Lawan Parma, Semestinya Juventus Bisa Bikin Lebih Banyak Gol

25 Agustus 2019 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Juventus merayakan kemenangan atas Parma seusai laga. Foto: Reuters/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Juventus merayakan kemenangan atas Parma seusai laga. Foto: Reuters/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak ada Maurizio Sarri di bangku cadangan Juventus dalam pertandingan pembuka Serie A 2019/20 menghadapi Parma. Dalam laga tersebut Juventus dipimpin oleh asisten pelatih Giovanni Martusciello yang merasa puas akan penampilan anak-anak asuhnya meskipun menurutnya 'Si Nyonya Tua' bisa tampil lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Sarri masih berada dalam masa penyembuhan usai didiagnosis mengidap pneumonia pada akhir pekan lalu. Juventus pun turun gelanggang tanpa didampingi olehnya. Bermain dengan pakem 4-3-3, mereka sukses menang 1-0 dalam pertandingan yang digelar di Stadio Ennio Tardini, Sabtu (24/8/2019) malam WIB, tersebut.
Martusciello yang hadir langsung di stadion merasa puas, khususnya atas keberhasilan Juventus meredam serangan balik Parma. Namun, sosok yang pernah juga jadi asisten Sarri di Empoli ini menilai Juventus semestinya bisa mencetak lebih banyak gol.
"Cuaca sangat panas tadi dan itu membuat para pemain rentan berbuat kesalahan, tetapi di babak pertama kami tampil bagus menghadapi Parma yang begitu tangguh di kandang," kata Martusciello kepada Sky Italia seusai laga.
ADVERTISEMENT
Asisten Maurizio Sarri, Giovanni Martusciello, mendampingi Juventus dalam pertandingan menghadapi Parma. Foto: Reuters/Alberto Lingria
"Yang terpenting, kami berhasil mencegah Parma melakukan serangan balik yang memang jadi kelebihan mereka. Kami sempat kehilangan intensitas selepas jeda dan itu membuat pertandingan sedikit lebih berimbang."
"Pertandingan pertama dalam setiap musim pasti akan selalu menimbulkan tanda tanya dan semestinya kami bisa lebih baik dalam memanfaatkan peluang, tetapi secara keseluruhan semuanya baik-baik saja," lanjutnya.
Juventus memulai pertandingan itu dengan sejumlah kejutan. Para pemain baru seperti Matthijs de Ligt, Danilo, dan Adrien Rabiot diparkir di bangku cadangan. Kemudian, di lini depan, Gonzalo Higuain lebih dipercaya untuk menjadi starter ketimbang Paulo Dybala.
Menurut Martusciello, Juventus memang sengaja bermain aman dengan tidak memainkan Dybala. Dalam pertimbangannya, Higuain lebih berpengalaman bermain sebagai penyerang tengah dan selalu tampil bagus selama latihan. Maka, mantan penyerang Real Madrid itu pun yang akhirnya jadi pilihan.
ADVERTISEMENT
Gonzalo Higuain (kanan) mencoba merebut bola dari bek Parma, Riccardo Gagliolo. Foto: AFP/Marco Bertorello
"Ini adalah tim berisi para juara. Pilihan harus dibuat dan hari ini kami memilih untuk menurunkan pemain-pemain yang lebih berpengalaman. Namun, musim masih panjang dan kami akan butuh semua pemain untuk mengarungi semua kompetisi," jelasnya.
"Higuain dipilih karena dia lebih berpengalaman sebagai penyerang tengah dan kami merasa bahwa berjudi di partai pembuka musim adalah sesuatu yang tidak perlu. Pipita juga selalu tampil bagus di sesi latihan beberapa hari terakhir."
"Saat ini level Higuain setara dengan Dybala. Mereka bisa saling menggantikan dan itu semua bakal dipertimbangkan sesuai dengan lawan yang dihadapi. Parma adalah lawan yang sulit dan yang terpenting dari laga tadi adalah meraih kemenangan," tambah Martusciello.
Tiga poin di pertandingan perdana membuat Juventus untuk sementara duduk di puncak klasemen. Meski demikian, ujian berat sudah menanti di pekan kedua. Minggu (1/9/2019) mendatang, sebelum jeda internasional, mereka bakal menjamu Napoli di Allianz Stadium.
ADVERTISEMENT