Menimbang Peluang Tim-tim di Babak 16 Besar Liga Champions

12 Februari 2018 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drawing Liga Champions. (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
zoom-in-whitePerbesar
Drawing Liga Champions. (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
ADVERTISEMENT
Pentas Liga Champions telah mencapai fase gugur. Total 16 kesebelasan telah bersiap untuk saling menjatuhkan demi merengkuh trofi 'Si Kuping Besar'. Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum kans mereka. Silakan.
ADVERTISEMENT
Juventus vs Tottenham Hotspur, Rabu (14/2) 02:45 dini hari WIB
Jika ditimbang, kemenangan akan condong ke arah Juventus ketimbang Tottenham Hotspur. Tak hanya dilihat dari 11 kemenangan beruntun yang berhasil dibikin 'Si Nyonya Tua', tapi juga dari keberhasilan mereka dua kali menembus final sejak 2014/2015 silam. Sedangkan Spurs tak pernah lagi menembus babak perempat final sejak tujuh edisi yang lalu --saat sukses melewati hadangan tim asal Italia lainnya, AC Milan.
Walaupun demikian, Spurs sama sekali tak bisa diremehkan. Real Madrid dan Borussia Dortmund pernah jadi korban mereka di fase grup. Belum lagi dengan catatan 12 laga tak terkalahkan yang diukir Harry Kane dan kawan-kawan di ajang domestik. Termasuk saat menaklukkan Manchester United akhir bulan silam dan Arsenal pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pemain Juventus merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Juventus merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
Basel vs Manchester City, Rabu (14/2) 02:45 dini hari WIB
Klub juara grup lainnya mungkin bakal iri dengan Manchester City. Pasalnya, The Citizen hanya akan berhadapan dengan Basel yang notabene lemah secara tradisi dan juga kualitas skuat.
Well, City memang lemah untuk aspek yang disebut pertama, tapi tidak dari kualitas skuat. Terlepas dari minimnya opsi bagi Pep Guardiola di lini tengah dan sektor depan, mereka tetap mampu menjaga konsistensinya sejauh ini. Kemenangan telak 5-1 atas Leicester jadi buktinya.
Kendati demikian, bukan berarti Basel tak punya harapan untuk membuat kejutan. Juara delapan kali beruntun Liga Super Swiss itu pernah menjungkalkan Manchester United 1-0 di St. Jakob-Park pada fase grup lalu.
ADVERTISEMENT
Pemain-pemain Manchester City berpesta. (Foto: REUTERS/Phil Noble )
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Manchester City berpesta. (Foto: REUTERS/Phil Noble )
Porto vs Liverpool, Kamis (15/2) 02:45 dini hari WIB
Duel produktivitas akan tersaji di sini. Agresivitas yang jadi titik terkuat Liverpool tak perlu diragukan lagi. Ya, mereka merupakan tim terproduktif kedua di Liga Champions dengan koleksi 23 gol, di bawah PSG.
Sedangkan Porto tak kalah jauh karena sudah mengemas 15 gol --terbanyak kelima. Bukan cuma dipentas Liga Champions saja, Vincent Aboubakar dan kawan-kawan juga menyentuh angka 2,5 jika dirata-rata dalam jumlah gol di ajang liga.
Jika menilik dari rekor pertemuan, Liverpool bisa lebih jemawa. Mereka tak pernah kalah dari empat perjumpaan teranyar di ajang Liga Champions dan Liga Europa. Dua kali The Reds unggul sedangkan dua laga di antaranya berakhir imbang.
ADVERTISEMENT
Huddersfield Town vs Liverpool (Foto: Phil Noble/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Huddersfield Town vs Liverpool (Foto: Phil Noble/Reuters)
Real Madrid vs Paris Saint Germain, Kamis (15/2) 02:45 dini hari WIB
Final kepagian adalah tajuk yang cocok diesematkan dalam pertandingan ini. Madrid sebagai juara bertahan, sementara Paris Saint Germain adalah salah satu penantang terkuatnya.
Predikat itu diperkuat lewat kemenangan tiga gol tanpa balas Les Parisiens atas Bayern Muenchen di babak penyisihan. Di samping itu, total 14 kemenangan yang diukir sejak 9 Desember lalu lalu hanya tercoreng satu kekalahan dari Lyon di Ligue 1 pada pekan ke-22 lalu.
Bagaimana dengan Madrid? Alih-alih mengukir kemenangan beruntun, justru hasil negatif yang mereka dapatkan. Los Blancos berhasil mengalahkan Valencia dan Real Sociedad --selain ditahan imbang Levante. Namun, tetap saja mereka telah tersingkir dari Copa del Rey dan terdampar di peringkat keempat klasemen sementara La Liga.
ADVERTISEMENT
Satu hal lagi yang bakal menyulitkan Madrid adalah absennya Dani Carvajal di leg pertama. Terang saja, sektor kanan pertahanan adalah sisi yang paling rawan dieksploitasi PSG melalui Neymar.
PSG saat pertandingan melawan Celtic. (Foto: Christian Hartmann/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
PSG saat pertandingan melawan Celtic. (Foto: Christian Hartmann/Reuters)
Chelsea vs Barcelona, Rabu (21/2) 02:45 dini hari WIB
Sepintas laga yang mempertemukan kedua juara bertahan Premier League dan La Liga ini akan berjalan menarik. Lagi pula The Blues pernah menyingkirkan dominasi Lionel Messi dan kawan-kawan pada semifinal serta meraih 'Si Kuping Besar' pada edisi 2011/2012 lalu.
Namun, kali ini akan berbeda. Tak ada masalah sejauh ini dengan Barcelona yang belum tersentuh kekalahan di ajang liga dan Liga Champions, kecuali saat sekali keok dari Espanyol di Copa del Rey pertengahan Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Adalah Chelsea yang kemungkinan bakal membuat laga berjalan tak berimbang. Konsistensi jadi alasan dari tiga kekalahan dan satu kali menang dalam empat pertandingan di semua ajang. Parahnya, mereka dicukur 0-3 dan 1-4 dari Bournemouth dan Watford yang notabene merupakan klub papan tengah. So, kecil kemungkinan bagi Chelsea untuk mengulangi kesuksesan mereka menyingkirkan Blaugrana.
Pemain Barcelona merayakan gol. (Foto: REUTERS/Jon Nazca)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Barcelona merayakan gol. (Foto: REUTERS/Jon Nazca)
Bayern Muenchen vs Besiktas, Rabu (21/2) 02:45 dini hari WIB
Kekalahan tak selamanya buruk karena selalu ada hikmah di baliknya. Tak terkecuali pada kekalahan Bayern Muenchen dari PSG yang kemudian membuat mereka finis di posisi kedua. Segi positifnya, mereka hanya berhadapan dengan Besiktas yang notabene lebih mudah dibanding Madrid yang jadi lawan PSG.
Apalagi kini Bayern sedang on-fire sejak ditangani Jupp Heynckes. Total 12 kemenangan beruntun d semua ajang jadi buktinya. Berbicara tentang tren positif, jurang pemisah keduanya tak begitu curam. Besiktas berhasil meringkus lima kemenangan dan satu hasil seri dalam enam laga terakhirnya di ajang domestik.
ADVERTISEMENT
Bayern kalahkan Anderlecht (Foto: REUTERS/Yves Herman)
zoom-in-whitePerbesar
Bayern kalahkan Anderlecht (Foto: REUTERS/Yves Herman)
Sevilla vs Manchester United, Kamis (22/2) 02:45 dini hari WIB
Satu hal yang pasti, Manchester United tak akan menang mudah atas Sevilla. Inkonsistensi saat ini jadi musuh terbesar 'Iblis Merah'. Kehadiran Alexis Sanchez justru memecah fokus lini depan yang sebelumnya bertumpu pada Romelu Lukaku, Jesse Lingard yang oportunis, dan kreativitas Paul Pogba.
Dua kekalahan dari tiga pertandingan termutakhir bisa dijadikan acuan. Parahnya, hanya sepasang gol yang mereka hasilkan dalam rentang waktu tersebut.
Sementara Sevilla juga bukan tanpa cacat. Anak asuh Vicenzo Montella itu bahkan dicukur 1-5 dari Eibar di ajang La Liga dua pekan lalu. Bedanya dengan United, Sevilla berhasil menunjukkan gejala kebangkitan saat menyingkirkan Leganes di pentas Copa del Rey dan memetik poin penuh atas Girona di ajang La Liga pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pemain Manchester United merayakan gol. (Foto: REUTERS/Andrew Yates)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Manchester United merayakan gol. (Foto: REUTERS/Andrew Yates)
Shakhtar Donetsk vs AS Roma, Kamis (22/2) 02:45 dini hari WIB
Roma berhasil menemukan bentuk terbaiknya usai melewati tujuh laga tanpa kemenangan di berbagai ajang. Dua kemenangan beruntun, termasuk kemenangan telak 5-2 atas Benevento pekan lalu bisa dijadikan bukti.
Berbanding terbalik dengan "Serigala Ibukota", empat kemenangan beruntun Shakhtar Donetsk baru saja terputus akhir pekan lalu, tepatnya saat mereka kalah tipis saat menyambangi Zorya di ajang liga.
Ya, Shakhtar memang tak begitu perkasa saat tampil di markas lawan. Namun, lain halnya kala bermain di kandang. Tak tanggung-tanggung, pasukan Paulo Fonseca itulah yang menghadirkan kekalahan pertama bagi City di musim ini.
Di samping itu Roma juga punya pengalaman pahit saat tampil di kerumunan para pendukung Shakhtar. Dalam dua lawatannya, Giallorossi selalu keok. Bahkan, mereka juga tak mampu mencetak satu gol pun di sana. Cukup membuktikan jika utusan Ukraina itu bukan lawan yang mudah bagi Edin Dzeko dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
Para pemain Roma berselebrasi. (Foto: Vincenzo PINTO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Roma berselebrasi. (Foto: Vincenzo PINTO / AFP)