Marko Simic: Taring yang Dirindukan Macan Kemayoran

10 April 2019 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marko Simic dalam laga Persija Jakarta vs Perseru Serui Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Marko Simic dalam laga Persija Jakarta vs Perseru Serui Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kompetisi Liga 1 belum dimulai tetapi Persija sudah dihadapkan kepada kendala. Dalam turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden 2019 dan AFC Cup, 'Macan Kemayoran' kehilangan taringnya.
ADVERTISEMENT
Lini depan Persija tak menggigit. Dari tiga pertandingan awal AFC Cup, hanya tiga gol yang bisa dicetak Persija. Persija juga hanya mencetak sembilan gol dari empat penampilan di Piala Presiden.
Tumpulnya lini depan Persija, salah satunya disebabkan absennya sang penyerang, Marko Simic. Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Simic membuat sang pemain tak bisa membela Persija sejak Februari lalu.
Selebrasi pemain Persija, Bruno Matos (kanan) usai mencetak gol ke gawang Kalteng Putra di Stadion Patriot Candrabaga, Kamis, (28/3). Foto: Dok. Persija
Padahal, Simic sangat berarti untuk daya dobrak Persija. Pada ajang Liga 1 musim lalu, penyerang asal Kroasia ini mengoleksi membuat 18 gol dan satu assist dari 30 penampilannya.
Selain itu, Simic juga mencatatkan 90% dribel sukses dan memiliki 53% akurasi tembakan. Sebelum itu, Simic juga moncer di Piala Presiden 2018. Total 11 gol dibuat Simic sehingga membuat gelar pencetak gol terbanyak jatuh ke tangannya. Simic juga dianugerahi gelar pemain terbaik turnamen pramusim itu.
ADVERTISEMENT
Ketidakadaan Simic diakali Persija dengan mendatangkan legiun asing lainnya yakni Silvio Escobar pada Februari lalu. Akan tetapi, harapan Persija kepada Escobar tak mulus. Penyerang asal Paraguay itu tak sesuai ekspektasi manajemen dan pendukung Persija.
Pemain Persija Jakarta bersiap foto bersama sebelum melawan Becamex Binh Duong dari Vietnam pada laga pertama Grup G Piala AFC 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (26/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tak ada gol yang bisa dibuat oleh Escobar selama pegelaran AFC Cup dan Piala Presiden. Padahal, Escobar sudah tampil dalam enam laga bersama Persija. Apes bagi Persija, penyerang lainnya yakni Bambang Pamungkas juga tak kalah tumpulnya.
Pria yang akrab disapa Bepe ini juga belum mencetak gol di dua ajang tersebut. Bepe yang diberi kesempatan main sejak awal kala Persija bersua Ceres Negros malah kurang menggigit. Satu peluang matangnya gagal dikonversikan menjadi gol sehingga gagal menyelamatkan Persija dari kekalahan 0-1.
ADVERTISEMENT
Beruntung bagi Persija, mereka memiliki pemain-pemain tengah yang produktif. Bruno Matos, Novri Setiawan, dan Ramdani Lestaluhu bisa membuat perbedaan di lini depan Persija.
Khusus untuk Matos, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini tercatat menjadi pencetak gol terbanyak Persija di Piala Presiden 2019 dan AFC Cup. Lima gol dibuat Matos di ajang Piala Presiden, torehan yang membuat namanya sejajar dengan Manu Dzhalilov sebagai pencetak gol terbanyak turnamen.
Matos juga tajam di AFC Cup. Sudah dua gol dibuatnya dalam tiga pertandingan yang dilakoni Persija.
Penyerang Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, saat berlaga menghadapi Ceres Negros di laga ketiga Grup G AFC Cup 2019. Foto: Dok. Media Persija
Skill yang mumpuni serta tembakan yang akurat membuat Matos bisa menjadi tajam saat ini. Kemampuannya mengeksekusi bola mati juga menjadi nilai tambah pemain kelahiran Brasil itu.
ADVERTISEMENT
Selain Matos, tumpuan Persija juga ada pada winger mereka, Novri Setiawan. Ya, kecepatan Novri di sisi kiri bisa mengobrak-abrik pertahanan lawan. Akan tetapi, kedua pemain itu saja tak cukup untuk mengangkat Persija. Tim sebesar Persija butuh penyerang tajam untuk bisa menjadi penyelesaian serangan mereka.