Pique: Barcelona Kolaps di Anfield karena Trauma Kalah dari Roma

25 Mei 2019 3:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pique di konferensi pers jelang final Copa del Rey. Foto: AFP/Josep Lago
zoom-in-whitePerbesar
Pique di konferensi pers jelang final Copa del Rey. Foto: AFP/Josep Lago
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gerard Pique menyebut kekalahan 0-4 yang diderita Barcelona pada semifinal leg kedua Liga Champions musim ini sebagai sebuah mimpi buruk dan kekalahan tersebut bisa terjadi karena mereka masih trauma dengan kejadian setahun sebelumnya saat disingkirkan Roma.
ADVERTISEMENT
Menghadapi Liverpool di semifinal, Barcelona mengawali seri dengan kemenangan 3-0 di Camp Nou. Akan tetapi, pada pertemuan kedua di markas The Reds, Barcelona kolaps. Mereka kemasukan empat gol tanpa bisa membalas sekali pun. Akhirnya, Barcelona pun tersingkir dengan agregat 3-4.
"Kalian bisa melihat bahwa pada pertandingan itu tim gagal berfungsi dengan baik. Mereka menekan kami dengan hebat dan apa yang terjadi musim lalu tiba-tiba saja muncul di benak kami," tutur Pique dalam wawancara bersama harian El Pais.
AS Roma vs Barcelona Foto: Reuters/Tony Gentile
"Aku yakin itu adalah masalah mental, tetapi kami juga gagal menampilkan sepak bola yang bagus. Kami kalah di segala hal. Mereka menekan dengan intensitas tinggi dan Anfield menunjukkan maginya. Kami benar-benar tidak berdaya," tambah suami penyanyi pop Shakira ini.
ADVERTISEMENT
Musim lalu, Barcelona menghadapi Roma di babak perempat final. Sudah unggul 4-1 pada leg pertama di Camp Nou, mereka menelan kekalahan 0-3 tatkala bertandang ke Olimpico. Roma sendiri akhirnya terhenti di semifinal usai disingkirkan Liverpool dengan agregat 6-7.
Kata Pique, yang terjadi di Anfield musim ini adalah deja vu. Pasalnya, momen-momen kejatuhan Barcelona terjadi dalam sekuens yang mirip.
"Kupikir, secara mental, beberapa dari kami sangat terpengaruh oleh apa yang terjadi di Roma karena kejadian itu belum lama kami alami. Gol pertama datang begitu cepat dan tiba-tiba saja bayang-bayang Roma muncul," ungkapnya.
Leo Messi dan Gerard Pique di konferensi pers jelang final Copa del Rey. Foto: Reuters/Albert Gea
"Mereka kemudian mencetak dua gol dalam kurun waktu berdekatan dan segalanya tampak seperti apa yang terjadi setahun lalu. Rasanya benar-benar sulit untuk bangkit kembali karena kekalahan ini tidak mudah dilupakan begitu saja," tambah bek 32 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Pique mengakui bahwa luka Barcelona ini baru akan bisa sembuh dalam waktu lama. Akan tetapi, mantan pemain Timnas Spanyol ini meminta rekan-rekannya untuk tetap bergerak maju. Apalagi, pada Minggu (26/5/2019) dini hari WIB mereka bakal menghadapi Valencia di final Copa del Rey. Apabila mampu meraih kemenangan, Barcelona akan mendapat gelar domestik ganda untuk kedua kalinya secara beruntun.
"Kekalahan itu akan lama membekas tetapi kami harus segera melangkah maju. Kami tidak boleh terus-terusan menyiksa diri sendiri. Itu adalah mimpi buruk dan kami harus mengatasi itu karena bisa saja kekalahan seperti itu terjadi lagi. Kami harus memahami kenapa itu bisa terjadi agar kami bisa belajar darinya," tutup Pique.