news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Paul Pogba Mesti Integrasikan Diri dengan Tim

9 Desember 2018 5:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pogba kala pada laga Man Utd vs Newcastle. (Foto: Oli Scarff/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pogba kala pada laga Man Utd vs Newcastle. (Foto: Oli Scarff/AFP)
ADVERTISEMENT
Sorotan tajam tertuju kepada Paul Pogba karena ia menjadi penghias bangku cadangan sepanjang laga Manchester United melawan Fulham. Laga pekan ke-16 Premier League 2018/19 yang dihelat di Stadion Old Trafford, Sabtu (8/12/2018), itu berakhir dengan kemenangan 4-1 untuk United.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan Jose Mourinho kepada Pogba mulai tergerus. Pencabutan ban kapten menjadi salah satu indikasi terkuat. Isu itu membesar manakala menit bermain Pogba perlahan dipangkas sang juru taktik. Coba tengok jatah bermain Pogba dari musim ke musim bersama United selama diarsiteki Mourinho.
Ketika United memulangkan Pogba dengan mahar 105 juta euro pada musim 2016/17, pemilik nomor kostum 6 itu mendapatkan tempat utama. Tercatat 50 laga lintas kompetisi musim 2016/17 dilalui oleh Pogba. Dalam kurun waktu itu, Pogba merangkum 9 gol, gelar Piala Liga Inggris, dan Liga Europa.
Musim selanjutnya, jumlah bertanding Pogba menurun menjadi 37 kali di semua ajang dengan koleksi 6 gol. Terasa lebih nahas karena United nihil gelar pada musim 2017/18. Dan musim 2018/19, Pogba beberapa kali tergusur ke bangku cadangan.
ADVERTISEMENT
Paul Pogba dan Jose Mourinho di laga Manchester United vs West Ham. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba dan Jose Mourinho di laga Manchester United vs West Ham. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
Ambil contoh saat United menjamu Arsenal pada pekan ke-15 di Old Trafford. Alih-alih menjadi 'otak' permainan tim, Pogba justru duduk di bench sampai laga berusia 75 menit. Imbasnya, ia gagal mengantarkan United memetik poin penuh karena laga berakhir imbang 2-2.
Situasi kali ini berbeda. Pogba sama sekali tak menginjakkan kaki di arena pertandingan saat The Red Devils bersua The Cottagers. Sebelum isu keretakan kembali membesar, Mourinho membeberkan latar belakangnya memangkucadangkan pemain berusia 25 tahun tersebut.
"Dia harus bermain dengan mentalitas sebagai tim... Paul bisa menjadi pemain yang fantastis karena ia memiliki potensi untuk menjadi sosok yang fantastis," ucap Mourinho dalam jumpa pers setelah laga sebagaimana mengutip Goal International.
ADVERTISEMENT
"Saat melawan Valencia (di Liga Champions), Paul akan bermain sejak awal laga. Dan ia akan menunjukkan kepada semua penonton betapa hebatnya ia saat berada di atas lapangan," lanjutnya.
Pogba beraksi pada pertandingan melawan Brighton and Hove Albion. (Foto: Reuters/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Pogba beraksi pada pertandingan melawan Brighton and Hove Albion. (Foto: Reuters/David Klein)
Optimisme Mourinho akan masa depan anak asuhnya cukup logis. Sebabnya, Pogba tak cuma pandai menyuplai lini depan dengan umpan-umpan apik, tetapi juga rajin meneror gawang lawan. Persentase umpan sukses yang menyentuh 83,5% plus rataan 2,35 tembakan per laga menjadi bukti.
Namun, seperti yang dikatakan Mourinho, pekerjaan rumah Pogba saat ini adalah bagaimana ia mengintegrasikan diri dengan tim dan skema yang telah dirancang sang pelatih.