Latar Belakang Rahmad Darmawan Latih PS Tira: Rekam Jejak

2 Januari 2019 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahmad Darmawan ketika masih menangani Mitra Kukar. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rahmad Darmawan ketika masih menangani Mitra Kukar. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada awal 2019, geliat bursa transfer sepak bola Tanah Air dibuka dengan resminya pelatih Rahmad Darmawan membesut PS Tira. Santer dikait-kaitkan dengan beberapa klub Liga 1 seperti Arema FC dan Persib Bandung, pelatih 52 tahun itu memilih berlabuh ke klub yang bermarkas ke Stadion Pakansari, Kab. Bogor, tersebut.
ADVERTISEMENT
Rabu (2/1/2019), manajemen PS Tira, melalui presiden klub Bima Wirjasoekarta, resmi mengikat kerja sama dengan pelatih yang karib disapa RD ini. Ganjaran kontrak selama satu tahun menjadi durasi pelatih kelahiran Lampung tersebut untuk menangani Manahati Lestusen dan kolega pada musim 2019.
RD mengatakan, menjatuhkan pilihan pada klub beralias The Warrior dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Satu di antaranya adalah kedekatannya dengan para ofisial PS Tira dan target yang dibebankan terhadapnya.
"Pertama, memang secara sejarah saya memiliki banyak teman di sana, saya pernah bekerja bersama dengan, sebut saja Pak Rudi (Eka Priyambada, mantan juru latih PS Tira), Pak Jainul (Arifin, asisten pelatih PS Tira)," ujar RD ketika dihubungi pewarta, Rabu (2/1).
"Kemudian yang kedua adalah keinginan dan semangat untuk membangun PS Tira menjadi alasan utama. Ditambah juga dengan tantangan dari manajemen PS Tira yang baru yang saya pikir tidak kalah menariknya menerima tantangan itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Membesut PS Tira sejatinya jelas bukan pekerjaan mudah bagi RD. Berkaca pada musim lalu, capaian terbaik PS Tira lebih banyak berkutat di papan tengah dan gantian keluar masuk zona degradasi.
Satu-satunya catatan apik terjadi pada pekan kedua dengan menempati peringkat keenam. Setelahnya, bahkan pada pekan ke-17 hingga ke-19, PS Tira berada di peringkat ke-17 dan membikin Rudi Eka yang kala itu menjadi juru latih memilih untuk mengundurkan diri pascaevaluasi manajemen.
Paruh kedua Liga 1 berjalan, manajemen mendatangkan Nilmaizar sebagai pengganti sekaligus diberikan target memperbaiki peringkat tim di klasemen. Akan tetapi, hasilnya tak jauh beda. Bersama Nil, PS Tira juga keluar-masuk zona degradasi.
Paling menyita perhatian adalah bagaimana PS Tira berjuang di pengujung musim. Kala bersua Borneo FC di laga pamungkas, PS Tira menghadapi laga hidup mati: kalah degradasi dan menang berarti masih di Liga 1.
ADVERTISEMENT
Hasil baik akhirnya menelurkan tiga angka di laga menghadapi Borneo. Selamatnya PS Tira juga tak lepas dari hasil minor yang diraih Mitra Kukar dan Sriwijaya FC yang menelan kekalahan.
Pemain Persebaya dan PS Tira berduel. (Foto: Dok. Persebaya)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persebaya dan PS Tira berduel. (Foto: Dok. Persebaya)
Nah, sederet catatan yang dicapai PS Tira akan coba diperbaiki oleh RD musim depan. Bahkan manajemen, kata RD, sudah memberikan target untuk musim depan.
"Manajemen memberikan target mengambil posisi 5-10 besar. Tapi, target itu bisa sejalan dengan rekrutment apa yang akan kita lakukan nanti. Untuk saat ini belum sampai ke sana karena pembicaraan teknis akan dilangsungkan keesokan harinya," ucap RD.
Selain berbicara target dari manajemen, RD juga sempat bercerita bagaimana proses negosiasi dengan PS Tira. Sempat menjadi bagian dari TNI adalah faktor pendukung merapatnya mantan juru latih Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2013 ini.
ADVERTISEMENT
''Bergabungnya saya ke sini memang melalui obrolan. Kira-kira satu minggu lalu, tepatnya tanggal 28 Desember. Namun, awalnya itu hanya obrolan teman-teman di militer: 'Bagaimana coach, kembali lagi lah untuk bangun PS Tira sama-sama lagi'".
"Kemudian obrolannya berlanjut, terus saya dipertemukan dengan manajemen, ada Pak Erik, Pak Bimo, Pak Anto. Jadi kira-kira sudah 3 kali pertemuan lah. Sebenarnya kan manajemen mau mempertahankan Coach Nil tetapi karena beliau enggak bisa lantaran ikutan pemilu legislatif tahun ini," katanya RD.