Piala Dunia Wanita: Amuk Phil Neville untuk Timnas Amerika Serikat

2 Juli 2019 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Putri Inggris, Phil Neville. Foto: Reuters/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Putri Inggris, Phil Neville. Foto: Reuters/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Jelang laga semifinal Piala Dunia Wanita 2019 menghadapi Amerika Serikat, Rabu (3/7/2019) dini hari WIB, pelatih Timnas Inggris, Phil Neville, mencak-mencak. Neville menganggap bahwa kontingen Amerika Serikat telah menunjukkan etiket buruk dan arogansi dengan mengunjungi hotel tempat Lionesses menginap.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ke Hotel Fourviere, Lyon, tersebut dilakukan pada Minggu (30/6) waktu setempat ketika para pemain Timnas Inggris sedang berlatih. Kunjungan tersebut sebenarnya tidak ada kaitannya dengan pertandingan. Mengingat laga final juga akan digelar di Lyon, staf Amerika Serikat hanya ingin mengecek ketersediaan kamar seandainya mereka mampu mengalahkan Inggris.
"Kupikir, kami harus melakukan apa yang harus dilakukan. Menurutku, itu tidak ada hubungannya dengan arogansi. Bagi staf kami, perencanaan dan persiapan, ya, seperti itu. Menurutku itu hal yang normal, kok," kata pelatih Timnas Amerika Serikat, Jill Ellis.
Hal serupa disampaikan oleh kiper Alyssa Naeher.
Pelatih Timnas Putri Amerika, Jill Ellis. Foto: Reuters/Bernadett Szabo
"Aku baru saja dengar soal insiden itu. Sejujurnya, itu tidak ada kaitannya dengan pertandingan. Manajer kami, tim operasional kami, telah mengamati dan mengecek semua hotel yang bisa kami tinggali supaya kami selalu punya rencana cadangan. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan pertandingan," kata Naeher.
ADVERTISEMENT
Namun, Neville punya pendapat berbeda.
"Waktu itu kami sedang berlatih. Kuharap mereka puas dengan hotelnya tetapi itu bukan sesuatu yang bakal kami lakukan. Kami tidak akan mengirim orang ke hotel tim lain. Tapi, itu adalah masalah mereka," kata Neville.
"Aku yakin Jill tidak akan suka dengan cara seperti itu. Kalau aku, sih, jelas tidak. Ketika mendengar hal itu aku berpikir, 'Apa yang mereka lakukan?' Itu sama sekali tidak menunjukkan etiket. Aku tidak akan membiarkan hal itu dilakukan oleh organisasiku," tambahnya.
Kunjungan ke hotel tersebut bisa dilihat sebagai sebuah bentuk keyakinan berlebih bahwa Amerika Serikat bakal mengalahkan Inggris dan lolos ke final. Hal ini, suka tidak suka, kian mempertebal citra arogan Timnas Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Megan Rapinoe dan Alex Morgan di laga vs Spanyol. Foto: AFP/Franck Fife
Bukti 'arogansi' Amerika Serikat lainnya sempat muncul beberapa waktu silam lewat pernyataan pemain senior Ali Krieger. Dengan yakin, Krieger menyebut bahwa negaranya memiliki tim terbaik dan tim terbaik kedua di dunia. Berbagai media di Inggris, salah satunya Daily Mail, pun menggunakan citra ini untuk mengobarkan 'permusuhan' terhadap Megan Rapinoe dkk.
Meski demikian, Ellis tidak melihat ini sebagai bentuk arogansi. Wanita kelahiran Inggris itu melihat ini semua sebagai wujud kepercayaan diri.
"Sangat penting bagi tim kami untuk memiliki rasa kepercayaan diri dan menurutku tim ini tidak arogan. Kami tahu bahwa kami harus berjuang untuk mendapatkan segalanya, bahwa di depan kami akan ada lawan yang tangguh, dan bahwa kami harus berjuang keras untuk meraih kemenangan," ujar Ellis.
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Inggris dan Amerika Serikat ini memang punya gengsi tinggi. Beberapa waktu silam Inggris berhasil menjadi juara turnamen SheBelieves Cup yang digelar oleh Amerika Serikat. Hasil itu menunjukkan bahwa Inggris saat ini sudah menjadi kekuatan besar sepak bola wanita di dunia. Namun, secara umum, Amerika masih unggul telak atas 'saudara tuanya' itu. Dari 16 pertemuan, Amerika berhasil memetik 10 kemenangan dan hanya kalah 2 kali.