Menakar Transfer Bonucci-Caldara, Siapa yang Diuntungkan?

2 Agustus 2018 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bek AC Milan, Leonardo Bonucci (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Bek AC Milan, Leonardo Bonucci (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepergian Leonardo Bonucci dari AC Milan ke Juventus hanya tinggal menghitung hari. Saga transfer yang juga mengikutsertakan Gonzalo Higuain dan Mattia Caldara sebagai alat barter itu setidaknya akan berakhir akhir minggu ini.
ADVERTISEMENT
Ketiganya akan melakoni tes medis pada Jumat (3/8/2018) waktu setempat, meski khusus Bonucci dan Caldara mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena keduanya masih berada di Amerika Serikat dalam gelaran International Champions Cup (ICC) 2018.
Higuain kemungkinan besar bakal menjawab kebutuhan Milan akan sosok pencetak gol. Pernyataan yang sama juga kudu dilontarkan terhadap Caldara, mengingat nantinya ia menjadi pengganti Bonucci sebagai pengawal jantung pertahanan Milan.
Jika pengalaman yang jadi ukuran, Caldara jelas masih berada di bawah Bonucci. Usianya saja masih 24 tahun, tujuh tahun lebih muda dibanding kapten Milan tersebut.
Lahir dan besar bersama Atalanta, membuat Caldara urung merengkuh satupun gelar bergengsi sejauh ini. Eksistensinya pun tak benar-benar kokoh di sana. Caldara sempat menjalani masa pinjaman bersama Trapani dan Cesena di Serie B hingga akhirnya menembus tempat utama di musim 2016/2017.
ADVERTISEMENT
Saat itulah pendar Caldara mulai tampak. Total 30 kali pelatih Gian Piero Gasperini menurunkannya sebagai starter dan performa Atalanta kian stabil. Mereka pun menutup musim 2016/2017 di peringkat keempat.
Adalah kemampuan membaca permainan yang jadi kelebihan Caldara. Menurut WhoScored, ia mencatatkan rata-rata 1,6 tekel di Serie A musim lalu. Bandingkan dengan Bonucci yang hanya mengukir 0,9 dalam durasi yang sama. Bahkan, torehan Caldara juga masih lebih baik ketimbang bek Milan lainnya, Alessio Romagnoli dan Mateo Musacchio.
Kemampuan intersep Caldara lebih 'gila' lagi. Rata-rata 2,6 intersep per laga dicatatkannya sejak Serie A musim 2016/2017, jauh lebih unggul ketimbang Bonucci dengan rata-rata sebesar 1,8.
Satu aspek lagi, Caldara adalah pencetak gol ulung. Total 10 gol berhasil di bukukannya dalam dua musim ke belakang. Maka tak salah jika Caldara masuk dalam daftar bek potensial Italia saat ini. Kemampuan spesial itu pula yang membuat Juve menggaet Caldara di pertengahan musim 2016/2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Romansa keduanya unik karena Caldara belum pernah mengenakan seragam Juve. Pasalnya, setelah resmi menjadi penggawa Bianconeri, terselip juga kesepakatan jika Atalanta berhak meminjam Caldara hingga Juni 2018.
Caldara bersama Timnas Italia U-21 (Foto: AFP/Marco Bertorello)
zoom-in-whitePerbesar
Caldara bersama Timnas Italia U-21 (Foto: AFP/Marco Bertorello)
Secara garis besar, Bonucci dan Caldara sama baiknya. Namun, keduanya adalah tipikal bek tengah yang berbeda. Bonucci merupakan salah satu ball-playing defender terbaik untuk saat ini, kelebihan langka yang dibutuhkan di era sepak bola modern.
Tengok saja jumlah umpan jauhnya yang menyentuh angka 7,7 per laga di Serie A musim lalu, sekaligus yang tertinggi di antara penggawa Milan lainnya. Bandingkan dengan Caldara yang cuma mencatatkan rata-rata 3,8 di tiap pertandingan.
Namun, patut digarisbawahi jika Bonucci butuh wadah yang pas untuk memaksimalkan spesialisasinya itu. Dan Juve adalah contoh paling nyata, selain mendapatkan tandem yang jago di lini belakang, mereka juga punya barisan penyerang yang tajam.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dimungkiri jika di musim lalu Juve mengalami kesulitan saat menghadapi klub yang mencanangkan pressing tinggi. Sebab, Giorgio Chiellini, Medhi Benatia, serta Daniele Rugani buka merupakan tipikal bek yang nyaman berlama-lama dengan bola.
Situasi yang secara langsung memaksa Miralem Pjanic bekerja lebih keras sebagai distributor bola. Nah, Juve sedang berusaha memperlancar aliran bola ke lini depan seiring dengan kedatangan Cristiano Ronaldo. Alasannya tentu demi mengakomodir CR7 sebagai mesin gol utama nanti. Dan suka tidak suka, Bonucci adalah figur yang paling ideal untuk mewujudkan itu dengan spesialisasinya.
Sementara untuk kubu Milan, Caldara adalah jawaban akan buruknya pertahanan mereka. Meminimalisir jumlah gol lawan memang jadi salah satu masalah terbesar pasukan Gennaro Gattuso di musim lalu. Total 42 kali mereka kebobolan, tiga gol lebih banyak dibanding Atalanta yang finis satu strip di bawah mereka pada klasemen akhir.
ADVERTISEMENT
Leonardo Bonucci dan Gennaro Gattuso. (Foto: Miguel Medina/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Leonardo Bonucci dan Gennaro Gattuso. (Foto: Miguel Medina/AFP)
Jadi, sudahi saja ribut-ribut tentang siapa yang diuntungkan dan siapa yang merugi. Sebab, Milan dan Juve akan sama-sama diuntungkan karena keduanya juga memiliki kebutuhan yang berbeda pula.