Piala Dunia 2018: Pickford dan Masa Lalunya sebagai Gelandang

12 Juni 2018 1:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pickford masih impresif di tengah krisis Everton.  (Foto: Reuters/Jason Cairnduff )
zoom-in-whitePerbesar
Pickford masih impresif di tengah krisis Everton. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff )
ADVERTISEMENT
Ada begitu banyak sebab di balik keputusan Gareth Southgate memberikan kostum Tim Nasional (Timnas) Inggris dengan nomor punggung 1 kepada Jordan Pickford di Piala Dunia 2018. Tentu itu menjadi sinyal bahwa Pickford bakal menjadi pilihan utama. Dan, kalau bicara alasan, salah satunya karena kemampuan operan jauh kiper berusia 24 tahun itu memang sangat bagus.
ADVERTISEMENT
Kehebatan Pickford dalam melakukan distribusi bola terlihat nyata sejak membela Timnas Inggris U-21. Saat The Young Lions menang 3-0 atas Timnas Kazakhstan U-21 pada Oktober 2015, Pickford membukukan satu assist.
Prosesnya bermula dari tendangan lambung dari kotak penalti yang dilancarkan Pickford. Bola, ajaibnya, bisa sampai di kaki Nathan Redmond dengan sempurna. Karena sama sekali tak mendapatkan kawalan, Redmond bisa berlari ke kotak penalti lawan sebelum mencetak gol dengan mudahnya.
Di musim 2017/18 pun, kiper Everton itu juga sempat melakukan hal serupa. Tepatnya saat laga melawan Hajduk Split, Agustus 2017, berjalan 73 menit.
Pickford melancarkan umpan lambung kepada Dominic Calvert-Lewin yang bebas dari kawalan bek-bek lawan dan sangat dekat dari kotak penalti. Calvert-Lewin memilih untuk melancarkan umpan terobosan yang, sayangnya bisa dihentikan dengan mudah oleh kiper Hajduk.
ADVERTISEMENT
Rupanya, kehebatan Pickford dalam distribusi bola ini ada sangkut pautnya dengan masa-masanya ketika masih bagian dari akademi Sunderland. Kepada The Guardian, Kevin Ball, pelatih akademi Sunderland, bercerita bahwa dahulu Pickford selalu diposisikan sebagai gelandang dalam sesi latihan timnya.
“Dahulu saya suka memasang Jordan (Pickford) sebagai gelandang saat latihan, supaya dia paham bagaimana rasanya jadi gelandang saat kiper terbang di atas kepala mereka untuk menghalau umpan lambung. Tak diduga, Jordan menyukai perannya dan saya pikir, dia bisa menjadi seorang gelandang,” ujar Ball.
“Saat Pickford jadi kiper, bek-bek tengah akan membuka ruang yang lebar untuknya dengan harapan akan menerima bola. Saya bilang, ‘Berikan saja Jordan, biarkan mereka melakukan tugasnya’. Tapi dia malah merespons, ‘Kenapa? Saya lebih hebat dalam distribusi bola daripada mereka.’ Dia bukan sombong saat itu, melainkan bersikap jujur."
ADVERTISEMENT
"Jordan selalu percaya diri dengan kemampuannya dan apa yang ia pikirkan. Kalau Anda meremehkannya, dia akan bilang, ‘Saya tidak setuju’. Saya betul-betul suka dengan hal tersebut," tutup Ball.