Leonardo Bonucci: Apakah Juventus Masih Membutuhkannya?

31 Juli 2018 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamu frustrasi, Bonucci? (Foto: AFP/Marco Bertorello )
zoom-in-whitePerbesar
Kamu frustrasi, Bonucci? (Foto: AFP/Marco Bertorello )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Leonardo Bonucci selangkah lagi akan kembali ke Juventus. AC Milan sejauh ini telah sepakat untuk menerima Gonzalo Higuain dan Mattia Caldara sebagai alat tukarnya.
ADVERTISEMENT
Well, kebutuhan Milan akan keduanya --khususnya Higuain-- telah kami paparkan sebelumnya. Kini yang jadi pertanyaan, apakah Juve masih membutuhkan Bonucci? Mengingat 'Si Nyonya Tua' tetap mampu melangsungkan hegemoninya di Serie A dengan meraih Scudetto musim lalu.
Moreno Torricelli menjadi salah satu yang meragukannya. Bek yang telah mempersembahkan 10 gelar untuk Juve itu mengatakan bahwa bukan kebiasaan Juve untuk mendatangkan kembali pemain yang telah dijual.
"Saya tidak berpikir ketidakhadirannya terasa di musim lalu, dan mengetahui lingkungan Juventus ini terlihat seperti kesepakatan yang aneh, terlebih lagi sejak Juventus berulang kali menunjukkan sepanjang sejarahnya bahwa mereka tak pernah menghangatkan ulang sop," ujar Torricelli kepada Radio Sportiva.
Torricelli ada benarnya. Bukan hobi Juve untuk mendatangkan pemain yang pernah dia lego. Sebastian Giovinco mungkin jadi kasus terakhir, akan tetapi situasinya sedikit berbeda. Giovinco kembali didatangkan Juve setelah tampil ciamik bersama Parma. Lebih tepatnya, saat itu mereka membeli setengah hak transfer penyerang yang kini merumput bersama Toronto FC tersebut.
ADVERTISEMENT
Bicara tentang transfer, ada baiknya bicara juga mengenai kebutuhan. Nah, sejatinya Juve tak perlu-perlu amat mendatangkan sosok bek sentral. Massimiliano Allegri telah beralih dari pakem tiga bek ke empat bek. Artinya, hanya dua bek sentral yang dibutuhkan mereka saat ini.
Giorgio Chiellini dan masih menunjukkan performa stabil kendatu usianya telah menginjak senja. Medhi Benatia juga tak sekali saja muncul sebagai pemecah kebuntuan di saat genting.
Sementara Daniele Rugani perlahan mampu menunjukkan kelasnya sebagai bek yang piawai dalam mengalirkan bola. Berdasarkan data WhoScored, akurasi kesuksesan umpannya menyentuh 90,9% dengan rata-rata 68,5 umpan di tiap pertandingan. Bandingkan dengan Bonucci yang cuma mengemas rata-rata umpan 59,2 dengan akurasi 85,7%.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, Rugani telah mampu menggantikan peran Bonucci sebagai distributor bola dari area belakang. Lebih dari itu, pemain berusia 24 tahun tersebut juga berhasil mengukir masing-masing sepasang gol dan assist di pentas Serie A musim lalu.
Daniele Rugani merayakan gol ke gawang Udinese. (Foto: AFP/Miguel Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Daniele Rugani merayakan gol ke gawang Udinese. (Foto: AFP/Miguel Medina)
Ironisnya lagi, Bonucci bahkan tak lebih baik dari Caldara dalam aksi bertahan. Ia hanya mencatatkan rata-rata 0,9 tekel dan 1,5 intersep di tiap pertandingan. Masih kalah dari Caldara yang mengemas 1,6 tekel dan 1,7 intersep bersama Atalanta di Serie A musim 2017/2018.
Jadi, sudah terlihat siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan dalam aksi tukar guling Bonucci, bukan?