Lagi, Pemain Manchester United Jadi Korban Rasialisme

25 Agustus 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus Rashford (kiri) pada sebuah laga bersama Man United. Foto: Phil Noble/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Marcus Rashford (kiri) pada sebuah laga bersama Man United. Foto: Phil Noble/Reuters
ADVERTISEMENT
Ole Gunnar Solskjaer pusing bukan main. Kekalahan timnya, Manchester United, dari Crystal Palace bukanlah satu-satunya masalah di depan matanya. Ada problem lain: Dalam dua pertandingan terakhir, dua pemainnya jadi korban rasialisme.
ADVERTISEMENT
Sabtu (24/8/2019), United bertanding melawan Crystal Palace dengan harapan meraup poin penuh usai bermain imbang 1-1 melawan Wolverhampton Wanderers beberapa hari sebelumnya. Namun, harapan jauh dari kenyataan. United justru keok di hadapan puluhan ribu pendukung sendiri.
Palace unggul lebih dulu lewat Jordan Ayew pada menit ke-32. Lalu, United mendapatkan kans untuk mencetak gol pada babak kedua --melalui tendangan penalti yang dieksekusi oleh Marcus Rashford. Namun, sepakan Rashford membentur tiang gawang.
United memang bisa menyamakan kedudukan lewat Daniel James di pengujung babak kedua. Namun, Palace memberikan kejutan tidak mengenakkan untuk 'Iblis Merah': Sebuah gol dari Patrick van Aanholt di injury time babak kedua.
Solskjaer tidak menyembunyikan kekecewaannya atas hasil tersebut. Pelatih asal Norwegia itu menyebutkan beberapa alasan mengapa timnya bisa kalah --salah satunya adalah minimnya penetrasi dan rasa urgen pemain-pemainnya ketika membangun serangan.
ADVERTISEMENT
Namun, yang lebih bikin dia kesal adalah cercaan yang menimpa Rashford. Gara-gara mengeksekusi penalti, pemain internasional Inggris itu jadi korban rasialisme di Twitter.
"Ini pembahasan yang sama seperti sebelum akhir pekan ini; yang seperti ini harus berhenti. Saya kehabisan kata-kata. Mereka semua bersembunyi di belakang ID palsu (username, red) dan gila rasanya kita masih membahas hal seperti ini di 2019," ujar Solskjaer seperti dilansir ESPNFC.
Rashford adalah korban kedua di United. Sebelumnya, Paul Pogba juga menjadi korban setelah gagal mengeksekusi penalti pada pertandingan melawan Wolverhampton. Kubu United pun bertindak, mereka meminta bertemu dengan pihak Twitter dan menuntut sikap yang lebih proaktif dari media sosial berlambang burung biru tersebut dalam menghadapi cuitan rasialis.
ADVERTISEMENT
Kejadian serupa juga sempat menimpa striker Chelsea, Tammy Abraham. Pemain berusia 21 tahun itu menjadi korban setelah gagal mengeksekusi penalti pada laga Piala Super Eropa melawan Liverpool. Sejumlah pemain, termasuk Rashford, kemudian angkat bicara dan ramai-ramai membela Abraham.