Lawan Udinese, Gattuso Siapkan Peran Baru untuk Lucas Paqueta

2 April 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paqueta pada pertandingan melawan Cagliari. Foto: AFP/Marco Bertorello
zoom-in-whitePerbesar
Paqueta pada pertandingan melawan Cagliari. Foto: AFP/Marco Bertorello
ADVERTISEMENT
Milan sempat menjalani masa-masa yang begitu menyenangkan dari Desember 2018 sampai Maret 2019. Dalam kurun waktu itu mereka sanggup menorehkan catatan tak terkalahkan dalam 13 pertandingan Serie A dan Coppa Italia. Satu-satunya kekalahan diderita dari Juventus pada ajang Supercoppa Italiana yang dihelat di Jeddah, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Itu semua sudah berhenti. Derby della Madonnina pada 18 Maret lalu menghentikan rentetan tak terkalahkan Milan tersebut. Celakanya, pada pertandingan berikutnya menghadapi Sampdoria yang digelar usai jeda internasional, Milan kembali menelan kekalahan. Blunder Gigio Donnarumma di awal-awal laga membuat Gregoire Defrel bisa mencetak gol yang tak mampu dibalas sampai akhir laga.
Dua kekalahan beruntun itu membuat tempat Milan di urutan empat klasemen Serie A terancam. Mereka saat ini hanya unggul tiga angka atas Lazio dan Atalanta yang mengintai di tempat kelima dan keenam. Salah langkah sedikit saja, Milan bisa kehilangan tempat di zona Liga Champions. Apalagi, selisih gol mereka tak istimewa. Milan saat ini punya selisih gol +16 dan ini bisa dengan mudah membuat Lazio yang punya selisih gol +13 serta Atalanta dengan selisih gol +20 merangsek ke empat besar.
ADVERTISEMENT
Beruntung, lawan yang dihadapi Milan pada pertandingan giornata ke-30, Rabu (3/4/2019) dini hari WIB di San Siro, hanyalah Udinese. Disebut 'hanya' karena saat ini Udinese terjebak di papan bawah, tepatnya di posisi ke-16. Selain itu, pada pertandingan pertama yang digelar di Dacia Arena, Milan pun sanggup memetik kemenangan tipis 1-0. Dengan begini, di atas kertas Milan memiliki kans besar untuk meraup angka penuh demi menjaga jarak dengan para pesaingnya.
Salah satu cara yang akan dilakukan pelatih Gennaro Gattuso untuk memperbesar kans Milan meraih kemenangan adalah melakukan eksperimen di lini tengah. La Gazzetta dello Sport mewartakan bahwa pada laga kontra Udinese itu Gattuso akan mengubah peran Lucas Paqueta. Jika biasanya Paqueta bermain sebagai mezzala, kali ini dia akan mengemban peran sebagai trequartista.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, mezzala adalah dua gelandang terluar dalam pakem tiga gelandang. Sementara, trequartista adalah pemain nomor sepuluh. Jadi, pada pertandingan melawan Zebrette tersebut, Paqueta akan bermain persis di belakang striker.
Paqueta sendiri kembali ke Milan sebagai calon bintang baru Timnas Brasil. Pada jeda internasional lalu pemain 21 tahun ini sukses mencetak gol ke gawang Panama. Gol itu membuktikan bahwa Paqueta memiliki kemampuan ofensif yang mumpuni dan cukup untuk menambah daya dobrak Milan saat menghadapi Udinese nanti.
Paqueta merayakan gol ke gawang Panama. Foto: Reuters/Pedro Nunes
Sebenarnya, selain kemampuan mencetak gol, Paqueta memiliki atribut-atribut lain yang membuatnya layak bermain sebagai trequartista. Kemampuan olah bolanya bagus, pun demikian dengan visinya. Selain itu, dia juga punya kecepatan dan kelincahan yang berguna untuk mencari celah di area sempit.
ADVERTISEMENT
Sejak bermain untuk Milan pada Januari 2019 lalu Paqueta sudah bermain di 14 pertandingan level domestik. Satu gol dan satu assist sejauh ini jadi sumbangsihnya yang paling kentara. Namun, tak cuma itu yang bisa dia tawarkan. Sebagai mezzala, eks penggawa Flamengo tersebut mampu mencatatkan 0,9 tembakan, 0,6 umpan kunci, dan 1,2 dribel per laga di Serie A. Ini adalah indikasi bahwa, meskipun belum optimal, Paqueta bisa jadi katalis serangan mumpuni.
Pada pertandingan melawan Udinese sendiri Milan kemungkinan tidak akan bermain dengan sayap. Gattuso berencana untuk memainkan dua striker tengah sekaligus, Krzysztof Piatek dan Patrick Cutrone, dalam balutan pakem 4-3-1-2. Di atas kertas, pakem ini bakal membuat pergerakan Paqueta jadi lebih leluasa. Opsinya pun akan jadi lebih banyak, entah mendribel, mengumpan, atau menembak langsung.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, satu hal yang harus diperhatikan betul oleh Milan adalah perubahan formasi ini sendiri. Sepanjang musim, ketika bermain dengan formasi 4 bek, tak sekali pun Milan pernah bermain tanpa penyerang sayap. Ini tentu saja berpotensi jadi penghalang. Akan tetapi, bukan eksperimen namanya kalau tanpa adangan. Jika percobaan ini berhasil dan Paqueta mampu memainkan peran barunya dengan baik, bisa jadi pakem anyar ini bakal jadi andalan baru Gattuso dan Milan.