Mampukah Inter Menyajikan Hidup di Luar Ronaldo?

17 Agustus 2018 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Inter Milan. (Foto: Dok. Media Inter)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Inter Milan. (Foto: Dok. Media Inter)
ADVERTISEMENT
Sebuah tulisan di kolom opini Football-Italia tampak menggelitik. Di dalam tulisan yang digubah oleh Cronan Yu tersebut, tersemat ucapan bahwa Inter Milan adalah salah satu klub di Italia yang dapat menyajikan hidup di luar Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Memang, setelah kedatangan Ronaldo di Juventus, pusat Serie A Italia semakin menjorok ke arah Turin. Setelah dominasi selama tujuh musim berturut-turut di Italia, kedatangan Ronaldo semakin membuat publik yakin Juventus akan mendapatkan trofi Serie A kedelapan mereka pada musim 2018/2019. Publik juga percaya bahwa Juventus, usai kedatangan Ronaldo ini, dapat bicara lebih banyak di ajang Liga Champions.
Media juga turut meramaikan kedatangan Ronaldo ke Juventus ini. Mereka membicarakan soal betapa kayanya Juventus, serta bagaimana Ronaldo dapat beradaptasi dan memberikan sumbangsih nyata bagi klub yang bermarkas di Stadion Allianz tersebut. Semua pemberitaan mengarah ke Ronaldo dan Juventus selaku klub yang memboyongnya dari Real Madrid.
Namun, ada satu hal yang sedikit luput dari pengamatan media, yaitu soal pesaing-pesaing Juventus di Italia. Layaknya Bianconeri, mereka juga mulai berbenah. Mereka mulai aktif di bursa transfer musim panas 2018, dan tidak ragu untuk mengucurkan dana demi mendatangkan pemain yang dapat memperkuat skuat di musim kompetisi 2018/2019.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak pesaing Juventus yang berbenah tersebut, ada nama Inter yang muncul. Di bursa transfer musim panas ini, Inter cukup banyak berbelanja. Dilansir Transfermarkt, mereka menghabiskan dana sebesar 77,5 juta euro pada bursa transfer musim panas 2018 untuk membeli pemain-pemain baru di bursa transfer.
Hasil dari uang 77,5 juta euro ini pun berwujud nama-nama seperti Balde Keita, Radja Nainggolan, Lautaro Martinez, Sime Vrsaljko, Matteo Politano, Kwadwo Asamoah, serta Stefan de Vrij. Sekarang, mari kita menakar, apakah La Beneamata sudah mampu dianggap sebagai pesaing utama Juventus? Apakah mereka bisa menyajikan hidup di luar Ronaldo bagi Italia?
***
Inter sudah berbenah. Tidak seperti musim-musim selanjutnya, kali ini manajemen mereka berbelanja dengan tepat dan efektif. Lazimnya, Nerazzurri acap berbelanja dengan serampangan. Hasilnya, Inter juga kerap mendapatkan pemain dengan harga mahal tapi kualitas tak seberapa.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang berubah? Well, proses perekrutan tidak hanya dilakukan atas dasar harga pemain yang mahal, tapi kekurangan yang ada di dalam skuat mereka pada musim 2017/2018. Di sinilah peran Luciano Spalletti sebagai pelatih dan pembedah masalah, serta Piero Ausilio sebagai direktur olahraga sekaligus penyedia solusi, bekerja sedemikian rupa.
Pada Serie A musim kemarin, Inter sebenarnya sempat tampil mengesankan di awal musim. Sampai pekan 16, mereka sama sekali tak tersentuh kekalahan. Kekalahan baru mereka terima dari Udinese dan Sassuolo, tapi kekalahan ini terjadi dalam dua pekan berturut-turut, yakni pada pekan 17 dan 18.
Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez, beraksi saat melawan Atletico Madrid. (Foto: Javier Soriano/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez, beraksi saat melawan Atletico Madrid. (Foto: Javier Soriano/AFP)
Setelah dua kekalahan itulah, masalah Inter pada musim itu perlahan mulai tampak. Sakleknya Spalletti dalam menggunakan formasi 4-2-3-1 membuat cara bermain Inter mudah dibaca lawan. Usai dua kekalahan di pekan 17 dan 18, lima kali hasil imbang beruntun mereka dapat, membuat posisi mereka di klasemen makin melorot.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu saja, kelemahan Inter ini tampak dari jarang bergantinya susunan pemain Inter Milan di ajang Serie A. Lini depan, Ivan Perisic, Antonio Candreva, dan Mauro Icardi adalah sebuah keniscayaan. Begitu juga Milan Skriniar dan Joao Miranda di lini belakang Inter Milan, serta Roberto Gagliardini dan Matias Vecino di lini tengah. Inter memang memiliki masalah soal kedalaman skuat.
Hal inilah yang mendorong mereka berbelanja cukup banyak. Akan tampilnya mereka di kompetisi Eropa juga menjadi dasar dari Spalletti dan Ausilio membeli banyak pemain. Kedalaman skuat Inter Milan diperbaiki. Berbagai nama yang didatangkan bertujuan untuk melengkapi skuat Inter yang sebenarnya sudah apik pada musim lalu.
Lautaro Martinez, Radja Nainggolan, dan Matteo Politano didatangkan untuk membantu Antonio Candreva, Ivan Perisic, dan Borja Valero sebagai pembantu Icardi di lini depan. Begitu juga sosok Stefan de Vrij yang didatangkan untuk melapis duet Skriniar dan Miranda. Hadirnya Kwadwo Asamoah juga menjadi opsi lain bagi Spalletti untuk melapisi posisi full-back maupun lini tengah.
ADVERTISEMENT
Kedatangan para pemain baru ini tentu menyingkirkan nama-nama lama seperti Eder Martins, Davide Santon, serta Joao Cancelo. Namun, hadirnya pemain-pemain baru ini menjadi wujud bahwa Inter siap mengarungi kompetisi yang panjang pada musim 2018/2019. Sekarang, Spalletti punya banyak opsi yang bisa dia pilih. Dia tidak lagi terpatok pada pemain-pemain yang sama.
Selebrasi pemain Inter Milan usai gol Gagliardini. (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Inter Milan usai gol Gagliardini. (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
Hal inilah yang dapat menjadi ancaman bagi Juventus, terutama di ajang Serie A.
***
Mengalahkan Juventus memang butuh usaha keras. Di Italia, mereka adalah tim paling matang, baik itu dari segi kekuatan skuat maupun finansial. Hal inilah yang membuat mereka mampu menguasai Serie A selama bermusim-musim lamanya, mampu tampil di partai final Liga Champions, bahkan sampai mampu mendatangkan Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti dominasi mereka ini tak bisa dihentikan. Agar aura kompetitif Serie A tetap terjaga, maka tim-tim lain harus berbenah untuk menyaingi kekuatan dari Juventus. Pada musim 2018/2019 ini, Inter sudah melakukan itu. Mereka berbenah berdasarkan masalah yang mereka alami pada musim 2017/2018.
Sekarang tinggal menantikan hasil dari pembenahan yang dilakukan Spalletti dan Ausilio ini. Jika berhasil, maka Inter Milan benar-benar akan menyajikan hidup di luar Cristiano Ronaldo.