Mereka-mereka yang Bisa Jadi Pengganti Buffon di Italia

24 Juli 2017 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buffon dengan medali Juara Dunia 2006. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Buffon dengan medali Juara Dunia 2006. (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mumpung kehadiran Wojciech Szczesny di Juventus masih baru, tak ada salahnya membahas soal kiper-kiper di Liga Italia. Tentu saja, ini ada kaitannya dengan Gianluigi Buffon.
ADVERTISEMENT
Szczesny datang bukan untuk menjadi pesaing Buffon, melainkan menjadi pelapis. Pasalnya, pelapis Buffon di Juventus sebelum ini, Neto, memilih hengkang ke Valencia. Apakah Szczesny akan menjadi pengganti Buffon di Juventus kelak? Entahlah.
Yang jelas, di Italia sana bermunculan kiper-kiper yang disebut bisa menggantikan Buffon, baik di Juventus maupun di Tim Nasional Italia.
Torehan-torehan Buffon akan abadi, tapi bukan berarti dirinya akan selamanya menjaga gawang Tim Nasional (Timnas) Italia. Pada 28 Januari tahun depan, usianya bakal menyentuh angka 40 —umur yang terbilang sudah amat senior, bahkan untuk seorang kiper.
Terlepas dari konsistensinya, efek samping dari eksistensi Buffon adalah minimnya regenerasi kiper Gli Azzurri. Bagaimana tidak, Buffon menjadi pemain Italia dengan caps terbanyak, 169 laga, unggul jauh dari Fabio Cannavaro di peringkat kedua dengan 136 caps, simbol nyata monopoli posisi penjaga gawang.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Italia mesti ancang-ancang mencari pengganti Buffon. Nama-nama seperti Federico Marchetti, Salvatore Sirigu, Simone Scuffet, dan Marco Sportiello kami singkirkan karena selain penampilannya di musim lalu tak begitu impresif, jam terbangnya juga terhitung minim. Berikut daftar kandidat kuat yang bakal menggantikan Buffon di masa depan.
Gianluigi Donnarumma
Terang saja, Gianluigi Donnarumma jadi nama terdepan. Persamaan mereka tak hanya dari nama depan saja, tapi juga keberhasilan menembus skuat inti di usia belia. Donnarumma bahkan juga sukses mengukir rekor sebagai kiper termuda di level Tim Nasional Italia saat memulai debutnya di usia 17 tahun 189 hari.
Di musim lalu Donnarumma juga berhasil menyamai Buffon dengan mencatatkan 12 clean sheet. Bahkan, pemain yang baru saja memperpanjang kontrak dengan AC Milan itu sukses mengungguli rataan penyelamatan Buffon dengan 3,55 per laga. Namun, tentu perlu diingat bahwa lini pertahanan Juventus, yang bahkan dihormati di kancah Eropa, memang lebih baik dibandingkan Milan.
ADVERTISEMENT
Donnarumma saat berseragam Timnas Italia. (Foto: Reuters/Kacper Pempel)
zoom-in-whitePerbesar
Donnarumma saat berseragam Timnas Italia. (Foto: Reuters/Kacper Pempel)
Mattia Perin
Bisa dibilang, Mattia Perin adalah kiper pertama yang mendapat julukan The Next Buffon ketimbang nama lainnya dalam daftar ini. Hal itu bukan tanpa alasan, Perin telah membela Timnas Italia di setiap level usia. Meski baru bermain sekali di level senior, dirinya pernah diboyong Cesare Prandelli ke Piala Dunia 2014 silam.
Kendati demikian, cedera menjadi kendala utama Perin di musim ini. Seperti diketahui, pemain yang pernah diincar Manchester United itu mengalami cedera saat bentrok dengan AS Roma awal Januari lalu. Alhasil, catatan clean sheet-nya tertahan di angka 6 dari 16 penampilan di Serie A. Tanpa kehadiran Perin, performa Genoa jeblok dan harus finis di posisi ke-16.
ADVERTISEMENT
Alex Meret
Keberhasilan Timnas Italia U-19 mencapai posisi runner-up di Piala Eropa U-19 Juli tahun lalu membuat nama Alex Meret mencuat. Penampilan apiknya membuat Italia cuma kebobolan 3 gol hingga babak semifinal —meski Meret mesti rela dibobol 4 gol tambahan saat berhadapan dengan Prancis di final. Berkat penampilan apiknya, pemain yang telah masuk Timnas Senior Italia saat kualifikasi Piala Dunia 2018 itu juga terpiiih sebagai penampil terbaik di Piala Eropa U-19.
Karena kalah saing dengan Orestis Karnezis sebagai kiper utama Udinese, Meret kemudian memutuskan untuk mengasah jam terbangnya bersama SPAL di Serie B. Hebatnya, pemain kelahiran Udine itu ikut membantu SPAL promosi ke Serie A setelah penantian 49 tahun lamanya.
ADVERTISEMENT
Nicola Leali
Sedikit berbeda dengan kandidat lainnya, Nicola Leali justru memilih untuk merantau ke Yunani untuk merumput bersama Olympiakos —setelah empat musim dipinjamkan ke empat klub berbeda oleh Juventus.
Namun justru itu yang jadi kelebihannya. Leali tak hanya berkutat di Serie A, tapi juga berani keluar dari zona nyaman yang ada. Meski cuma jadi pilihan kedua setelah Stefanos Kapino di ajang domestik dan cuma tampil 13 kali, tapi dirinya berhasil membukukan 7 clean sheet.