Menilik Ketatnya Perburuan Trofi Liga 1 2018

27 November 2018 14:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. (Foto: Dok. Media Persija)
ADVERTISEMENT
Menarik menyaksikan Liga 1 musim 2018. Karena meski liga tinggal menyisakan dua laga, sang juara belum bisa dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
Kandidat untuk menjuarai Liga 1 2018 tersisa PSM Makassar dan Persija Jakarta. Pantaslah demikian karena sampai laga pekan ke-32 rampung, 'Juku Eja' kokoh di puncak klasemen berbekal 57 poin. Sedangkan, 'Macan Kemayoran' menguntit ketat dengan koleksi 56 angka. Gap yang cuma terpaut 1 poin membuat dua laga sisa musim ini amat krusial.
Persentase PSM dalam perburuan gelar sedikit lebih besar ketimbang Persija berkat keunggulan satu poin. Tuntutan skuat besutan Robert Rene Alberts cuma satu, yakni menyapu bersih laga sisa dengan kemenangan. Berbeda dengan Persija yang mesti berharap pada nestapa sang rival.
Menilik aspek rekam jejak, misi PSM tergolong mudah. Lawan mereka pada dua pekan selanjutnya, Bhayangkara FC dan PSMS Medan, tak sulit-sulit amat. Karena Wiljan Pluim dan kolega mempunyai notula positif saat bersua dengan kedua tim tersebut.
ADVERTISEMENT
PSM melawat ke markas Bhayangkara FC, Stadion PTIK, dengan membawa kisah empat kemenangan dalam lima pertemuan terakhir kedua tim. Catatan itu mampu menjadi amunisi moral bagi PSM untuk menghadapi The Guardian yang tengah dalam ambisi menembus tiga besar.
PSM Makassar vs Persebaya Surabaya (Foto: Abriawan Abhe/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
PSM Makassar vs Persebaya Surabaya (Foto: Abriawan Abhe/Antara)
Di samping itu, hadir persoalan yang bisa menjadi batu sandungan PSM. Pertama, kondisi rumput Stadion PTIK yang buruk. Pelatih Persipura Jayapura, Oswaldo Lessa, bahkan sempat mengklaim bahwa rumput stadion berkapasitas 3.000 penonton itu membuat aliran bola tim asuhannya tersendat, sehingga taktik yang ia rancang tak berjalan.
Problem PSM selanjutnya hadir pada laga pamungkas. Tim besutan Alberts itu mesti menaruh kewaspadaan saat menjamu PSMS. Sebab, 'Ayam Kinantan' berambisi besar untuk mendapatkan poin, mengingat saat ini mereka terbenam di dasar klasemen dan terpaut 2 angka dari Perseru Serui yang berada satu setrip dari zona merah.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya profit PSM adalah rapor positif manakala berlaga di Stadion Andi Mattalatta. Disitat Soccerway, PSM merangkum 12 kemenangan dari 16 laga kandang. Empat partai lainnya berakhir dengan 3 hasil imbang dan sekali kalah. Mesti digarisbawahi, kekalahan PSM di kandang terjadi pada pekan ketiga Liga 1. Artinya, keangkeran Andi Mattalatta sudah terawat sejak lama.
Di kubu Persija, mereka juga memiliki kedudukan yang sama dengan PSM menyoal notula kandang. Dari 16 laga kandang, Ismed Sofyan dan kolega merangkum 10 kemenangan, 4 imbang, dan 2 kekalahan. Terasa lebih mengagumkan karena Persija mengemas 24 gol dan 9 clean sheet saat berlaga dihadapan Teh Jakmania.
Potensi Persija untuk meraup tripoin pada laga kandang terakhir tergolong besar. Karena mereka cuma menjamu Mitra Kukar. Kata 'cuma' tertera karena Mitra Kukar selalu tumbang dari Persija dalam tiga laga terakhir di semua ajang. Teraktual, 'Naga Mekes' kandas 0-2 di Stadion Aji Imbut pada 21 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Marko Simic (Persija vs Persela). (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Marko Simic (Persija vs Persela). (Foto: Dok. Media Persija)
Berangkat dari catatan itu, bolehlah Persija sedikit membusungkan dada. Namun, mereka tak boleh lupa bahwa kekalahan selalu datang tanpa tanda-tanda. Tak cuma itu, Persija dijadwalkan melawan Bali United pada pekan ke-33 di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Oke, Persija mampu menghentikan Bali United di semifinal Piala Presiden 2018. Akan tetapi, menilik aspek historis, Persija bisa saja terjegal. Karena dalam lima pertemuan teraktual kedua tim di liga, skuat asuhan Stefano 'Teco' Cugurra nihil kemenangan dengan dua kali kalah.
Di luar data-data tersebut, Persija sejatinya mengantongi kans besar untuk mengandaskan Bali United sekaligus memperbaiki catatan pertemuan. Pasalnya, dua pilar mereka, Andritany Ardhiyasa dan Riko Simanjuntak, telah kembali pasca mengarungi Piala AFF 2018 bersama Timnas Indonesia. Kedatangan dua pemain itu tentu bakal menambah daya ledak tim.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kesempatan, Teco kerap mengatakan bahwa absennya Andritany dan Riko merupakan kerugian besar. Apa yang diucapkan Teco benar. Andritany adalah pilar di bawah mistar, sedangkan Riko adalah perusak pertahan lawan dari tepi lapangan.
Maka itu, saat melawan Bali United, Persija berada pada tempat diunggulkan. Terlebih, 'Serdadu Tridatu' tengah terguncang pascakeok 0-4 dari PSM dalam laga teraktual.
Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. (Foto: Dok. Media Persija)
***
Jika disandingkan, persentase PSM menjadi kampiun lebih besar daripada Persija. Karena keunggulan satu poin merupakan modal terkuat PSM untuk merengkuh trofi.
Namun, pasukan Aberts tak boleh melupakan bahwa kekalahan datang tanpa permisi, tanpa gejala dan tanpa tanda-tanda. Meski data membuat kans mereka besar, selama bola masih menggelinding, apapun bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
Pun demikian dengan Persija. Kendati internal tim tengah dalam ambisi yang meletup-letup, bukan tak mungkin mereka bisa terjegal oleh Bali United, sehingga peluang untuk menjuarai liga menyusut atau bahkan lenyap.
Jadi, trofi Liga 1 2018 bakal menjadi milik siapa? Menarik untuk dinantikan.