditanya apakah saya menginginkan De Rossi tinggal, saya akan menjawab saya mau dia tetap di tim ini karena saya tahu pemain dan pribadi seperti apa dia,” jelas Ranieri.