Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sempat diragukan hampir di seluruh musim ini, kini Jordan Henderson bangkit dan tampil impresif sebagai salah satu wajah reguler di susunan kesebelasan Liverpool .
ADVERTISEMENT
Dengan tren seperti ini, bukannya tak mungkin kapten Liverpool itu bakal menunjukkan daya ledaknya kala timnya bersua Wolverhampton Wanderers di Anfield, Minggu (12/5/2019) malam WIB. Apalagi, laga tersebut merupakan laga Premier League terakhir di musim ini yang sekaligus laga penentu perebutan gelar juara.
Sekarang 'Si Merah' berada di posisi kedua dengan ketertinggalan hanya satu poin dari Manchester City yang telah kantongi 95 poin. Andai City gagal menang melawan Brighton and Hove Albion dan Liverpool menang atas Wolves, maka Anfield bakal berpesta karena Liverpool boleh angkat trofi Premier League untuk pertama kalinya.
Lantas, bagaimana bisa Henderson berpotensi menjadi pahlawan di laga versus The Wanderers? Semua ini ada sangkut pautnya dengan tindakan Juergen Klopp.
ADVERTISEMENT
Seperti musim-musim sebelumnya, manajer Liverpool sejak 2015 itu juga memasang Henderson sebagai gelandang bertahan. Akan tetapi, sejak Desember 2018, Fabinho Tavares dipercaya Klopp mengisi posisi tersebut. Lihai dalam antisipasi serangan dan bisa melancarkan umpan ke depan secara presisi adalah keunggulan Fabinho atas Henderson.
Kemudian Klopp memberikan kesempatan kedua kepada Henderson melalui peran gelandang box-to-box . Tugas ini dilaksanakan Henderson dengan sangat baik, mengingat eks pemain Sunderland itu memang memiliki gaya permainan yang eksplosif. Peran serupa juga pernah dia emban ketika Liverpool hampir juarai liga di musim 2013/14.
Alhasil, lima dari enam laga liga terakhir, Henderson diberi amanat untuk tampil sejak awal. Henderson menunjukkan bahwa dia sama sekali tak takut untuk merangsek ke kotak penalti atau menciptakan kekacauan melalui pergerakannya. Apalagi, Henderson didukung dengan stamina dan kecepatan yang baik.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Henderson bisa menyumbangkan 1 gol dan 3 assist untuk Liverpool selama kurun waktu tersebut. Selain itu, statistik resmi Premier League juga mencatat bahwa sosok berkebangsaan Inggris ini telah menciptakan 7 peluang besar dan sanggup melepas 6 tembakan di kotak penalti.
Dengan atribut tersebut, bisa saja Henderson munculkan harapan andai Liverpool temui kebuntuan untuk membobol gawang Wolves. Seperti saat dia turut terlibat dalam proses gol pertama Liverpool saat melawan Barcelona pada Rabu (8/5/2019) silam.
Saat laga itu berjalan 6 menit, dengan kencang Henderson mengejar Jordi Alba yang berniat menyambut bola udara. Tindakan Henderson itu membuat Alba malah menyundul bola ke arah Sadio Mane. Mane berikan umpan kepada Henderson dan Henderson menendang di kotak penalti.
ADVERTISEMENT
Tembakannya mampu ditepis kiper Marc-Andre ter Stegen, tetapi Divock Origi mampu menyambarnya menjadi gol. Setelah gol itu, Liverpool terus mendominasi dan mendapat kemenangan 4-0 di akhir cerita.
So, akankah Henderson kembali menjadi figur sentral di laga melawan Wolves? Ini yang akan sama-sama kita nantikan.