Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Transfer mahal lebih sering menghadirkan beban berat alih-alih memuluskan karier pemain di Manchester United. Lihat saja apa yang terjadi dengan Angel Di Maria, Romelu Lukaku, serta Paul Pogba setelah menyandang predikat tersebut.
ADVERTISEMENT
Kini, potensi beban berat tersebut menanti Harry Maguire . Sosok 26 tahun ini telah masuk jajaran pemain termahal United sepanjang sejarah. Dengan nominal 80 juta pounds, dia menempati urutan nomor dua di bawah Paul Pogba.
Selain itu, Maguire juga berstatus sebagai bek termahal dunia. Dia mengungguli Virgil van Dijk (Liverpool, 75 juta pounds) serta Matthijs de Ligt (Juventus, 67,5 pounds).
Lantas, siapkah Maguire menghadapi tekanan besar karena transfer besarnya? Lalu, seberapa cepat eks penggawa Everton ini beradaptasi di klub barunya untuk bisa unjuk kualitas?
Menjawab pertanyaan tersebut, Maguire mengaku punya bekal cukup bagus. Pasalnya, dia merasa tak asing dengan sejumlah wajah di skuat United.
Jika melihat komposisi tim saat ini, memang ada beberapa nama yang sempat bekerja sama dengan Maguire. Ambil contoh Ashley Young, Jesse Lingard, serta Marcus Rashford yang sempat masuk Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Itu baru tiga nama. Masih ada para pemain lain yang juga berkebangsaan Inggris seperti Phil Jones, Chris Smalling, serta Luke Shaw.
"Saya mengenal banyak pemain di sini. Hal itu akan membuat saya beradaptasi beradaptasi secara cepat dan membantu performa di lapangan," ucap Maguire, dilansir oleh situs resmi klub.
"Rashford, Lingard, dan Young adalah mereka yang bermain di Piala Dunia bersama saya. Kami menjalani periode cukup bagus ketika itu. Dan, Young sempat memberikan assist untuk saya di Piala Dunia. Saya tak sabar bertemu dengan mereka," katanya.
Tak cuma rekan setim sebetulnya. Karena United memiliki asisten pelatih Mike Phelan yang juga ada pertautannya dengan karier Maguire.
Tepatnya pada musim 2016/17 lalu, Maguire masih membela Hull City. Dia sekadar diproyeksikan menjadi pemain pelapis di lini belakang ketika itu.
ADVERTISEMENT
Peruntungan Maguire berubah saat Steve Bruce mundur dari kursi pelatih. Kemudian, Phelan diangkat dari jabatan asisten pelatih menjadi pelatih kepala. Di bawah asuhan Phelan-lah, Maguire mulai menembus tim inti.
Total 13 laga yang menjadi jatah tampil Maguire di Premier League sebelum Phelan didepak di tengah musim. Dan, bagi Maguire, kurun tersebut menghadirkan titik balik dalam perjalanan kariernya.
"Sejak itu, saya mulai bermain secara reguler dan membuktikan kepantasan mentas di Premier League. Saya berutang besar kepada dia," ucap Maguire.
"Sampai sekarang, saya selalu menjalin kontak dengan Phelan. Maka, terasa menyenangkan bisa bekerja sama dengan dia lagi," katanya.