Manchester United vs Chelsea: Ketika Opsi Alternatif Jadi Kunci

23 Februari 2018 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Manchester United. (Foto: Reuters/Carl Recine )
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Manchester United. (Foto: Reuters/Carl Recine )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persoalan dari dalam maupun luar lapangan membuat penampilan Manchester United tak konsisten. Imbas dari persoalan tersebut, mereka menelan dua kekalahan dari lima laga terakhir di semua kompetisi.
ADVERTISEMENT
Masalah tak hanya mengganggu United. Rival United di klasemen sementara Premier League, Chelsea, juga demikian. Dua kekalahan dari Bournemouth dan Watford membuat kursi manajer Chelsea yang kini diduduki oleh Antonio Conte bergoyang.
Di tengah catatan buruk yang mengganggu, kedua kesebelasan bakal bertemu di Old Trafford pada pekan ke-28 Premier League, Minggu (25/2/2018) malam WIB. Pertanyaannya, siapa yang bakal berhasil mengeksploitasi masing-masing kelemahan untuk menjadikannya kemenangan?
Berbicara soal riwayat pertemuan terakhir kedua kesebelasan di semua kompetisi, Chelsea sebenarnya jauh lebih unggul. Pada lima pertemuan terakhir, Chelsea memenangi tiga pertandingan, berbanding jauh dengan United yang hanya meraih satu kemenangan.
Menanti Efek Pola Anyar Antonio Conte
Jelang laga ini, Antonio Conte diprediksi bakal kehilangan beberapa pemain, seperti Tiemoue Bakayoko, David Luiz, dan Ross Barkley. Kendati telah sembuh dari cedera, ketiganya diprediksi tak akan dimainkan oleh Conte dalam pertandingan ini.
ADVERTISEMENT
Absennya tiga pemain tersebut rasanya tidak akan membuat Conte mengubah skemanya. Berkaca dari laga melawan Barcelona, salah satu skema yang kemungkinan besar bakal digunakan oleh manajer berpaspor Italia tersebut adalah 3-4-2-1.
Dalam pola tersebut, Conte bakal menduetkan Eden Hazard dan Willian Borges di posisi gelandang serang. Selain itu, ia dimungkinkan untuk memberikan kesempatan bagi Gary Cahill dan Alvaro Morata untuk bermain sejak menit pertama.
Pemilihan Cahill dilakukan terkait buruknya penampilan Antonio Ruediger dalam laga menghadapi Barcelona. Hal lain yang membuat Ruediger bisa jadi ditaruh di bangku cadangan adalah kebutuhan Chelsea akan bek tengah yang cenderung statis.
Keberadaan Cahill di pos bek tengah membuat pertahanan Chelsea semakin kokoh. Dari hal tersebut juga, peluang United memaksimalkan kecepatan pemain sayap untuk mengeksploitasi sisi kiri pertahanan The Blues semakin kecil.
ADVERTISEMENT
Pemilihan Morata di susunan starting XI lebih kompleks. Pemilihan Morata tidak hanya dimaksudkan untuk mencetak gol ke gawang lawan, tapi juga menjadi pemain pertama yang menahan serangan lawan.
Sejauh ini, Morata memiliki catatan bertahan yang tak buruk-buruk amat. cukup apik. Hingga pekan ke-27, penyerang asal Spanyol tersebut membukukan rata-rata 0,5 tekel dan rata-rata 0,3 intersep per pertandingan.
Mencari Solusi atas Peran Alexis Sanchez
Sejak didatangkan United dari Arsenal, Januari 2018 lalu, peran Alexis Sanchez tak tergantikan. Hampir di setiap pekan, ia selalu menjadi pilihan utama Jose Mourinho untuk tampil di posisi penyerang sayap kiri.
Kepercayaan Mourinho dibalas oleh Alexis dengan penampilan. Hingga sejauh ini, ia telah membukukan dua assist dan satu gol. Sementara itu, ia juga menciptakan 5,7 dribel dan 2,7 umpan kunci.
ADVERTISEMENT
Apiknya penampilan Alexis sejak didatangkan, menjadi berkah bagi Mourinho. Meski demikian, di sisi lain, keberadaan Alexis membuat serangan United kini kian begitu bertumpu kepada keberadaannya.
Salah satu efek buruk keberadaan Alexis adalah inisiatif pemain United jadi berkurang. Di atas lapangan, nyaris semua umpan dari belakang diarahkan ke Alexis. Selain itu, pergerakan gelandang serang United jadi minim variasi.
Bertumpunya United kepada Alexis membuat lawan jadi semakin mudah mengantisipasi serangan mereka. Dengan menutup Alexis, permainan United bisa juga ikut-ikutan dimatikan. Tak heran, salah satu caranya adalah dengan mencari solusi atas persoalan tersebut.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Mourinho adalah memainkan Paul Pogba. Adanya Pogba, yang punya inisiatif tinggi terhadap serangan dan akurasi umpan yang apik, di lini tengah membuat serangan United bisa tak melulu difokuskan kepada Alexis.
ADVERTISEMENT
Persoalan di Lini Belakang United
Dalam beberapa pekan terakhir, Jose Mourinho cenderung memainkan Chris Smalling dan Phil Jones di sektor bek tengah United. Meski demikian, memainkan keduanya secara bersamaan bukan jawaban. Ketika dimainkan, keduanya justru menimbulkan persoalan.
Mencari pakem anyar untuk lini belakang ada salah satu cara untuk menjawab persoalan yang ditimbulkan oleh keduanya. Membicarakan ini, Mourinho telah melakukan beberapa kali percobaan, seperti memainkan tiga bek secara bersamaan.
Penggunaan tiga bek sebenarnya bisa saja dilakukan oleh Mourinho. Melihat kondisi Eric Bailly yang mulai membaik dan kepercayaan diri Victor Lindeloef yang menanjak, hal tersebut rasanya bisa dicoba oleh Mourinho, terutama dalam laga menghadapi Chelsea.
Dengan menggunakan tiga bek, Mourinho bisa lebih mudah mematikan tiga penyerang yang bakal digunakan oleh Chelsea. Selain itu, dengan menggunakan tiga bek pula, pos bek sayap timnya jadi punya kesempatan lebih untuk membantu serangan.
ADVERTISEMENT
Mourinho harus melakukan perhitungan cermat jika menggunakan pakem ini. Berbicara soal kualitas, Bailly tentu menjadi opsi teratas. Masalahnya, siapa yang akan dipilih oleh Mourinho untuk menemani Bailly?
====
*Pertandingan Manchester United vs Chelsea akan dihelat di Stadion Old Trafford, Minggu (25/2/2018). Sepak mula dilakukan pukul 21:05 WIB.