news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Persija vs Mitra Kukar: Menyoal Mental dan Berburu Gol Pembuka

9 Desember 2018 7:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persija, Sandi Darma Sute (kedua kanan) bersama rekannya Renan Da Silva beraksi setelah membobol gawang Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Bali. (Foto:  ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persija, Sandi Darma Sute (kedua kanan) bersama rekannya Renan Da Silva beraksi setelah membobol gawang Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Bali. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
ADVERTISEMENT
Persija Jakarta segera mengakhiri perjalanan di Liga 1 2018. 'Macan Kemayoran' dijadwalkan melawan Mitra Kukar dalam laga pamungkas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (9/12/2018) pukul 15:30 WIB.
ADVERTISEMENT
Mengacu rapor terkini, Persija tengah dalam kondisi terbaik. Dalam tiga laga teraktual, Persija selalu mengakhiri pertandingan sebagai pemenang. Terasa lebih mengesankan karena Persija merangkum 8 gol dan 3 kebobolan selama kurun waktu tersebut.
Belum lagi menimbang tren apik Persija manakala berstatus sebagai tuan rumah. Dari 16 partai kandang yang sudah dilalui, Persija mencatatkan 10 kemenangan dan 4 imbang. Persija cuma kalah dua kali, yakni saat bersua Madura United (0-2) dan Bali United (0-2).
Deretan data dan fakta tersebut membuat kans Persija untuk meraih kemenangan atas Mitra Kukar besar. Terlebih, pasukan Stefano 'Teco' Cugurra tengah dalam ambisi meletup-letup untuk menjuarai Liga 1. Dengan tambahan tiga poin, tanpa melihat hasil laga PSM Makassar vs PSMS Medan di Stadion Andi Mattalatta, Persija dipastikan berhasil merepetisi prestasi pada Liga Indonesia 2001.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Mitra Kukar yang tengah dilanda inkonsistensi. Pasukan Rahmad Darmawan itu menelan 3 kekalahan dan 1 hasil imbang dalam lima laga teraktualnya. Efeknya, Mitra Kukar berada di peringkat 15 atau satu setrip di ambang zona merah berbekal 39 poin.
Dengan menyisakan satu laga, peluang mereka lolos dari jeratan degradasi tergolong kecil. Sebab, poin 'Naga Mekes' serupa dengan Perseru Serui dan PS Tira yang berada di bawahnya dan cuma unggul dua angka atas PSMS selaku juru kunci. Situasi pelik tersebut tentu akan menggerus mental Bayu Pradana cs.
Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. (Foto: Dok. Media Persija)
Mengatrol Mental dengan Berburu Gol Pembuka
Untuk mengatrol morel, Mitra Kukar mesti menang dalam perburuan gol pembuka. Keunggulan selalu sanggup menjadi amunisi morel yang baik dalam masa-masa genting, apalagi menghadapi tim besar yang tengah berupaya menjadi kampiun.
ADVERTISEMENT
Dalam perburuan tersebut, Mitra Kukar mesti menerapkan blok rendah dan memadatkan pertahanan dengan menggunakan banyak pemain. Mengapa skema itu pantas diterapkan? Karena Persija selalu menyengat sampai mencetak gol pembuka. Setelah itu, bermain sabar. Tengok saja dua laga teraktual mereka.
Saat melawan Sriwijaya FC dalam pekan ke-32, Persija dapat membuka keunggulan pada menit kedua. Prosesnya bermula via bola mati. Umpan Renan Silva di sisi kiri berhasil disambut dengan sundulan kepala oleh Marko Simic.
Pada pekan selanjutnya manakala melawat ke kandang Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, gol pertama Persija tercipta saat laga berusia tujuh menit. Sandi Sute menjadi protagonis setelah lesakannya di luar kotak penalti gagal dijangkau tangan kiper M. Dicky.
ADVERTISEMENT
Gol cepat Persija dalam dua laga itu lahir dari pressing tinggi dan agresivitas pemain-pemain sayap mereka. Saat tak sedang menguasai permainan, pemain Persija bakal terus mengejar lawan yang tengah memegang bola, setidaknya untuk mempersempit ruang gerak plus menutup area umpan.
Marko Simic dalam laga Persija Jakarta vs Perseru Serui (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Marko Simic dalam laga Persija Jakarta vs Perseru Serui (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Ketika tengah menguasai bola, dua full-back Persija akan terlibat dalam proses build-up. Mereka mendapat tugas mengeksploitasi tepi pertahanan lawan. Mari tengok gol pertama Persija ke gawang Bali United. Bola muntah yang berhasil dikonversikan Sandi menjadi gol bersumber dari umpan silang Michael Orah selaku bek kiri. Tak cuma menjadi penyuplai, full-back Persija bertugas membuka ruang dan melakukan kombinasi dengan winger.
Setelah unggul, Persija pasti akan mengubah gaya bermain. Mereka lebih sabar baik dalam build-up maupun membendung serangan lawan. Pola dasar 4-3-3 yang kerap dipakai Teco tetiba berubah menjadi 4-2-3-1. Dua jangkar, Sandi dan Rohit Chand, yang membikin pertahanan Persija solid.
ADVERTISEMENT
Maka, akan masuk akal apabila Mitra Kukar fokus menggalang kekuatan di pertahanan dan mencari waktu tepat untuk melancarkan serangan pada awal laga. Oke, Mitra Kukar mempunyai pemain sekaliber Bayu dan Sean Guthrie yang pandai memutus serangan sekaligus andal menginisiasi serangan balik, tetapi kedua pemain itu absen lantaran akumulasi kartu.
Oleh karena itu, RD mesti mencari sosok pengganti yang bisa bermain di kedalaman. Pemain yang bisa menjadi palang pintu pertama pertahanan saat Persija menguasai bola sekaligus berperan sebagai distributor manakala menguasai permainan. Sebuah keputusan logis apabila RD memainkan M. Lutfhi sejak menit awal. Ya, penggawa Timnas Indonesia U-19 itu mengantongi atribut yang dibutuhkan lini tengah Mitra Kukar untuk meredam gelombang ancaman Persija dan menginisiasi serangan balik.
ADVERTISEMENT
Karena jika Mitra Kukar dapat memenangi perburuan gol pembuka, tekanan bakal beralih kepada pundak Persija. Bukan begitu?
Paulo Sergio dan Dedy Gusmawan. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Paulo Sergio dan Dedy Gusmawan. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Satu yang patut disorot adalah notula apik Mitra Kukar saat bersua Persija. Disitat Soccerway, Mitra Kukar meraih lima kemenangan atas Persija dari 12 pertemuan di semua ajang. Persija bahkan tak pernah menang dalam liga laga kandang terakhir ketika menjamu Mitra Kukar dengan 4 imbang dan sekali kalah.
Bagi kedua tim, laga tersebut seperti partai hidup-mati dengan kepentingan yang berbeda. Persija harus menang untuk memuluskan langkah merengkuh gelar juara, sedangkan Mitra Kukar wajib meraup tripoin guna menghindari zona degradasi. Sama-sama krusial.